Bajoka : Identitas Pemersatu pada Masyarakat Desa Paya Itik, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang
Authors | ||
Issue | Vol 6 No 2 (2023): Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA) | |
Section | Articles | |
Section |
Copyright (c) 2023 Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social and Arts (LWSA) This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. |
|
Galley | ||
DOI: | https://doi.org/10.32734/lwsa.v6i2.1730 | |
Keywords: | BAJOKA Identitas Budaya Populer Identity Culture Popular | |
Published | 2023-02-06 |
Abstract
Arus budaya global masuk secara silih berganti dan diperkenalkan oleh negara-negara maju terhadap masyarakat Indonesia. Melalui media-media yang dikemas dalam bentuk unik dan menarik menjadikan kebudayaan tersebut populer ditengah masyarakat. Indonesia yang dijuluki sebagai “Wonderland” tentu juga memiliki banyak kebudayaan populer. Salah satu contohnya adalah BAJOKA, sebutan yang mirip dengan alat perang ini justru adalah sebuah identitas yang populer dan melekat di masyarakat Desa Paya Itik, Deli Serdang. Melalui perbedaan 3 etnis (Banjar,Jawa, dan Karo) desa ini mampu mengubahnya menjadi kesatuan persamaan. Bentuk kegiatan kebudayaan yang dibuat sebagai event hiburan bersama-sama, membentuk rasa solidaritas satu sama lain. Hal ini menjadi kekuatan tersendiri bagi kelompok masyarakat desa ini, bahkan jika ada gangguan terhadap warganya, seluruh warga desa akan ikut membantu dalam menyelesaikan persoalan tersebut. Penelitian ini jelas menunjukkan bahwa identitas dan kebudayaan kelompok masyarakat yang kuat juga menjadi populer di tengah arus budaya global. Sumber data penelitian diperoleh menggunakan metode sejarah melalui studi pustaka heuristik, kritik, interpretasi, historiografi. Kemudian juga diperoleh dengan studi lapangan dan wawancara. Adapun penelitian ini diharapkan menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat dalam membangun kekuatan identitas dan kebudayaan di Indonesia.
The flow of global culture alternates and is introduced by developed countries to Indonesian society. Through media packaged in unique and attractive forms, this culture is popular among the people. Of course, Indonesia, whose nickname is “Wonderland,” has many popular cultures. One example is BAJOKA, a designation similar to this weapon of war is a widespread and inherent identity in the people of Paya Itik Village, Deli Serdang. Through the differences between the three ethnic groups (Banjar, Javanese, and Karonese), this village can turn into a unit of equality. It is a strength for this village community group; even if there is a disturbance to its residents, all villagers will help resolve the problem. Cultural activities that are made as entertainment events form a sense of solidarity. This research shows that solid community group identities and cultures also become popular amid global cultural currents. The writers obtained research data sources using historical methods through heuristic literature studies, criticism, interpretation, historiography, field studies, and interviews. This research is expected to inspire all people to build the strength of identity and culture in Indonesia.