Upaya Pemulihan Ekosistem Gambut Pasca Kebakaran Hutan Dan Lahan Di Desa Lukun Kecamatan Tebing Tinggi Timur
Efforts to Restore Peat Ecosystems After Forest and Land Fires in Lukun Village, Tebing Tinggi Timur District
Authors | ||
Issue | Vol 2 No 1 (2019): Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA) | |
Section | Articles | |
Section |
Copyright (c) 2019 Talenta Publisher This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License. |
|
Galley | ||
DOI: | https://doi.org/10.32734/lwsa.v2i1.588 | |
Keywords: | Restorasi Gambut Kebakaran Lukun | |
Published | 2019-11-20 |
Abstract
Abstract
In Indonesia, forest and land fires have occurred since 1997. As if it has become an annual disaster, forest and land fires still occur, especially in the peat area. Weather and human factors are thought to be the cause of fires. In 1997-1998 severe fires hit Indonesia, occurring in 23 provinces (from 27 provinces in Indonesia at that time), in an area of almost 10 million hectares, which later turned out to be known to be mostly in the concessions of plantation companies and areas designated for plantation activities (Peranginangin, 2014). Continuous fires occur with different trends each year. Indonesia, especially in areas with peatland, is labeled as an exporter of smoke to neighboring countries and at the same time is labeled unable to complete fires thoroughly for various reasons. Approximately two million hectares of peatland are degraded and require recovery efforts to become the government's homework to make restoration efforts as soon as possible. Not only does it require a very large amount of funds to be recorded, the community actually needs to support these activities to run smoothly. The research objectives are: 1). Identifying the causes of forest and land fires and their impacts, 2). Analyzing recovery efforts after forest and land fire disasters. The research location is in Lukun Village, Tebing Tinggi Timur District, Meranti Islands Regency, Riau Province. This study uses a descriptive qualitative approach with research subjects as government officials and community leaders related to recovery efforts after the
forest and land fire disaster in Lukun. Factors that cause the occurrence of forest and land fires are natural conditions and human activities. The impacts caused by the disaster of forest and land fires can be divided into: impacts on peat ecosystems and the impact on the socio-economic community. Efforts made in the recovery after the disaster of forest and land fires are the restoration of ecosystems and the economic revitalization of the community.
Di Indonesia, kebakaran hutan dan lahan sudah terjadi sejak tahun 1997-an. Cuaca dan faktor manusia diduga kuat menjadi penyebab terjadinya kebakaran. Di tahun 1997-1998 kebakaran hebat melanda Indonesia, terjadi di 23 propinsi (dari 27 provinsi di Indonesia pada waktu itu), pada areal hampir seluas 10 juta Ha, yang kemudian ternyata diketahui sebagian besar diantaranya adalah berada pada konsesi perusahaan perkebunan dan wilayah yang diperuntukkan bagi aktivitas perkebunan (Peranginangin, 2014). Kebakaran terus menerus terjadi dengan tren yang berbeda setiap tahunnya. Indonesia terkhusus wilayah yang bertanah gambut dicap sebagai pengekspor asap ke negara tetangga sekaligus tidak mampu menyelesaikan kebakaran dengan tuntas karena berbagai alasan. Lebih kurang dua 2 juta hektar lahan gambut terdegradasi dan membutuhkan upaya pemulihan menjadi pekerjaan rumah pemerintah untuk sesegera mungkin dilakukan upaya restorasi. Tidak hanya membutuhkan dana yang sangat besar yang menjadi catatan adalah masyarakat sejatinya perlu untuk mendukung kegiatan tersebut agar berjalan lancar. Adapun tujuan penelitian adalah: 1).Mengidentifikasi faktor penyebab kebakaran hutan dan lahan beserta dampaknya, 2).Menganalisis upayaupaya pemulihan pasca bencana kebakaran hutan dan lahan. Adapun lokasi penelitian adalah di Desa Lukun Kecamatan Tebing Tinggi Timur Kabupaten Kepulauan Meranti. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Faktor penyebab terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan yaitu Kondisi Alam dan aktivitas manusia. Dampak yang ditimbulkan akibat bencana kebakaran hutan dan lahan dapat dibagi menjadi: dampak terhadap ekosistem gambut dan dampak terhadap sosial ekonomi masyarakat. Upaya yang dilakukan dalam pemulihan pasca bencana kebakaran hutan dan lahan adalah pemulihan ekosistem serta revitalisasi ekonomi masyarakat.