Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Kajian Etnobotani Tumbuhan Obat pada Masyarakat Blang Bungong Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie-Aceh

Ethnobotanical Study of Medicinal Plants in Blang Bungong Community, Tangse, Pidie-Aceh

Authors
  • Ernilasari Ernilasari Universitas Serambi Mekkah
  • Saudah Saudah Akademi Analis Farmasi dan Makanan
  • Mulia Aria Suzanni Universitas Syiah Kuala
  • Diana Diana Universitas Syiah Kuala
  • Irhamni Irhamni Universitas Syiah Kuala
Issue       Vol 1 No 3 (2018): TALENTA Conference Series: Tropical Medicine (TM)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/tm.v1i3.258
Keywords: Etnobotani Tumbuhan Obat Blang Bungong Pidie Aceh
Published 2018-12-20

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang kajian etnobotani pada masyarakat Blang Bungong kecamatan Tangse Kabupaten Pidie-Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menginventarisasi pemanfaatan tanaman obat oleh masyarakat Desa Blang Bungong di kabupaten Pidie Aceh. Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis tanaman yang digunakan, bagian yang digunakan, cara menggunakan tumbuhan, cara mendapatkan, serta penyakit yang diobati. Metode yang digunakan adalah metode Participatory Rural Appraisal (PRA), yaitu proses penilaian yang berorientasi pada keterlibatan dan peran masyarakat dalam penelitian. Sampel penelitian ini adalah dukun tradisional, dan masyarakat Blang Bungong. Tumbuhan yang digunakan sebagai obat oleh masyarakat Blang Bungong sebanyak 25 spesies yang tersebar dalam 19 famili. Bagian tumbuhan yang paling sering digunakan adalah daun. Tumbuhan obat didapatkan masyarakat berasal dari tumbuham liar dan budidaya. Penyakit diobati umumnya adalah penyakit ringan seperti flu, demam dan batuk.

The ethnobotanical study has been conducted in Blang Bungong community, Tangse, Pidie-Aceh. This research aimed to identify and collect the utilization of medicinal plant by people in Blang Bungong, Pidie Aceh. This research was conducted especially to evaluate the type of plant, part of the plant, how to use the plant, how to collect the plant and the diseases that were treated. The method used was the Participatory Rural Appraisal (PRA) method, the assessment process that is oriented to the involvement and role of the community in research. The sample of this study was the traditional shaman and Blang Bungong community. There were 25 species of 19 families of plants that have been used by Blang Bungong community. The part of the plant that most often used was a leaf. People collected medicinal plants from wild plants and cultivation