Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Makna Nama dalam Masyarakat Mandailing: Kajian Antropolinguistik

The Meaning of The Name in Mandailing Community: Anthropolinguistic Studies

Authors
  • Namsyah Hot Hasibuan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
  • Ida Basaria Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
  • Parlindungan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
Issue       Vol 2 No 2 (2019): TALENTA Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/lwsa.v2i2.719
Keywords: Goar Sihadakdanahon Antropolinguistik Nilai Budaya
Published 2019-12-19

Abstract

Masyarakat Batak-Mandailing memiliki nama-nama khas.yang diberikan kepada anak-anaknya. Berdasarkan hasil pengamatan, terlihat bahwa nama-nama orang mandailing mempunyai hubungan erat antara nama anak dengan harapan orang tuanya sebagai seorang batak. Para orang tua berusaha memberikan nama-nama anaknya dengan nama yang terbaik menurut mereka.  Nilai-nilai budaya merupakan nilai-nilai yang ditanam atau disepakati oleh masyarakat yang mengakar pada kebiasaan, kepercayaan, simbol-simbol dengan karakteristik tertentu yang dapat dibedakan satu dengan yang lainnya. Nilai-nilai budaya akan tampak pada simbol-simbol, slogan, motto dan visi misi dan tampak pada nama-nama yang terdapat pada masyarakat Mandailing. Pada umumnya nilai-nilai budaya masyarakat Batak Mandailing meliputi nilai kekerabatan, religi, hagabeon, hukum, hamajuon, konflik, hamoraon, hasangapon, dan pengayoman. Goar sihadakdanahon adalah  nama yang diberikan oleh orang tua pada masyarakat Batak Mandailing kepada anaknya  yang mengandung harapan, cita-cita dan doa terhadap anak yang bersangkutan. Dengan pendekatan teori antropolinguistik  dan metode deskriptif, akan dikaji dan ditelusuri  bagaimana makna dan nilai budaya serta kearifan lokal  masyarakat Batak Mandailing melalui Goar sihadakdanahon

 

The Batak-Mandailing community has unique names given to their children. Based on observations, it appears that the names of mandailing people have a close relationship between the child's name with the expectations of his parents as a Bataknese. The parents try to give the names of their children with the best name according to them. Cultural values ​​are values ​​that are planted or agreed upon by the community which are rooted in habits, beliefs, symbols with certain characteristics that can be distinguished from one another. Cultural values ​​will appear in symbols, slogans, mottos and vision and mission and appear in the names contained in the Mandailing community. In general, the cultural values ​​of the Mandailing Batak community include the values ​​of kinship, religion, hagabeon, law, pestilence, conflict, hamoraon, hasangapon, and protection. Goar sihadakdanahon is the name given by parents to the Batak Mandailing community to their children which contain hopes, aspirations and prayers towards the child concerned. With the anthropolinguistic theory approach and descriptive method, it will be studied and traced how the cultural meaning and values ​​as well as the local wisdom of the Mandailing Batak people through the Goadak sihadakdanahon