Pemberdayaan Petani Melalui Inovasi Limbah Kulit Kopi Dengan Mikroba Konsorsium
Farmer Empowerment Through Coffee Skin Waste Innovation With Consortium Microbes
Authors | ||
Issue | Vol 6 No 2 (2025): Talenta Conference Series: Agricultural and Natural Resources (ANR) | |
Section | Articles | |
Section |
Copyright (c) 2025 Talenta Conference Series ![]() This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License. |
|
Galley | ||
DOI: | https://doi.org/10.32734/anr.v6i2.2558 | |
Keywords: | Pelatihan Limbah Kulit Kopi Fermentasi Mikroba Konsorsium Pakan Ternak Pemberdayaan Petani Training Coffee Pulp Waste Microbial Consortium Fermentation Animal Feed Farmer Empowerment | |
Published | 2025-06-16 |
Abstract
Limbah kulit kopi merupakan salah satu masalah utama dalam industri kopi, sering kali dibiarkan menumpuk tanpa pengelolaan yang baik, sehingga dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan petani setempat melalui transfer teknologi fermentasi menggunakan mikroba konsorsium untuk mengolah limbah kulit kopi secara efektif. Bermitra dengan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Kopi Baredok dan Kelompok Tani Barokah di Desa Buntu Mondong Kecamatan Buntu Batu, Kabupaten Enrekang, Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas peserta dalam mengolah limbah kopi menjadi pakan silase yang bernutrisi tinggi dan berdaya simpan lama bagi ternak. Pelaksanaan Pelatihan dilakukan dengan Metode Penyuluhan secara langsung, Demonstrasi dan Percobaan Uji Palatabilitas pada Ternak. Materi yang disampaikan melalui pendekatan praktis dan teoritis, peserta diajarkan proses fermentasi dengan menggunakan mikroba konsorsium yaitu cendawan trichioderma sp dan bakteri penicillium terkontrol yang mengubah limbah kopi menjadi sumber pakan berkualitas dengan biaya terjangkau dan ramah lingkungan. Hasil program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan menunjukkan peningkatan keterampilan petani dalam pengelolaan limbah, manfaat ekonomi dari produk fermentasi, dan pengurangan dampak lingkungan. Program ini memberikan solusi inovatif yang mendukung kesejahteraan petani sekaligus memperkuat konsep pertanian berkelanjutan.
Coffee husk waste is one of the main issues in the coffee industry, often left to accumulate without proper management, which can negatively impact the environment. This community service program aims to empower local farmers through the transfer of fermentation technology using microbial consortia to effectively process coffee husk waste. In partnership with the Social Forestry Business Group (KUPS) Kopi Baredok and the Barokah Farmers Group in Buntu Mondong Village, Buntu Batu District, Enrekang Regency, this training is designed to enhance the participants' capacity to process coffee waste into high-nutrient silage feed with a long shelf life for livestock. The training was conducted using direct extension methods, demonstrations, and palatability tests on livestock. The material was delivered through practical and theoretical approaches, teaching participants about the fermentation process using a microbial consortium, namely controlled Trichoderma sp fungi and Penicillium bacteria, which transform coffee waste into an affordable and environmentally friendly high-quality feed source. The results of the community empowerment program conducted show an increase in farmers' skills in waste management, economic benefits from fermented products, and a reduction in environmental impact. This program provides innovative solutions that support farmers' welfare while strengthening the concept of sustainable agriculture.