Bencana Alam dan Konflik Agraria: Suatu Kajian Literatur:

(Natural Disasters and Agrarian Conflict: A Literature Study)

Abstract

Abstract
The tsunami disaster that stroked Aceh in 2004 not only resulted in massive casualties and huge economic losses, has also resulted in massive horizontal agrarian conflicts. This article will discuss how natural disasters cause horizontal agrarian conflicts. The question that will be answered is how the tsunami caused the agrarian conflicts among the people? How such agrarian conflicts affect the reconstruction effort of after tsunami which is a series of disaster mitigation. This article uses a literature review consisting of research reports, scientific journal articles, and media reports on the impact of the 2004 Aceh tsunami. Study results and media reports suggest that the tsunami disaster resulted in the loss of boundaries of community-controlled land and this causes land disputes among neighbors that influences reconstruction efforts undertaken by governments and NGOs. However, local wisdom on conflict mitigation contributes to the settlement of land conflicts and this has contributed to post-tsunami reconstruction efforts in Aceh. With that this article contributes to the development of knowledge on disaster mitigation.

Bencana tsunami yang melanda Aceh pada tahun 2004 tidak hanya mengakibatkan banyak korban dan kerugian ekonomi yang besar, juga menyebabkan konflik agraria horisontal yang masif. Artikel ini akan membahas bagaimana bencana alam menyebabkan konflik agraria horizontal. Pertanyaan yang akan dijawab adalah bagaimana tsunami menyebabkan konflik agraria di antara masyarakat? Bagaimana konflik agraria seperti itu memengaruhi upaya rekonstruksi setelah tsunami yang merupakan serangkaian mitigasi bencana. Artikel ini menggunakan tinjauan pustaka yang terdiri dari laporan penelitian, artikel jurnal ilmiah, dan laporan
media tentang dampak tsunami Aceh 2004. Hasil studi dan laporan media menunjukkan bahwa bencana tsunami mengakibatkan hilangnya batas-batas tanah yang dikuasai masyarakat dan ini menyebabkan perselisihan tanah di antara para tetangga yang memengaruhi upaya rekonstruksi yang dilakukan oleh pemerintah dan LSM. Namun, kearifan lokal tentang mitigasi konflik berkontribusi pada penyelesaian konflik tanah dan ini telah berkontribusi pada upaya rekonstruksi pasca-tsunami di Aceh. Dengan itu artikel ini berkontribusi pada pengembangan pengetahuan tentang mitigasi bencana.