Makna dan Fungsi Pantun pada Acara Perkawinan Adat Masyarakat Melayu Kabupaten Batu Bara
The Meaning and Functions of Pantun on Indigenous Marriage Events in Batubara Malay Society
Authors | ||
Issue | Vol 2 No 2 (2019): TALENTA Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA) | |
Section | Articles | |
Section |
Copyright (c) 2019 Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA) This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License. |
|
Galley | ||
DOI: | https://doi.org/10.32734/lwsa.v2i2.724 | |
Keywords: | Makna Fungsi Pantun Melayu Batu bara | |
Published | 2019-12-19 |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna dan fungsi pantun dalam acara perkawnan adat pada masyarakat Melayu di Kabupaten Batu Bara. Penelitian ini menggunakan metode deskriftif kualitatif yaitu memaparkan hasil analisis dengan kata-kata. Adapun sumber data dalam penelitian ini yaitu berasal dari informan yang direkam langsung direkam atau didokumentasikan saat upacara pernikahan berlangsung untuk kemudian data yang didapatkan dari hasil dokumentasi di analisa untuk diketahui makna dan fungsi pantun. Temuan penelitian ini adalah bahwa pantun memang tidak dapat dilepaksan dari masyarakat melayu khususnya masyarakat Melayu di Kabupaten Batu bara karena pantun memiliki makna serta fungsi yang sangat penting bagi masyarakat Melayu oleh sebab itu tradisi berpantun pada masyarakat Melayu pada upacara perkawinan adat sering dijumpai dan ditemukan di kabupaten Batu Bara.
This research aims to describe the meaning and function of the particular “Pantun” on Malay society traditional marriage espescially in Batubara. This research uses a descriptive qualitative method that is describing the results of the analysis with words. The source of the data in this research, which came from recorded or documented informants during the wedding ceremony. The data obtained from the documentation were analyzed to determine the meaning and function of the Pantun using an anthropolinguistic theory. The results of this study are that Pantun cannot be separated from Malay society, especially in Batubara because pantun has very important meanings and functions for Malay society. Therefore, the expected implications of this research for Malay people to understand the truth, meaning, and function of traditional marriage Pantun in Batubara Malay society.