Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Budidaya Lebah Kelulut dalam Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi di Desa Tanjung Pasir, Pangkalan Susu

The Cultivation of Kelulut Bee in Enhancing Economic Welfare in Tanjung Pasir Village, Pangkalan Susu

Authors
  • Wahyu Ario Pratomo Development Economics Study Program, Faculty of Economics and Business, University of North Sumatra
  • Baktiar bin Musa Faculty of Electrical Engineering, Universiti Teknologi Mara
  • Yasmin Chairunisa Muchtar Management Study Program, Faculty of Vocational, University of North Sumatra
  • Yola Anggia Management Study Program, Faculty of Vocational, University of North Sumatra
  • Walad Altsani HR Management Study Program, Faculty of Vocational, University of North Sumatra
Issue       Vol 8 No 2 (2025): Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/lwsa.v8i2.2420
Keywords: Desa Tanjung Pasir Lebah Kelulut Pertumbuhan ekonomi Tanjung Pasir Village Economic Growth
Published 2025-03-07

Abstract

Desa Tanjung Pasir merupakan salah satu desa di Kabupaten Langkat yang membudidayakan lebah yang tidak memiliki sengat bernama lebah kelulud. Madu yang dihasilkan lebah jenis ini mempunyai kandungan antioksidan yang lebih tinggi dari madu yang dihasilkan oleh lebah madu. Permasalahan yang sedang dialami oleh peternak lebah ialah, kurangnya pengetahuan masyarakat dalam memecah koloni. Selama ini, para peternak lebah membeli koloni lebah dari sinso dengan harga yang cukup mahal. Tim Pengabdian Kepada Masyarakat bekerjasama dengan Tim UiTM (Universiti Teknologi Mara) Terengganu yang merupakan pakar dari Lebah Kelulut. Para ahli dari Terengganu akan memberikan pelatihan kepada masyarakat Desa Tanjung Pasir untuk memecah koloni baru tanpa harus membelinya dari sinso. Kegiatan ini telah dilaksanakan selama enam bulan, diawali dengan tim pengabdian mencari mitra kolaborasi hingga implementasi kegiatan pengabdian. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan meningkatkan kuantitas produksi madu lebah kelulut sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di Desa Tanjung Pasir yang sesuai dengan tujuan nomor 8 SDGS (Pekerjaan layak dan Pertumbuhan Ekonomi).

Tanjung Pasir Village is one of the villages in Langkat Regency that cultivates stingless bees known as kelulut bees. The honey produced by this type of bee has higher antioxidant content than the honey produced by regular honey bees. The current problem faced by the beekeepers is the lack of knowledge in splitting bee colonies. So far, the beekeepers have been buying bee colonies from external sources at a high cost. The Community Service Team collaborated with the UiTM (Universiti Teknologi Mara) Terengganu team, who are experts in kelulut bees. The experts from Terengganu will provide training to the residents of Tanjung Pasir Village on how to split new colonies without purchasing them from external sources. This program has been conducted for six months, starting with the service team seeking collaborative partners and culminating in the implementation of the community service activities. The purpose of this service is to provide knowledge and increase the production of kelulut honey, thus boosting the income of the residents of Tanjung Pasir Village in line with SDG goal number 8 (Decent Work and Economic Growth).