Partisipasi Kelompok Komunitas Bambu Lestari dalam Pengelolaan Kawasan Penyangga Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL):

Rahmawaty; Abdul Rauf; R. Hamdani Harahap; T. Alief Aththorick; Mohd Hasmadi Ismail; Peter Aning Tedong; Takahiro Fujiwara; Fitra Syawal Harahap; Masrizal Saraan; Ridahati Rambey; Cindy Novia Lufti; Seca Gandaseca

doi:10.32734/lwsa.v8i2.2442

Partisipasi Kelompok Komunitas Bambu Lestari dalam Pengelolaan Kawasan Penyangga Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL)

Komunitas Bambu Lestari Group Participation in Management of the Gunung Leuser National Park Buffer Area

Authors		Rahmawaty Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Sekolah Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara, Kampus USU Padang Bulan, Medan 20155, Sumatera Utara, Indonesia Abdul Rauf Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Sekolah Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara, Kampus USU Padang Bulan, Medan 20155, Sumatera Utara, Indonesia R. Hamdani Harahap Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Sekolah Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara, Kampus USU Padang Bulan, Medan 20155, Sumatera Utara, Indonesia T. Alief Aththorick Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Sekolah Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara, Kampus USU Padang Bulan, Medan 20155, Sumatera Utara, Indonesia Mohd Hasmadi Ismail Universiti Putra Malaysia (UPM), Malaysia Peter Aning Tedong University of Malaya, Malaysia Takahiro Fujiwara Kyushu University, Jepang Fitra Syawal Harahap Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Sekolah Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara, Kampus USU Padang Bulan, Medan 20155, Sumatera Utara, Indonesia Masrizal Saraan Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Sekolah Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara, Kampus USU Padang Bulan, Medan 20155, Sumatera Utara, Indonesia Ridahati Rambey Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Sekolah Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara, Kampus USU Padang Bulan, Medan 20155, Sumatera Utara, Indonesia Cindy Novia Lufti Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Sekolah Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara, Kampus USU Padang Bulan, Medan 20155, Sumatera Utara, Indonesia Seca Gandaseca UiTM Shah Alam, Malaysia
Issue		Vol 8 No 2 (2025): Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)
Section		Articles
Section		Copyright (c) 2025 Talenta Conference Series This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Galley		PDF
DOI:		https://doi.org/10.32734/lwsa.v8i2.2442
Keywords:		TNGL Kawasan penyangga Partisipasi FGD Wawancara GLNP Buffer area Participation Interview
Published		2025-03-07

Abstract

Partisipasi komunitas lokal dalam pengelolaan kawasan penyangga Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) merupakan faktor kunci dalam mendukung keberlanjutan ekosistem serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. kegiatan ini bertujuan untuk menganalisis partisipasi Kelompok Komunitas Bambu Lestari (KBL) dalam pengelolaan kawasan penyangga TNGL dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, khususnya pada tujuan ke-8, 13, dan 15. Kegiatan ini dilakukan dengan wawancara, penyebaran quisioner dan diskusi. Bentuk partisipasi Kelompok KBL meliputi kegiatan konservasi bambu, rehabilitasi lahan kritis, pengembangan usaha berbasis bambu. Partisipasi aktif kelompok KBL ini tergolong tinggi, sehingga perlu dukungan dari berbagai pemangku kepentingan untuk keberlanjutan kegiatan ini.

Local community participation in managing the Gunung Leuser National Park (GLNP) buffer zone is a key factor in supporting ecosystem sustainability and improving community welfare. This activity aims to analyze the participation of the community group in the management of the GLNP buffer zone in supporting the achievement of Sustainable Development Goals (SDGs), especially goals 8, 13, and 15. This activity was carried out through interviews, questionnaires, and discussions. The participation of the community group includes bamboo conservation activities, critical land rehabilitation, and bamboo-based business development. The active participation is quite high, so support from various stakeholders is needed for the sustainability of this activity.