Pengorganisasian Komunitas Paska Bencana Studi Kasus: Pengorganisasian Komunitas yang dilakukan UPC/UPLINK di Aceh Paska Bencana Tsunami Tahun 2004
Post-Disaster Community Organizing Case Study: Community Organizing conducted by UPC / UPLINK in Aceh after the 2004 Tsunami Disaster
Authors | ||
Issue | Vol 2 No 1 (2019): Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA) | |
Section | Articles | |
Section |
Copyright (c) 2019 Talenta Publisher This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License. |
|
Galley | ||
DOI: | https://doi.org/10.32734/lwsa.v2i1.587 | |
Keywords: | pengorganisasian komunitas partisipasi Aceh tsunami rekonstruksi paska bencana | |
Published | 2019-11-20 |
Abstract
Abstract
This paper examines community organizing by the Urban Poor Consortium (UPC) / UPLINK in carrying out reconstruction in Aceh after the 2004 earthquake and tsunami disaster. The unprecedented magnitude of the disaster has prompted the Indonesian government to declare it as a national disaster and request for assistance from international agencies. As a response, many organizations at the national and international levels came to assist in the reconstruction of Aceh, with various program focuses and approaches. UPC / UPLINK also took part in the reconstruction stage, but rather with a distinct participatory approach. This paper aims to elaborate the approach UPC/UPLINK has taken in carrying out its post-disaster reconstruction programs in Aceh. This research mostly uses secondary data, namely from documents owned by UPC / UPLINK and data obtained through the internet, as well as primary data with deep interviews with UPC / UPLINK activists. This study found that appropriate approach, strategies, and method of community organizing, taken by UPC/UPLINK are important elements in which the survivors are able stand back on their feet and take ownership of in the post-disaster reconstruction process.
Makalah ini mengkaji pengorganisasian komunitas (community organizing) yang dilakukan Urban Poor Consortium (UPC)/UPLINK dalam melakukan rekonstruksi di Aceh paska bencana gempa dan Tsunami tahun 2004. Bencana gempa dan tsunami yang meluluhlantakkan Aceh pada tahun akhir 2004 telah mendorong pemerintah Indonesia menetapkannya sebagai bencana nasional dan meminta bantuan internasional dalam penanganannya. Setelah itu banyak organisasi di tingkat nasional maupun internasional datang membantu dalam rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh, dengan berbagai fokus program dan pendekatan. UPC/UPLINK juga melaksanakan program rekonstruksi dengan pendekatan yang partisipatif dan komprehensif. Makalah ini menawarkan konsep pengorganisaian komunitas yang progresif untuk menganalisis pendekatan dan strategi yang digunakan UPC/UPLINK dalam melakukan program rekonstruksi Aceh paska bencana. Penelitian ini sebagian besar menggunakan data-data sekunder, yakni dari dokumen-dokumen yang dimiliki UPC/UPLINK maupun data yang diperoleh melalui internet, serta data primer dengan wawancara langsung dengan beberapa aktivivis UPC/UPLINK yang terlibat dalam program rekonstruksi paska tsunami di Aceh. Penelitian ini menemukan bahwa melalui strategi dan metode pengorganisasian komunitas yang tepat, proses rekonstruksi paska bencana di Aceh yang dilakukan oleh UPC/UPLINK bisa berjalan secara efisien, efektif, dan mencapai hasil yang mempunyai kualitas tinggi. Penelitian juga menyimpulkan bahwa dalam proses rekonstruksi paska bencana, amatlah penting mendudukkan masyarakat lokal (penyintas) sebagai subyek yang memimpin atau tulang punggung dalam proses rekonstruksi.