Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Faktor-Faktor Penghambat Pelaksanaan Program KB Dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi Oleh Pasangan Usia Subur Di Kecamatan Sarudik Kabupaten Tapanuli-Tengah

Factors Inhibiting the Implementation of Family Planning Programs in the Use of Contraception By Fertile Couples in Sarudik Sub-district, Tapanuli-Tengah District

Authors
  • Ismail Affandy Siregar Universitas Sumatera Utara
  • Cholina Trisa Siregar Universitas Sumatera Utara
Issue       Vol 1 No 1 (2018): TALENTA Conference Series: Tropical Medicine (TM)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/tm.v1i1.47
Keywords: faktor-faktor penghambat keluarga berencana alat kontrasepsi pasangan usia subur
Published 2018-10-02

Abstract

Keluarga Berencana adalah suatu program yang dimaksudkan untuk membantu para pasangan dalam mencapai tujuan reproduksi, mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan mengurangi insiden kehamilan berisiko tinggi, kesakitan dan kematian. Program keluarga berencana selalu dikaitkan dengan alat kontrasepsi karena untuk mengupayakan suatu program KB maka alat kontrasepsi merupakan kendaraan yang digunakan dalam menyukseskan program tersebut. Keberhasilan Program Keluarga Berencana di kecamatan Sarudik belum maksimal salah satunya ditandai dengan rata – rata kelahiran 4 per wanita usia subur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor –faktor penghambat pelaksanaan program KB dalam penggunaan alat kontrasepsi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasinya adalah Pasangan Usia Subur yang tidak menggunakan alat kontrasepsi yaitu sebanyak 1404 dan sampelnya sebanyak 150 responden. Hasil penelitian diperoleh mayoritas responden yaitu 89 responden atau (59,3%) termasuk pada kategori pengetahuan kurang baik, pada faktor sikap juga terdapat 95 responden atau (63,3%) termasuk pada kategori kurang baik, faktor dukungan suami terdapat 112 responden (74,7%) termasuk pada kategori tidak mendukung, faktor pendapatan keluarga terdapat 97 responden atau (64,7%) termasuk pada kategori tidak mendukung program KB, faktor karena efek samping juga tinggi yaitu terdapat 116 responden atau (77,3%) termasuk pada kategori tidak mendukung program KB. Penelitian ini menyarankan kepada instansi terkait untuk meningkatkan sosialisasi program KB dan meningkatkan pelayanan kontrasepsi serta pendekatan kepada tokoh masyarakat, tokoh agama untuk mempermudah sosialisasi pada masyarakat.

Family Planning is a program intended to help couples achieve their reproductive goals, prevent unwanted pregnancies, and reduce the incidence of high-risk of pregnancies, morbidity and death. Family planning program is always associated with contraception. Contraception becomes a vehicle for the success of the family planning program. Family Planning Program in Sarudik sub-district was not yet optimal which one of them is marked by 4 birth per woman of childbearing age. The objective of this study was to identify factors inhibiting the implementation of family planning programs in the use of contraception. This study employed quantitative research. The population was 1404 fertile couples who did not use contraception and the sample was composed of 150 respondents. The results showed that the majority of respondents, 89 respondents with moderate knowledge (59.3%) 95 respondents with moderate attitude (63.3%) In regard to husband support factor 112 respondents were not supported (74 , 7%) As for family income factor 97 respondents were not supported (64.7%) and for high side effects factor 116 respondents were not supported (77.3%) It is suggested that relevant institutions should promote family planning programs, improve contraceptive services, and develop an approach to community and religious leaders to facilitate the community promotion of family planning programs.