Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Multikulturalisme dan Inklusi Sosial di Indonesia dalam Perspektif Historiografi

Multiculturalism and Social Inclusion in Indonesia in the History of Historiography

Authors
  • Bambang Purwanto Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
Issue       Vol 2 No 2 (2019): TALENTA Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/lwsa.v2i2.721
Keywords: Multikulturalisme Inklusi Sosial Historiografi
Published 2019-12-19

Abstract

Dalam perkembangannya sejak tahun 1960-an hingga kini, makna dan ruang lingkup multikulturalisme tetap masih terus diperdebatkan sebagai sebuah konsep. Secara umum multikulturalisme mengacu pada pengakuan terhadap keanekaragaman dan perbedaan yang hidup dalam kesetaraan secara harmonis dan bermartabat. Diskursus tentang konsep multikulturalisme dengan berbagai konsep tandingan seperti multietnik, multi agama, intercultural dll. terkait erat dengan keadaan sosi-kultural masyarakatnya. Dalam mengulas soalan ini perspektif historiografi. Dalam perspektif historiografi multikulturalisme dan inklusi social di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh dikhotomi internal dan beban masa lalu yang menjadi warisan kolonialisme di Indonesia.

 

Since the 1960s until now, the meaning and scope of multiculturalism continues to be debated as a concept. In general, multiculturalism refers to the recognition of diversity and differences that live in equality in a harmonious and dignified manner. Discourse on the concept of multiculturalism with various counter concepts such as multi-ethnic, multi-religious, intercultural etc. closely related to the socio-cultural state of the community. In reviewing this question historiography perspective. In the perspective of multiculturalism historiography and social inclusion in Indonesia is inseparable from the influence of the internal dichotomy and the past burden, which is the legacy of colonialism in Indonesia.