Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Pengaruh Ramuan Jamu Antihiperkolesterolemia Terhadap Kadar Asam Urat Pasien Dengan Hiperkolesterol Ringan

The Effect of anti-hypercholesterolemic Jamu Formula on Uric acid Levels of Mild Hipercholesterolemic Patient

Authors
  • Zuraida Zulkarnain Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional
  • Ulfa Fitriani Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional
  • Enggar Wijayanti Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional
  • Ulfatun Nisa Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional
Issue       Vol 1 No 3 (2018): TALENTA Conference Series: Tropical Medicine (TM)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/tm.v1i3.285
Keywords: asam urat jamu antihiperkolesterolemia jati belanda teh hijau
Published 2018-12-20

Abstract

Ramuan jamu antihiperkolesterolemia terdiri dari daun jati cina, daun jati belanda, daun teh hijau, tempuyung, rimpang temulawak, rimpang kunyit dan herba meniran. Daun jati belanda dan daun teh hijau memiliki kandungan purin dalam bentuk kafein dan teobromin yang berpotensi menyebabkan peningkatan asam urat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar asam urat serum darah pasien yang meminum ramuan jamu antihiperkolesterolemia . Penelitian ini merupakan observasi klinik dengan jumlah subyek 50 orang di Rumah Riset Jamu (RRJ) Hortus Medicus pada tahun 2014. Subjek merupakan pasien dengan diagnosis hiperkolesterolemia ringan (kadar kolesterol serum 200-240 mg/dl) yang diterapi dengan ramuan jamu antihiperkolesterolemia selama 28 hari. Parameter yang dinilai adalah kadar asam urat serum pada awal (H-0) dan akhir obeservasi (H-28). Data diolah dengan uji t berpasangan menggunakan bantuan program SPSS. Hasil terjadi peningkatan rata-rata kadar asam urat dari 5,31+1,17 mg/dl menjadi 5,47+1,29 mg/dl. Peningkatan masih dalam rentang nilai normal. Pada uji t berpasangan diperoleh nilai p=0,384 yang berarti tidak ada perbedaan rerata kadar asam urat sebelum dan sesudah minum jamu. Kesimpulan terdapat peningkatan ringan rerata kadar asam urat serum pasien yang secara statistik tidak bermakna dan masih berada dalam rentang nilai normal setelah pemberian ramuan jamu antihiperkolesterolemia selama 28 hari.

 

The antihypercholesterolemic jamu formulaconsists of daun jati cina, jati belanda leaf, green tea leaf, tempuyung, curcuma rhizome, turmeric rhizome and meniran. Jati belanda and green tea leaves contain purines in the form of caffeine and theobromine which might increase the uric acid level. This study aimed to determine the uric acid levels in blood serum of patients who consumed antihypercholesterolemic jamu formula. This study was a clinical observation with a total subject of 50 patients at the Hortus Medicinal Jamu  Research Center (RRJ) in 2014. Subjects were patients with a diagnosis of mild hypercholesterolemia (serum cholesterol level of 200-240 mg / dl) treated with antihypercholesterolemicjamu formula for 28 days. The parameters assessed were serum uric acid levels at baseline (D-0) and end of observation (D-28).Data were analysed by paired t-test using SPSS. The results showed an increase in mean uric acid level from 5.31 + 1.17 mg / dl to 5.47 + 1.29 mg / dl. The increase was  still in the range of normal values. Based on paired t test p value = 0.384, there was no difference in mean uric acid levels before and after administration withjamu. It can be concluded that there was a mild increase in the serum uric acid levels of patients which were not statistically significant and were still in the range of normal values ​​after the administration of an antihypercholesterolemic jamu formula for 28 days