Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

The use of Discourse Makers in Article Abstracts Published in E-Journal of Universitas Riau

Penggunaan Pembuat Wacana dalam Abstrak Artikel yang Diterbitkan: di E-Journal Universitas Riau

Authors
  • Suhardi English Education Postgraduate Program, Universitas Riau, Indonesia
  • Jismulatif English Education Postgraduate Program, Universitas Riau, Indonesia
Issue       Vol 7 No 2 (2024): Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/lwsa.v7i2.2089
Keywords: Abstract Discourse Makers Academic Writing Journal
Published 2024-03-01

Abstract

This study attempted to compare the use of discourse markers in article abstract in three different journals. The main objective was to investigate the types and overall frequency of discourse markers in articles abstract. Sixty abstracts, consisting of 20 article abstracts of Law Journal Volume 11 No 1 and No 2 (2021), 20 article abstracts of Asian Journal of Aquatic Sciences Volume 5 No 2 (2022), and 20 article abstracts of Journal Pajar Vol 6 No 1 (2022) which taken from E-Journal of Universitas Riau were selected as the primary data. The data were analyzed based on Fraser’s taxonomy (1999). The result showed that 95 discourse markers distributed in three types, namely constractive marker, elaborative marker, and inferential marker. The most frequently used discourse markers was Law Journal, F=46 with the most widely used type was constractive marker, F=22. From th result, it is concluded that the writers of Law Journal prefer to use discourse markers than two other journals.

 

Penelitian ini mencoba membandingkan penggunaan penanda wacana dalam abstrak artikel di tiga jurnal berbeda. Tujuan utamanya adalah untuk menyelidiki jenis dan frekuensi keseluruhan penanda wacana dalam artikel abstrak. Enam puluh abstrak, terdiri dari 20 abstrak artikel Jurnal Hukum Volume 11 No 1 dan No 2 (2021), 20 abstrak artikel Asian Journal of Aquatic Sciences Volume 5 No 2 (2022), dan 20 abstrak artikel Jurnal Pajar Vol 6 No 1 (2022) yang diambil dari E-Journal Universitas Riau dipilih sebagai data primer. Data dianalisis berdasarkan taksonomi Fraser (1999). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 95 penanda wacana terbagi dalam tiga jenis, yaitu penanda konstraktif, penanda elaboratif, dan penanda inferensial. Penanda wacana yang paling sering digunakan adalah Jurnal Hukum, F=46, dengan jenis yang paling banyak digunakan adalah penanda konstraktif, F=22. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa penulis Jurnal Hukum lebih memilih menggunakan penanda wacana dibandingkan dua jurnal lainnya.