Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Pendekatan Integralistik Dalam Merespon Bencana Alam

Integralistic Approach in Responding to Natural Disasters

Authors
  • Ridhah Taqwa Program Studi Sosiologi FISIP Universitas Sriwijaya, Palembang, 30139, Indonesia
Issue       Vol 2 No 1 (2019): Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/lwsa.v2i1.622
Keywords: bencana alam teologis mitologis geologis pendekatan integralistik
Published 2019-11-20

Abstract

Abstract
Scientific, cultural-wisdom approach, and trust in an almighty God. The partial approach starts from a different perspective on what causes the occurrence of disasters, both disasters due to human actions, or due to natural factors. As a result the solutions offered are also partial. This tends not to solve the root of the problem, because in addition to the disasters that continue to occur, we also experience failure in understanding their meaning. Because it needs to be considered an integralistic approach, so that every event that we perceive as a disaster, can become an arena of learning, as well as being able to find fundamental, comprehensive and sustainable solutions. This integralistic approach combines the two categories of Allah's verses (revelation and the universe) as a unified study. Both of these phenomena are manifestations of the power of Allah, the Creator on this Earth. First, the Kauliyah verse, the revelation in this context the Qur'an, and the second Kauniyah verse in the form of a universal phenomenon which is also a creation of Allah SWT. Both of these are signs of God's almighty power and greatness. This approach mainly refers to the Qur'anic approach. The Qur'an actually emphasizes integrality, even though it includes two opposing sides, it is still a unity. With this position, religion that presents revelations in the form of verses in the Qur'an can be confirmed with verses from natural phenomena..

 

Bencana alam umumnya direspon secara parsial berdasarkan pengetahuan dan kepentingan manusia. Ada yang meresponnya dengan pendekatan keilmuan, budaya-kearifan, dan kepercayaan pada Tuhan yang maha kuasa. Pendekatan secara parsial berawal dari cara pandang yang berbeda terhadap apa yang menjadi penyebab terjadinya bencana, baik bencana karena perbuatan manusia, maupun karena faktor alam. Akibatnya solusi yang ditawarkan pun bersifat parsial. Hal ini cenderung tidak menyelesaikan akar masalah, karena selain bencana masih terus terjadi, kita pun mengalami kegagalan dalam memahami maknanya. Karena itu perlu dipertimbangkan pendekatan integralistik, agar setiap kejadian yang kita pandang sebagai bencana, dapat menjadi arena pembelajaran, sekaligus dapat menemukan solusi yang mendasar, komprehensif dan berkelanjutan. Pendekatan integralistik ini memadukan dua kategori ayat Allah (wahyu dan alam semesta) sebagai suatu kesatuan kajian. Kedua fenomena tersebut merupakan wujud kekuasaan Allah sang Maha Pencipta di Bumi ini. Pertama, ayat Kauliyah, wahyu yang dalam konteks ini Al qur’an, dan kedua ayat Kauniyah berupa fenomena alam semesta yang juga merupakan ciptaan Allah SWT. Kedua hal tersebut merupakan tanda kekuasaan dan kebesaran Tuhan yang maha Pencipta. Pendekatan ini referensi utamanya tetap mengacu pada pendekatan Qur’ani. Qur’an sebetulnya menekankan pada integralitas, sekalipun hal tersebut termasuk terhadap dua sisi yang berlawanan, tetap merupakan suatu kesatuan. Dengan posisi seperti ini maka agama yang menghadirkan wahyu berupa ayat dalam Alqur’an dapat dikomfirmasi dengan ayat-ayat dari fenomena alam.