Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Perubahan Sosial Dan Lingkungan Masyarakat Pinggiran Kota Di Kelurahan Kadolokatapi Kecamatan Wolio Kota Baubau

Social and Environmental Change in Suburban Communities in Kadolokatapi Sub-District, Wolio District, Baubau City

Authors
  • Hartini Amin Program Studi Sosiologi Univrersitas Dayanu Ikhsanuddin , jln. Dayanu Ikhsanuddin, Baubau, 93717, Indonesia
Issue       Vol 2 No 1 (2019): Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/lwsa.v2i1.597
Keywords: Perubahan Sosial Dan Lingkungan Masyarakat Pinggiran Kota
Published 2019-11-20

Abstract

Abstract
Within a period of 15 years the kelurahan Kadolokatapi experienced rapid changes in socio-economic and environmental conditions. This significant change in the kelurahan began with the presence of a group of refugees from Ambon as a result of the bloody conflict in the area in 1999 and became a target area for urban development for developers. The arrival of the refugees and becoming an urban development area not only changed the physical condition of the environment but also contributed to the conditions of the social life of the local community. The purpose of this study was to obtain information about the changing forms of environmental conditions and the causes of environmental change in Kadolokatapi Village. The process of getting information, processing and analyzing data using a descriptive qualitative research approach through observation and interviews. The results of the study show that the form of environmental change in Kadolokatapi Village includes 3 forms of change, namely 1.) Physical environment, 2.) Community culture and 3.) The way to survive. This is due to several factors, namely economic reasons, low levels of education and lack of awareness about the importance of environmental preservation and the high demand for minerals and new residential locations for individuals or for the construction of housing area. The environmental damage that occurred in Kadolokatapi village is thought to have an impact on social problems such as social jealousy which has the potential for intercommunity conflict, and what are not less worrying about the impact of low carrying capacity are natural disasters in the rainy season and the drought in the dry season.

 

Dalam kurun waktu 15 tahun kelurahan Kadolokatapi mengalami perubahan kondisi sosial ekonomi dan lingkungan yang cukup pesat. Perubahan yang cukup signifikan di kelurahan ini diawali sejak hadirnya rombongan pengungsi dari Ambon sebagai akibat konflik berdarah di daerah tersebut pada tahun 1999 dan menjadi daerah sasaran perkembangan kota bagi para pengembang. Kedatangan para pengungsi dan menjadi daerah pengembangan kota tidak hanya merubah kondisi fisik lingkungan tetapi juga turut berdampak pada kondisi kehidupan sosial masyarakat setempat. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang bentuk perubahan kondisi lingkungan dan faktor penyebab terjadinya perubahan lingkungan di Kelurahan Kadolokatapi. Proses mendapatkan informasi, mengolah dan menganalisis data menggunakan pendekatan penelitian secara deskriptif kualitatif melalui observasi dan wawancara. Berdasarkan temuan lapangan diketahui bahwa bentuk perubahan lingkungan yang ada di Kelurahan Kadolokatapi meliputi 3 bentuk perubahan yakni 1).Fisik lingkungan, 2). kultur masyarakat dan 3). Cara bertahan hidup. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yakni alasan ekonomi, rendahnya tingkat pendidikan dan kurangnya kesadaran tentang pentingnya pelestarian lingkungan dan Tingginya permintaan bahan galian dan lokasi hunian baru baik untuk perorangan ataupun untuk pembangunan kompleks perumahan. Kerusakan lingkungan yang terjadi dikelurahan Kadolokatapi ditenggarai dapat berimbas pada masalah sosial seperti kecemburuan sosial yang berpotensi pada konflik antar masyarakat, dan yang tidak kalah mengkhawatirkan dampak dari daya dukung tanah yang rendah adalah bencana alam berupa banjir di musim penghujan dan ancaman kekeringan pada musim kemarau.