Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Program Konservasi Hutan Dan Lahan Berperspektif Gender Dalam Upaya Antisipasi Bencana Banjir Dan Longsor Di Segorogunung, Karanganyar, Jawa Tengah, Indonesia

Forest and Land Conservation Program with Gender Perspective in Anticipating Flood and Landslide Disasters In Segorogunung, Karanganyar, Central Java, Indonesia

Authors
  • Trisni Utami Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia
  • Bambang Santoso Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia
  • Ismi D. A. Nurhaeni Program Studi Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia
  • Prabang Setyono Prodi Ilmu Lingkungan, Fakultas Matemetiamtika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia
  • Suntoro Prodi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia
Issue       Vol 2 No 1 (2019): Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/lwsa.v2i1.639
Keywords: konservasi gender bencana
Published 2019-11-20

Abstract

Abstract
The purpose of this study is a discussion about humans in forest conservation with a gender perspective to encourage renewal of landslides in Segorogunung, Karanganyar, Central Java. This research is a cooperative research (cooperative inquiry) which emphasizes group activities as research partners. The location of the study was conducted in Segorogunung Village, Karanganyar Regency. Research conducted by conducting joint activities in a group based on communication norms naturally and openly. The technique of collecting data is done by the Focused Discussion Method. The FGD was carried out by presenting 10 people who were members of the Forest Village Community Institution. Data analysis was performed with Interactive Model Analysis. The results showed that forest conservation activities in Segorogunung Village, Karanganyar Regency had no gender perspective. Forest conservation activities carried out through Forest Community Institutions (LMDH) are still carried out by men, while women have not been involved optimally. Women have not been involved in planning, implementing, monitoring and evaluating; and women are still limited.

 

Tujuan penelitian ini adalah mempelajari perilaku manusia dalam konservasi hutan berperspektif gender untuk mengantisipasi terjadinya bencana tanah longsor di Segorogunung, Karanganyar, Jawa Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian kooperatif (cooperative inquiry) yang lebih menekankan aktivitas kelompok sebagai mitra peneliti. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Segorogunung, Kabupaten Karanganyar. Penelitian dilakukan dengan cara melakukan aktivitas bersama dalam sebuah kelompok berdasarkan norma-norma komunikasi secara alami dan terbuka. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan Metode Diskusi terfocus. FGD dilakukan dengan menghadirkan 10 orang yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan. Analisis data dilakukan dengan interaktif Analisis Model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan konservasi hutan di Desa Segorogunung, Kabupaten Karanganyar belum berperspektif gender. Kegiatan konservasi hutan yang dilakukan melalui Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) masih didominasi oleh laki-laki, sedangkan perempuan belum terlibat secara optimal. Perempuan belum terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi; dan perempuan masih terbatas membantu suami dalam kegiatan konservasi.