Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Community Inclusion Through Enhancing Social, Economic, and Legal Resilience of Women Return Migrants in Indramayu Regency

SDGs & Empowerment of Digital Economy Actors

Authors
  • Harmona Daulay Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
  • Detania Sukarja Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
  • Erna Ermawati Chotim Universitas Nasional, Indonesia
  • Sally Marisa Sihombing Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia
Issue       Vol 8 No 2 (2025): Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/lwsa.v8i2.2431
Keywords: Pekerja Migran Indonesia resiliensi sosial hukum ekonomi Indonesian Return Migrants social resilience legal economic
Published 2025-03-07

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan resiliensi sosial (gender), hukum, dan ekonomi, perempuan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Kabupaten Indramayu, yang sering kali menghadapi berbagai tantangan pasca kepulangan mereka. Dilaksanakan pada Agustus 2024 di Yayasan Selendang Puan Dharma Ayu, program ini mencakup sosialisasi interaktif melalui ceramah, FGD, serta praktik langsung pembuatan rencana keuangan. Ketidakadilan gender, kurangnya pemahaman tentang hak-hak hukum, dan keterbatasan keterampilan ekonomi menjadi hambatan bagi PMI untuk berkembang, sejalan dengan fokus SDGs nomor 5 tentang kesetaraan gender. Hasil menunjukkan peningkatan pemahaman peserta tentang hak-hak mereka, namun diperlukan pendampingan berkelanjutan. Disarankan adanya kerjasama pemerintah, NGO, dan yayasan untuk keberlanjutan program.

This community service aims to enhance the social (gender), legal, and economic resilience of female Indonesian Return Migrants (PMI) in Indramayu, who often face various challenges after returning home. Conducted in August 2024 at Yayasan Selendang Puan Dharma Ayu, the program included interactive socialization through lectures, focus group discussions (FGD), and hands-on financial planning exercises. Gender inequality, lack of understanding of legal rights, and limited economic skills were identified as barriers to the development of PMI, in line with SDGs Goal 5 on gender equality. The results showed improved participants' understanding of their rights, but ongoing support is essential. Collaboration between the government, NGOs, and the foundation is recommended for program sustainability.