Pengetahuan Etnofarmakologi Tumbuhan Alang-Alang (ImperatacylindricaL.) Oleh Beberapa Masyarakat Etnik di Indonesia
Ethnopharmacological Knowledge onAlang-alang (Imperatacylindrical L.) by Several Ethnic Societies in Indonesia
Authors | ||
Issue | Vol 1 No 3 (2018): TALENTA Conference Series: Tropical Medicine (TM) | |
Section | Articles | |
Galley | ||
DOI: | https://doi.org/10.32734/tm.v1i3.273 | |
Keywords: | etnobotani keanekaragaman pengetahuanlokal | |
Published | 2018-12-20 |
Abstract
Indonesia merupakan Negara dengan keanekaragaman hayati hutan tropika terbesar ketiga di dunia setelah Brazil dan Kongo. Keanekaragaman hayati merupakan modal dasar bagi pembangunan nasional yang bermanfaat untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan tanaman alang-alang (ImperatacylindricaL.) sebagaiobat (etnofarmakologi) padabeberapamasyarakatetnis yang ada di Indonesia. Pemanfaatan tumbuhan alang-alang (ImperatacylindricaL) oleh beberapa masyarakat etnis di Indonesia sangat beragam. Tumbuhan alang-alang digunakan oleh beberapa masyarakat etnis di Indonesia sebagai obat pendarahan, sakit perut, maag, batu ginjal, alergi, dan sebagainya. Pengetahuan lokal yang berbeda-beda dari masyarakat etnis di Indonesia mengenai tanaman alang-alang merupakan sebuah potensi yang besar bagi industri pembuatan obat herbal dari alang-alang. Pengetahuan lokal merupakan modal dasar bagi pembagunan berkelanjutan.
Indonesia is a country with the third largest tropical forest biodiversity in the world after Brazil and Congo. Biodiversity is the basic capital for national development that is beneficial for achieving community welfare. The aim of this study was to determine the use of alang-alang (ImperataacylindricaL) as a drug (ethnopharmacology) in several ethnic communities in Indonesia. The utilization of alang-alang (Imperata cylindricaL) by several ethnic communities in Indonesia is very diverse. Alang-alang are used by several ethnic communities in Indonesia for the treatment of bleeding, abdominal pain, ulcers, kidney stones, allergies, and so on. Different local knowledge of ethnic communities in Indonesia regarding alang-alang plants is a great potential for herbal manufacture of alang-alang. Local knowledge is the basic capital for sustainable development