Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Komunikasi Pemberdayaan Terhadap Peningkatan Daya Saing Ekonomi Bangsa Berwawasan Gender Pada Petani Andaliman di Samosir

Communication of Empowerment of Manpower, Cooperative, Industry and Trade Services in Improving the Economic Competitiveness of Gender Supervisors in Andaliman'farmers In Samosir District

Authors
  • Besti Rohana Simbolon Dosen Ilmu Komunikasi Fisipol, Universitas Darma Agung, Indonesia
  • Doli Tua Mulia Raja Panjaitan Dosen Ilmu Pemerintahan Fisipol, Universitas Darma Agung, Indonesia
Issue       Vol 3 No 1 (2020): Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/lwsa.v3i1.811
Keywords: komunikasi pemberdayaan petani andaliman samosir Gender
Published 2020-02-29

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu bagaimanakah komunikasi pemberdayaan Disnakerkoperindag atau fasilitator Kabupaten Samosir dalam peningkatan Daya Saing Ekonomi Bangsa Berwawasan Gender pada petani Andaliman di Kabupaten Samosir. Pendekatan penelitian adalah Deskriptif Kualitatif, dengan subjek penelitian, Kabid Koperasi dan UKM di Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Samosir serta ketua komunitas UMKM Samandali, dan masyarakat petani Andaliman yang berjenis kelamin perempuan. Teknik pengambilan sampel berdasarkan purposive sampling untuk unsur masyarakat desa. Pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Disnakerkoperindag Samosir telah melakukan Komunikasi pemberdayaan kepada pelaku UMKM tetapi tidak langsung kepada anggota petani Andaliman. Komunikasi Pemberdayaan menggunakan model AIDDA berdasarkan wawancara dengan Kiki Andrea bahwa ia melewati tahapan pembinaan dari Disnakerkoperindag sehingga mampu mengembangkan usahanya. Kiki Andrea sebagai pelaku UMKM dan fasilitator swasta berhadapan langsung dengan petani wanita Andaliman Salaon Dolok kecamatan Ronggur Nihuta dan melakukan komunikasi pemberdayaan sehingga hasil panen Andaliman masyarakat binaannya sudah lebih baik dan dapat menolong mereka menjual Andaliman lebih tinggi jika ada panen di bulan Juni dan Desember. Komunikasi pemberdayaan dengan model AIDDA membuat Fasilitator mampu berkomunikasi persuasive sehingga menumbuhkan kesadaran, perhatian, keinginan, keputusan dan turut melaksanakan seperti yang disampaikan Fasilitator.