Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Kelurahan Belawan Sicanang dalam Program Kesehatan Jiwa Remaja

Enhancing Belawan Sicanang Urban Village Community Participation in Community Mental Health Program

Authors
  • Arliza Juairiani Lubis Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara
  • Gustiarti Leila Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara
  • Ridhoi Meilona Purba Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara
  • Ade Rahmawati Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara
  • Dian Ulfasari Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara
Issue       Vol 8 No 2 (2025): Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/lwsa.v8i2.2452
Keywords: kesehatan jiwa pemberdayaan riset aksi partisipatif posyandu remaja mental health empowerment participatory action research
Published 2025-03-07

Abstract

Kelurahan Belawan Sicanang menghadapi tantangan ekonomi dan keterbatasan infrastruktur pendidikan yang dapat menghambat generasi muda mencapai kehidupan sehat dan produktif. Partisipasi masyarakat menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ini, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Ketiga. Dengan pendekatan Riset Aksi Partisipatif, masyarakat dan pemangku kepentingan merancang program peningkatan kesehatan jiwa remaja, menghasilkan kesepakatan mendirikan Posyandu Remaja. Program ini mencakup pemberdayaan masyarakat untuk membangun infrastruktur, pelatihan kader, serta meningkatkan keterlibatan remaja. Keberlanjutan program memerlukan dukungan regulasi dan pendanaan yang perlu diperkuat untuk menjamin pelaksanaan Posyandu Remaja secara rutin.

Belawan Sicanang Urban Village faces economic challenges and limited educational infrastructure that can prevent young people from achieving a healthy and productive life. Community participation is key in addressing these challenges, in line with the Third Sustainable Development Goal. Using a Participatory Action Research approach, the community and stakeholders designed a program to improve adolescent mental health, resulting in an agreement to establish a Youth Posyandu. The program includes community empowerment to build infrastructure, cadre training, and increasing youth engagement. The sustainability of the program requires regulatory support and funding that needs to be strengthened to ensure the regular implementation of Posyandu Remaja.