Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Desain Senyawa Turunan Kuersetin sebagai Inhibitor Pertumbuhan Candida Albicans Menggunakan Analisis QSAR

Design of Quercetin Derivative as Growth Inhibitor of Candida Albicans by QSAR Analysis

Authors
  • Esti Mumpuni Universitas Pancasila
  • Agus Purwanggana Universitas pancasila
  • Esti Mulatsari Universitas Pancasila
  • Yafi Lakstian Universitas Pancasila
Issue       Vol 1 No 3 (2018): TALENTA Conference Series: Tropical Medicine (TM)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/tm.v1i3.262
Keywords: kuersetin inhibitor candida albicans QSAR
Published 2018-12-20

Abstract

Candida albicans adalah sejenis jamur oportunistik yang patogen bagi manusia dan terlibat dalam proses Oral Candidiasis (OC). Candida albicans merupakan spesies yang paling umum diisolasi dalam kasus klinis infeksi jamur invasif. Candida albicans hidup secara komensal di usus, faringeal oral, saluran kemih dan kulit. Senyawa alam seperti flavonoid, telah banyak dikembangkan untuk menghambat pertumbuhan Candida albicans salah satu diantaranya adalah kuersetin yang memiliki nilai MIC 197 µg/mL dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans. Upaya peningkatan daya penghambatan kuersetin dalam proses inhibisi pertumbuhan Candida albicans dapat dilakukan dengan memodifikasi struktur kimia senyawa kuersetin secara komputasi. Penentuan MIC senyawa inhibitor candida albicans dari turunan kuersetin secara komputasi dilakukan menggunakan analisis QSAR dengan penentuan deskriptor menggunakan hyperchem dengan metode semi empiric Austin Model 1 dan analisis regresi multilinier (MLR) untuk menentukan model persamaan QSAR. Dari 24 persamaan QSAR yang dihasilkan, ditentukan persamaan QSAR terbaik untuk menentukan nilai MIC prediksi senyawa turunan kuersetin, yaitu : MIC = 970.428 + (0.025 Energi Ikat) + (110.503 Energi HOMO) + (-100.354 Energi LUMO) + (-37.142 log P).Dari 91 senyawa turunan kuersetin yang diuji, diperoleh 74 senyawa yang memiliki nilai MIC lebih kecil dari kuersetin dan senyawa 2,6-diisopropil kuersetin merupakan senyawa dengan MIC terkecil yaitu 27.28 µg/mL. Modifikasi struktur kimia senyawa kuersetin dapat meningkatkan aktivitas kuersetin sebagai inhibitor pertumbuhan candida albicans.

 

Candida albicans is a type of opportunistic fungus that is pathogenic to humans and involved in the pathogenesis of Oral Candidiasis (OC). Candida albicans is the most commonly isolated species in clinical cases of invasive fungal infections. Candida albicans lives commensally in the intestine, oral pharyngeal, urinary tract and skin.  Natural compounds such as flavonoids, have been developed to inhibit the growth of Candida albicans. one of them was quercetin which had a MIC value of 197 µg / mL in inhibiting the growth of Candida albicans.In Effort to increase the inhibitory activity of quercetin in inhibiting the growth of Candida albicans can be done by modifying the chemical structure of quercetin by computational method.The MIC determination of inhibitory compounds of albicans candida from derivatives quercetin was carried out computationally using QSAR analysis by determining descriptors using hyperchem with Austin Model 1 semi empiric method and multilateral regression analysis (MLR) to determine the QSAR equation model. Of all the 24 QSAR equations, the best QSAR equation was evaluated to determine the predicted MIC value of quercetin derivative compounds,  MIC = 970,428 + (0.025 Bond Energy) + (110,503 Energy HOMO) + (-100,354 LUMO Energy) + (-37,142 log P ). Of all the 91 quercetin derivative compounds tested, there were 74 compounds that had MIC values ​​smaller than quercetin,  2,6-diisopropyl quercetin showed the smallest MIC value of 27.28 µg / mL. Modification of quercetin chemical structure can increase the activity of quercetin as a growth inhibitor of albicans candida