Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Penguatan Resiliensi dan Strategi Penghidupan Masyarakat Rawan Bencana

Community Survival and Adaptation in the Mount Sinabung Disaster Risk Area Karo District

Authors
  • Dewi Cahyani Puspitasari Departemen Sosiologi, Fakultas ISIPOL, Universitas Gadjah Mada
  • Mei Nurul Aini Departemen Sosiologi, Fakultas ISIPOL, Universitas Gadjah Mada
  • Rina Satriani Departemen Sosiologi, Fakultas ISIPOL, Universitas Gadjah Mada
Issue       Vol 2 No 1 (2019): Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/lwsa.v2i1.592
Keywords: Kapasitas Risiko Risiliensi Strategi Penghidupan
Published 2019-11-20

Abstract

Abstract
Disaster risk reduction mainstreaming in Indonesia is rising parallel with the condition of natural, unnatural, and social disaster. Besides, there is awareness of disaster as threat or hazards for sustainability development and in achieving some targets of Sustainable Development Goals (SDGs). So far, government cooperates with stakeholders from domestic and international level combined various strategy and program of disaster risk reduction to solve the problem as part of development process. One of the concept is resiliency improvement to minimalize social and economic vulnerability which can affect to the welfare and livelihood of community. This research is focuses based on with study case of the risk of landslide. The goals of this research are first, to identify livelihood characteristic and economic resiliency of community in area of landslide threat; second, to identify the capacity of community in economic resiliency; and third, to identify adaptive strategy of community in economic resiliency. This research analyzed a case study as part of research method in Jelok Village, Purworejo, Central Java. The results showed that majority of Jelok community works as farmer in hillside of this village. They have skills to process plantation and agricultural product with sale value. Thus, the community also has capacity to and adaptive strategy in building social networking with stakeholders in
relation with community livelihood. Regional Disaster Management Agency (BPBD) of Purworejo facilitated some trainings for the community such as strengthening the function of disaster risk reduction forum and or village-owned business entity (BUMDES) as medium of economic resiliency improvement of community.

 

Pengarusutamaan pengurangan risiko bencana di Indonesia kian meningkat seiring dengan kondisi bencana alam, non-alam maupun sosial. Selain itu juga adanya kesadaran bahwa bencana merupakan ancaman bagi pembangunan berkelanjutan dan pencapaian sejumlah target dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Upaya penyelesaian telah dilakukan oleh Pemerintah bekerjasama dengan multipihak baik daerah, nasional dan global dengan memadukan beragam strategi dan program pengurangan risiko bencana sebagai bagian dari proses pembangunan. Salah satu konsennya adalah meningkatkan resiliensi masyarakat untuk meminimalisir kerentanan ekonomi dan sosial yang dapat berdampak pada kesejahteraan dan penghidupan masyarakat. Hal inilah yang menjadi fokus dari penelitian ini dengan mengambil contoh kasus pada lokasi rawan bencana tanah longsor. Tujuan penelitian adalah Pertama, mengidentifikasi karakteristik penghidupan dan resiliensi ekonomi masyarakat di wilayah yang memiliki ancaman bencana tanah longsor; Kedua, mengidentifikasi kapasitas masyarakat dalam upaya resiliensi ekonomi dan Ketiga, mengidentifikasi strategi adaptif masyarakat dalam upaya resiliensi ekonomi.Metode penelitian adalah studi kasus pada lokasi rawan bencana tanah longsor di di Desa Jelok, Purworejo, Jawa Tengah. Analisis menggunakan teori resiliensi, strategi penghidupan dan kapasitas komunitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Jelok mayoritas bermatapencaharian sebagai pekebun dengan lahan di lereng-lereng perbukitan. Mereka memiliki memiliki keterampilan dalam pengolahan lahan perkebunan dengan menanam tanaman produktif dan bernilai jual. Selain itu, masyarakat memiliki kapasitas dan strategi adaptif dengan membangun jejaring sosial dengan multipihak kaitannya dengan sumber nafkah (livelihood) masyarakat. Adanya fasilitasi berupa pelatihan dari BPBD Purworejo, penguatan fungsi forum PRB maupun kelembagaan BUMDES menjadi sarana penguatan resiliensi ekonomi masyarakat.