Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Gambaran Penerimaan Diri Ibu Tiri yang Memiliki Anak Tunarungu

An Overview of Self Acceptance of Stepmothers of Their Deaf Children

Authors
  • Debby A Daulay Universitas Sumatera Utara
  • Rizqi Chairiyah Universitas Sumatera Utara
Issue       Vol 1 No 1 (2018): Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/lwsa.v1i1.225
Keywords: Ibu Tiri Anak Tunarungu Penerimaan Diri
Published 2018-10-17

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penerimaan diri ibu tiri yang memiliki anak tunarungu. Status ibu tiri yang umumnya memiliki penilaian negatif di masyarakat membuat ibu tiri membutuhkan proses adaptasi lebih, untuk pada akhirnya mampu menerima status diri, keadaan keluarga maupun kondisi anak tirinya yang mengalami ketunarunguan. Anak tuna rungu, dengan segala keterbatasan yang dimiliki khususnya dari segi bahasa dan lisan sudah barang tentu membutuhkan perhatian ‗ekstra‘ baik dari orang tua ataupun orang-orang disekitar yang turut berperan dalam proses pengasuhannya. Berkaitan dengan sejumlah kompleksitas dalam menyandang status sebagai ibu tiri yang harus mengasuh anak dengan kondisi tuna rungu, maka akan menjadi sangat menarik untuk melihat gambaran dinamika dari proses penerimaan diri ibu tiri tersebut. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori penerimaan diri dari Jersild (1963). Penerimaan diri adalah derajat dimana individu memiliki kesadaran terhadap karakteristiknya, sehingga diharapkan ia mampu dan bersedia untuk hidup dengan karakteristik tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus intrinsik. Melibatkan 2 orang partisipan dengan menggunakan teknik pengambilan partisipan berdasarkan theory-based operational construct sampling. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah metode wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua partisipan memiliki penerimaan diri yang baik terhadap statusnya sebagai ibu tiri.Dalam hal ini, pemikiran positif dan realistik ternyata memiliki pengaruh yang besar terhadap proses penerimaan diri pada partisipan 1 maupun partisipan 2 berjalan secara lebih baik. Partisipan 1 telah menerima status dirinya sebagai ibu tiri yang memiliki anak tunarungu dan mampu menjalani kesepuluh aspek penerimaaan diri dengan baik. Tidak jauh berbeda, partisipan 2 juga telah memiliki penerimaan diri yang baik terhadap statusnya sebagai ibu tiri dan mampu menjalani kesembilan aspek penerimaan diri dengan baik. Adapun aspek yang tidak terpenuhi pada partisipan 2 yaitu ‗penerimaan yang baik dari orang lain‘. Partisipan 2 belum bisa menerima dan menganggap anak tirinya yang tunarungu sebagai anaknya sendiri, dikarenakan faktor-faktor eksternal yang dalam hal ini adalah perilaku kasar dari anak tirinya tersebut serta adanya penolakan dari ibu mertua terhadap dirinya.

 

This study aimed to describe the self-acceptance of stepmothers who have deaf children. The status of stepmothers who generally have negative judgments in the community makes stepmothers need more adaptation processes, in order to finally be able to accept self-status, family circumstances, and the condition of their stepchildren who experience phlegm. Deaf children, with all the limitations possessed, especially in terms of language and oral, of course require the attention of 'extras' both from parents or the people around them who play a role in the care process. Regarding the complexity in carrying out status as a stepmother to care for children with hearing impairments, it will be very interesting to see the dynamic picture of the stepmother's self-acceptance process. The theory used in this research was Jersild's self-acceptance theory (1963). Self-acceptance is the degree to which an individual has an awareness of his characteristics, so he is expected to be able and willing to live with these characteristics. This study used a qualitative research method with an intrinsic case study approach. Involved 2 participants using participant taking techniques based on theory-based operational construct sampling. The data collection techniques used in this research were the interview and observation method. The results showed that both participants had good self-acceptance of their status as stepmothers. In this case, positive and realistic thinking turned out to have a big influence on the process of self-acceptance in participant 1 and participant 2 to run well. Participant 1 had accepted her status as a stepmother who has deaf children and was able to undergo the ten aspects of self-acceptance well. Not much different, participant 2 also had good self-acceptance of her status as a stepmother and was able to undergo all nine aspects of self-acceptance well. The aspect that was not fulfilled in participant 2 was "good acceptance from others". Participant 2 had not been able to accept and assume that her stepson is deaf as his own child, because of external factors in this case was the rude behavior of her stepson and the rejection of her mother-in-law against her.