Aktivitas Hepatoprotektor Ekstrak Etanol Kulit Bawang Merah (Allium cepa L. Corium) Terhadap Mencit Jantan Yang Diinduksi Parasetamol
Hepatoprotective Actvity of Ethanol Extract of Onion (Allium cepa L. Corium) in Paracetamol Induced Mice
Authors | ||
Issue | Vol 1 No 3 (2018): TALENTA Conference Series: Tropical Medicine (TM) | |
Section | Articles | |
Galley | ||
DOI: | https://doi.org/10.32734/tm.v1i3.252 | |
Keywords: | parasetamol hepatoprotektor kulit bawang merah (Allium cepa L. Corium) | |
Published | 2018-12-19 |
Abstract
Metabolit reaktif N-acetyl-para-benzoquinoneimine (NAPQI) akan dilepaskan setelah pemberian parasetamol dosis tinggi sehingga dapat merusak hati. Salah satu tumbuhan yang berpotensi sebagai hepatoproktektif adalah bawang merah (Allium cepa L.). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi aktivitas hepatoprotektor ekstrak etanol kulit bawang merah (EEKBM) terhadap mencit jantan yang diinduksi parasetamol. Enam kelompok perlakuan (n= 4) diberi Na CMC 0,5% sebagai kontrol negatif, EEKBM dosis 300, 450, dan 600 mg/kg bb, dan rutin 20 mg/kg bb sebagai kontrol positif selama 14 hari secara oral dan diikuti pemberian penginduksi hepatotoksik parasetamol 1 g/kg bb. Sampel darah dan hati dikumpulkan untuk pemeriksaan biokimia dan mikroskopik. Kelompok normal digunakan sebagai pembanding. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar AST dan ALT dihambat oleh EEKBM dosis 300, 450, dan 600 mg/kg bb dan berbeda signifikan dengan kontrol negatif (p < 0,05) dan melindungi sel hati dari kerusakan. Dapat disimpulkan bahwa EEKBM dosis 600 mg/kg bb menunjukkan aktivitas hepatoprotektor.
The reactive metabolite,
N-acetyl-para-benzoquinoneimine (NAPQI), could be released after administration of high dose paracetamol and induced liver damage. One of plant that has potential to be developed into hepatoprotective agent is Onion (Allium cepa L.). This research aimed to evaluate the hepatoprotective activity of onion ethanol extract (OEE) in paracetamol induced mice. There were six groups (n=4), consist of negative control which received Na CMC 0,5% , treatment group received OEE at doses of 300, 450, dan 600 mg/bw, and rutin at dose of 20 mg/bw was positive control for 14 days by oral adminitration and followed by paracetamol 1 g/bw to induce hepatotoxic. Blood sample and liver organ were collected for biochemistry and microscopic examinations. Normal control was served as comparison. The results showed that AST and ALT levels was inhibited by OEE at doses of 300, 450, dan 600 mg/kg bwand significantly different with negative control (p < 0,05) and prevented liver damage. It can be concluded that OEE at the dose of 600 mg/kg bwhas hepatoprotective activity.