Tradisi Lisan Brokohan/ Bancaan “Ritual Setelah Melahirkan” pada Masyarakat Jawa di Kota Medan Kecamatan Medan Sunggal Kelurahan Tanjung Rejo (Pendekatan Antropolinguistik)
Authors | ||
Issue | Vol 3 No 3 (2020): Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA) | |
Section | Articles | |
Section |
Copyright (c) 2020 Talenta Publisher This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. |
|
Galley | ||
DOI: | https://doi.org/10.32734/lwsa.v3i2.887 | |
Keywords: | Tradisi jawa Brokohan ari-ari Ritual melahirkan Masyarakat Jawa | |
Published | 2020-10-15 |
Abstract
Penelitian ini membahas Tradisi lisan Brokohan/ bancaan. Penilitian ini menggunakan metode kualitatif. Data diambil dari penelitian lapangan sebagai hasil dari observasi dan interview secara langsung dari informan masyarakat jawa di Medan Sunggal Sumatera Utara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui performansi yang ada pada prosesi Brokohan/ bancaan. dan untuk mengetahui indeksikalitas serta partisipan yang terdapat pada tradisi lisan Brokohan/ bancaan. Penguburan ari-ari merupakan tradisi sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas kelahiran dan keselamatan atas bayi. Hasil dari data survei sebanyak 20 responden Masyarakat Jawa yang tinggal di Kota Medan Kecamatan Medan Sunggal Kelurahan Tanjung Rejo terdapat persentase sekitar 100% bahwa masyarakat tersebut mengenal dan merasa penting sehingga perlu dilestarikan. Kemudian, 90 % masih melakukan dan masih menggunakan mantera sebelum penguburan. Benda yang masih digunakan hingga saat ini adalah bunga rampih,kunyit, asam jawa,garam,pensil dan buku, sisir, kaca, jarum, dan minyak tanah sekitar 80% sedangkan kencur, jahe, sekitar 20 % penggunaannya pada masyarakat setempat.