Identifikasi Daerah Rawan Longsor Di Sekitar Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Panas Bumi:

The Identification of Prone Landslide Area Around Geothermal Working Area (GWA)

Abstract

Eksplorasi potensi panas bumi diklaim sebagai tambang ramah lingkungan, artinya tidak terlalu banyak merusak dan membahayakan lingkungan.Sejatinya benar, namun daerah panas bumi selalu berafiliasi dengan topografi yang sangat kasar, lerengnya terjal, dan jarang dijumpai tanah datar yang luas.Hal ini menyebabkan daerah di sekitar panas bumi rawan terhadap tanah longsor.Jenis batuan yang mudah lepas-lepas, membuat tingkat kerawanan terhadap kemungkinan tanah longsor semakin meningkat.Mengingat daerah panas bumi adalah daerah yang rawan terhadap bencana tanah longsor, maka perlu dilakukan pemetaan daerah rawan longsor untuk meminimalkan korban dan kerugian akibat bencana tersebut. Berdasarkan analisis, di sekitar daerah prospek panas bumi, 4,91% adalah daerah yang sangat rawan terhadap bencana longsor, 48,66% masuk dalam kategori rawan longsor, dan hanya 46,43% saja daerah yang tidak rawan terhadap bencana longsor.

Exploration of geothermal claimed as enviromental friendly mining, means that not too destroy and not dangerous for environment. Exactly true, but geothermal prosect always has afiliation with rude topography, steep slope, and hard to find flat area. This is cause area around geothermal prospect prone to landslide. Rock types of that area also easily unravel, this make the level of vulnerability to the possibility of landslides increases. Because of the prone of landslide, so need to do mapping of that area to minimize the loss and victim caused by that disaster. Based on the analysis using probabilistic method frequency ratio, around geothermal prospect, 4,91% is very prone to landslides, 48,66% prone to landslide, and just 46,43%area which safe area.