Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Perancangan White Cane with Sensor and Tracking Device dengan Metode Nigel Cross

Authors
  • T. Jihan Fadila Program Studi Teknik Industri. Universitas Sumatera Utara, Jln. Dr. T. Mansyur No. 9 Padang Bulan, Medan 20155, Indonesia
  • Florence Christela Sihotang Program Studi Peternakan. Universitas Diponegoro, Jalan Prof. Soedarto, SH, Kampus Tembalang, Semarang, Jawa Tengah
  • Dhaifina Muthiadity Program Studi Teknik Industri. Universitas Sumatera Utara, Jln. Dr. T. Mansyur No. 9 Padang Bulan, Medan 20155, Indonesia
Issue       Vol 8 No 1 (2025): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/ee.v8i1.2577
Keywords: Nigel Cross Quality Function Development Tunanetra White Cane with Sensor and Tracking Device Blind
Published 2025-07-28

Abstract

Keterbatasan dalam penglihatan dapat diminimalisir dengan memanfaatkan indra lainnya. White cane with sensor and tracking device adalah sebuah alat bantu tongkat tunanetra yang dirancang untuk memudahkan penyandang tunanetra beraktivitas dan bermobilitas dengan aman dan nyaman. Perancangan produk white cane with sensor and tracking device dilakukan dengan pendekatan sistematis menggunakan metode Nigel Cross, yang dikenal efektif dalam pengembangan desain berbasis kebutuhan pengguna. Tahapan perancangan meliputi klarifikasi tujuan dengan Objectives Tree, penetapan fungsi melalui Black Box System, identifikasi kebutuhan menggunakan analisis 5W+1H, dan penentuan karakteristik teknis melalui Quality Function Deployment (QFD). Tujuan dilakukan perancangan produk menggunakan metode nigel cross dan QFD pada white cane with sensor and tracking device yaitu membuat rancangan produk sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen, material, spesifikasi, fungsi, sehingga dapat memuaskan konsumen dalam penggunaan produk white cane with sensor and tracking device. Data diperoleh dari hasil brainstorming dan penyebaran kuesioner kepada 37 responden yang menunjukkan 90% atribut tergolong wish yang menunjukkan kesesuaian dengan preferensi konsumen. Produk yang dirancang menonjol dalam fitur fungsional dan kontrol berbasis aplikasi. Pada tahap rincian perbaikan, diperoleh hasil evaluasi melalui rekayasa nilai yang menunjukkan penghematan biaya dari Rp. 623.000 menjadi Rp. 564.000 dengan mengganti komponen awal dengan komponen yang memiliki fungsi yang sama namun dengan harga yang lebih rendah. Dengan tingkat kesulitan teknis yang moderat dan biaya produksi yang efisien, metode Nigel Cross terbukti mampu menghasilkan desain yang inovatif, berkelanjutan, dan kompetitif.

Limitations in vision can be minimized by utilizing other senses. White cane with sensor and tracking device is a blind cane aid designed to facilitate blind people to move and mobilize safely and comfortably. The product design of the white cane with sensor and tracking device was carried out with a systematic approach using the Nigel Cross method, which is known to be effective in developing user needs-based designs. The design stages include clarifying objectives with Objectives Tree, determining functions through Black Box System, identifying needs using 5W+1H analysis, and determining technical characteristics through Quality Function Deployment (QFD). The purpose of product design using the nigel cross method and QFD on white cane with sensor and tracking device is to make product designs according to consumer wants and needs, materials, specifications, functions, so that they can satisfy consumers in using white cane products with sensors and tracking devices. Data obtained from the results of brainstorming and distributing questionnaires to 37 respondents showed that 90% of the attributes were classified as wish, indicating conformity with consumer preferences. The designed product stands out in functional features and application-based control. At the detailed improvement stage, evaluation results obtained through value engineering showed cost savings from Rp. 623,000 to Rp. 564,000 by replacing the initial components with components that have the same function but at a lower price. With a moderate level of technical difficulty and efficient production costs, the Nigel Cross method proved capable of producing innovative, sustainable and competitive designs.