Estimasi Suhu Reservoar Menggunakan Geotermometer (Studi Kasus Lapangan Panas Bumi Jaboi, Sabang)
Estimation of Reservoir Temperature Using Geothermometer (Case Study of Jaboi Geothermal, Sabang
Authors | ||
Issue | Vol 2 No 2 (2019): Talenta Conference Series: Science and Technology (ST) | |
Section | Articles | |
DOI: | https://doi.org/10.32734/st.v2i2.488 | |
Keywords: | jaboi sabang panas bumi geokimia suhu geotermometri | |
Published | 2019-06-30 |
Abstract
Gunung api Leumo Matee dan Seumeuregoh, Jaboi Sabang memiliki potensi energi panas bumi sangat besar. Hal ini ditandai dengan adanya manifestasi yang muncul di permukaan seperti uap panas, fumarol dan sumber air panas. Namun demikian, potensi panas bumi ini belum dimanfaatkan secara optimal oleh pihak-pihak terkait. Oleh karena itu, perlu dikaji lebih dalam dan menyeluruh untuk mendapatkan informasi yang detail, terutama parameter suhu dan karakteristik batuan/mineral. Metode untuk penentuan potensi panas bumi secara umum meliputi kajian geologi, geofisika dan geokimia. Pada penelitian ini difokuskan pada kajian geokimia khususnya analisis kimia fluida panas bumi. Pendekatan untuk menentukan karakteristik fluida kimia panas bumi dilakukan dengan metode penentuan geotermometri untuk air (SiO2) dan gas (Na-K). Berdasarkan data pengamatan lapangan dan uji laboratorium yang terstandarisasi menunjukkan bahwa suhu bawah permukaan untuk fluida cair 222 oC dan 201 oC, sedangkan untuk gas 220 oC dan 204 oC. Hasil pengujian sampel fluida panas bumi menunjukkan bahwa konsentrasi K+ =10,90 mg/L, konsentrasi Mg2+ = 64,50 mg/L, konsentrasi Ca2+ = 279,45 mg/L, konsentrasi Na+ =75,85 mg/L konsentrasi Cl- =7,45 mg/L, konsentrasi SO4- =5477,74 mg/L, dan konsentrasi HCO3- = 0 mg/L. Berdasarkan interpretasi data-data tersebut terutama yang berkaitan dengan suhu reservoar yang diperoleh dengan dua pendekatan formula menunjukkan bahwa manifestasi panas bumi daerah Jaboi, Sabang sangat prospek untuk dikembangkan sebagai energi terbarukan dan ramah lingkungan.
The Volcano of Leumo Matee-Seumeuregoh in Jaboi, Sabang has a massive potential geothermal energy. This is indicated by the manifestation geothermal to surface such as hot steam, fumaroles and hot springs. Nevertheless, this potential geothermal has not been utilized optimally by stakeholders. Therefore, it is important to be deeply and holistically studied to get of detailed information, especially on the temperature parameter and the mineral characteristic. The method used to determine geothermal potency generally includes geological, geophysical and geochemical studies. However in this research geochemical study is more focused, especially the chemical analysis of geothermal fluid. The approach to determine the characteristic of geothermal chemical fluid is conducted by geothermometry technique for water (SiO2) and gas (Na-K). Based on the field observation data and the standardized laboratory test show that the subsurface temperature of liquid fluid is around 222 and 201 oC and gas is around 220 oC and 204 oC. The analysis of hot spring sample shows potassium (K+) concentration of 10.90 mg/L, magnesium (Mg2+) concentration of 64.50 mg/L, calcium (Ca2+) concentration of 279.45 mg/L, sodium (Na+) concentration of 75.85 mg/L, chloride (Cl-) concentration of 7.45 mg/L, sulfat (SO4=) concentration of 5477.74 mg/L, and bicarbonate (HCO3-) concentration of 0 mg/L. Based on the data, especially temperature that was calculated by using formulas Fournier and Gigenbach show that the geothermal manifestation of Jaboi Sabang region is very potential to be developed as a renewable and go green energy.