Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Kontribusi Modal Sosial dalam Mengefektifkan Modal Lingkungan (Kasus Komunitas Kampung Nelayan Untia Makassar)

Contribution of Social Capital in Making Environmental Capital Effective (Case Study of Fisherman Community "Untia" in Makassar)

Authors
  • Suparman Abdullah Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Makassar Indonesia
  • M. Ramli AT Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Makassar Indonesia
  • Buchari Mengge Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Makassar Indonesia
  • Arsyad Genda Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Makassar Indonesia
  • Mansyur Radjab Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Makassar Indonesia
Issue       Vol 2 No 1 (2019): Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/lwsa.v2i1.637
Keywords: Modal sosial Mengefektifkan Komunitas nelayan
Published 2019-11-20

Abstract

Abstract
The Untia fishing village community was formed from the relocation of the residents of Laelae Island in 1998. The community that was built from the results of relocation had a high strength of solidarity. The high level of solidarity possessed by the Untia fishing village community is a form of social capital. The potential for social capital can add and develop other capital. Substantially the power of capital is to create, add and develop other capital, such as economic capital, human capital, environmental capital and social capital. Social capital is the potential for basic capital for the fishing community to strengthen and streamline environmental capital. The environment in this study is intended as a facility and infrastructure that can be used by community members to fulfill their daily needs. This study aims to identify the potential of social capital of the fishing community and analyze the strength and contribution of social capital in streamlining environmental capital. in the fishing community. The approach method used in this study is descriptive qualitative. The qualitative type used is a case study that is intended to capture the phenomenon in detail, specifically and deeply. Data collection techniques used are in-depth interviews and observations. Informants totaling 5 people were community leaders determined purposively. The results of this study found that social capital elements which included trust, institutions and associations, reciprocal social values and norms and networks were the main potential and sources of strength for the Untia village fishermen village community in streamlining their environmental capital. The social capital owned by the fishing community contributes to maintaining, improving and developing the use of the environment for their welfare. Environmental conditions which are the main needs of the community experience an increase in number and quality, so that the community can carry on with optimistic life.

 

Komunitas kampong nelayan Untia terbentuk dari hasil relokasi penduduk pulau Laelae pada tahun 1998. Komunitas yang terbangun dari hasil relokasi memiliki kekuatan solidaritas yang tinggi. Tingginya solidaritas yang dimiliki oleh komunitas kampong nelayan Untia merupakan suatu bentuk modal social. Potensi modal social tersebut dapat menambah dan mengembangkan modal lainnya. Secara substansi kekuatan modal adalah mengkreasi, menambah dan mengembangkan modalmodal lainnya, seperti modal ekonomi, modal manusia, modal lingkungan dan modal social. Modal social merupakan potensi modal dasar bagi komunitas nelayan dapat memperkuat dan mengefektifkan modal lingkungan. Lingkungan dalam kajian ini dimaksudkan sebagai sarana dan prasarana yang dapat digunakan oleh warga komunitas dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi modal social komunitas nelayan dan menganalisis kekuatan dan kontribusi modal social dalam mengefektifkan modal lingkungan. dalam komunitas nelayan. Metode pendekatan yang digunakan dalam kajian ini adalah kualitatif deskriptif. Jenis kualitatif yang dipakai adalah studi kasus yang dimaksudkan untuk menangkap fenomena secara terperinci, spesifik dan mendalam. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam (Indepth interwiew) dan observasi. Informan yang berjumlah 5 orang merupakan tokoh masyarakat yang ditentukan secara purposive.
Hasil kajian ini menemukan bahwa elemen modal social yang meliputi kepercayaan (trust), institusi dan assosiasi, nilai dan normanorma social timbal balik dan jaringan merupakan potensi dan sumber kekuatan utama komunitas kampong nelayan kelurahan Untia dalam mengefektifkan modal lingkungannya. Modal social yang dimiliki oleh komunitas nelayan tersebut berkontribusi dalam memelihara, memperbaiki serta mengembangkan pemanfaatan lingkungan untuk kesejahteraan mereka. Kondisi lingkungan yang merupakan kebutuhan utama komunitas mengalami peningkatan jumlah dan kualitas, sehingga warga komunitas dapat melangsungkan kehidupannya dengan penuh optimistis.