Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Jejak Bahasa Proto Austronesia dan Keberlanjutan Bahasa Melayu Kuno pada Penulisan Prasasti Sitopayan 1 dan Sitopayan 2

Prasasti

Authors
  • Churmatin Nasoichah Magister Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
  • Dwi Widayati Magister Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
  • Mulyadi Magister Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
Issue       Vol 3 No 3 (2020): Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/lwsa.v3i2.879
Keywords: Prasasti Bahasa Proto Austronesia Bahasa Melayu kuno Bahasa Melayu linguistik historis komparatif
Published 2020-10-15

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jejak PAN yang ada pada Prasasti Sitopayan 1 dan Sitpayan 2 serta untuk mengetahui keberlanjutan BMK yang telah disebutkan dalam penulisan prasasti tersebut. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan studi LHK. Pengumpulan data diperoleh melalui penelitian lapangan yang berupa sumber tertulis. Sumber tertulis tersebut berupa Prasasti Sitopayan 1 dan Sitopayan 2 yang sudah dialih aksara serta dialih bahasakan. Setelah semua data terkumpul lalu dianalisis untuk menyelesaikan permasalahan penelitian. Tahap analisis dilakukan dengan membandingkan beberapa kata dalam BMK dan bahasa Melayu dengan kamus PAN terkait perubahan makna kata. Dari hasil analisis ditemukan beberapa kata dasar pada penulisan Prasasti Sitopayan 1 dan Sitopayan 2 yang menggunakan BMK yang merupakan turunan dari PAN. Adapun kata-kata tersebut di antaranya kata babwat (pewarisan inovasi), kata sātap yang terbentuk dari dua kata yaitu sa dan atap (terjadi pewarisan linear dan inovasi), kata itu (apokop). Selain itu ditemukan juga kata sandang pu yang juga merupakan turunan dari PAN (pewarisan linear). Selain kata-kata yang merupakan turunan dari PAN, juga ditemukan beberapa kata serapan berbahasa Sansekerta di antaranya kata tatkāla, bakas, brahala, biyara, dan (pa?)duka.

The purpose of this study was to determine the PAN traces that exist on the Sitopayan 1 and Sitpayan 2 inscriptions and to determine the sustainability of the BMK mentioned in the inscription writing. The method used is descriptive qualitative with LHK studies. Data collection was obtained through field research in the form of written sources. The written sources are in the form of Sitopayan 1 and Sitopayan 2 inscriptions which have been translated and translated. After all the data has been collected, it is analyzed to solve the research problem. The analysis stage is carried out by comparing several words in BMK and Malay with the PAN dictionary related to changes in the meaning of words. From the analysis, it was found that some basic words were found in the writing of the Sitopayan 1 and Sitopayan 2 inscriptions using BMK which is a derivative of PAN. The words include the word babwat (innovation inheritance), the word sātap which is formed from two words, namely sa and roof (linear inheritance and innovation occurs), that word (apokop). Apart from that, we also found the article pu which is also a derivative of PAN (linear inheritance). Apart from words derived from PAN, several Sanskrit loanwords are also found, including the words tatkāla, bakas, brahala, biyara, and (pa?)duka.