Supporting and Inhibiting Factors for Students in Utilizing Library Services and Facilities in the Digital Era
Authors | ||
Issue | Vol 7 No 2 (2024): Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA) | |
Section | Articles | |
Section |
Copyright (c) 2024 Talenta Conference Series This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License. |
|
Galley | ||
DOI: | https://doi.org/10.32734/lwsa.v7i2.2070 | |
Keywords: | University library utilization of services supporting factors inhibiting factors heterotopia digital era Perpustakaan universitas pemanfaatan layanan faktor pendukung faktor penghambat era digital | |
Published | 2024-03-01 |
Abstract
This research aims to uncover the supporting and inhibiting factors influencing students' decisions to utilize university library services and facilities in the digital era. By adopting an approach that encompasses technological, social, cultural, and comfort aspects, this study delves into students' perceptions and preferences regarding the library as a heterotopia—a distinct space characterized by unique attributes that differentiate it from everyday spaces. Through in-depth interviews with students, findings indicate that the availability of relevant learning materials and references plays a crucial role in motivating students to engage with library services. Facilities such as comfortable reading spaces and high-speed internet connections were also found to contribute to a conducive learning experience. However, encountered challenges, such as the lack of spaces for discussions and unfamiliarity with digital library services, have the potential to diminish students' interest in utilizing these facilities. Apart from investigating supportive and inhibiting factors, this research also explores the concept of the library as a heterotopia. While libraries are perceived as spaces that offer alternative experiences and room for knowledge exploration, the findings highlight that the spatial design does not fully reflect the concept of heterotopia. Consequently, this study emphasizes the need for enhancing library space design to stimulate exploration and interaction, as well as a more proactive approach to promoting digital library services to students. The implications of these findings encompass the development of a more inclusive and dynamic learning environment in the continuously evolving digital era.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap faktor-faktor pendukung dan penghambat yang memengaruhi keputusan mahasiswa dalam memanfaatkan layanan dan fasilitas perpustakaan universitas pada era digital. Dengan mengadopsi pendekatan yang mencakup aspek teknologi, sosial, budaya, dan kenyamanan, penelitian ini menelusuri persepsi dan preferensi mahasiswa terkait perpustakaan sebagai heterotopia—sebuah ruang yang berbeda dengan atribut unik yang membedakannya dari ruang sehari-hari. Melalui wawancara mendalam dengan mahasiswa, temuan menunjukkan bahwa ketersediaan materi dan referensi belajar yang relevan memainkan peran krusial dalam memotivasi mahasiswa untuk berinteraksi dengan layanan perpustakaan. Fasilitas seperti ruang baca yang nyaman dan koneksi internet berkecepatan tinggi juga terbukti berkontribusi pada pengalaman belajar yang kondusif. Namun, tantangan yang dihadapi, seperti kurangnya ruang untuk diskusi dan ketidakfahaman terhadap layanan perpustakaan digital, berpotensi mengurangi minat mahasiswa untuk memanfaatkan fasilitas tersebut. Selain menyelidiki faktor pendukung dan penghambat, penelitian ini juga menjelajahi konsep perpustakaan sebagai heterotopia. Meskipun perpustakaan dianggap sebagai ruang yang menawarkan pengalaman alternatif dan ruang untuk eksplorasi pengetahuan, temuan menunjukkan bahwa desain spasial tidak sepenuhnya mencerminkan konsep heterotopia. Oleh karena itu, penelitian ini menekankan perlunya meningkatkan desain ruang perpustakaan untuk merangsang eksplorasi dan interaksi, serta pendekatan yang lebih proaktif dalam mempromosikan layanan perpustakaan digital kepada mahasiswa. Implikasi dari temuan ini melibatkan pengembangan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan dinamis dalam era digital yang terus berkembang.