Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Budaya Populer di Indonesia: Konsepsi dan Ruang Lingkup Kajiannya

Popular Culture in Indonesia: It’s conception and scope of Study

Authors
  • Susanto Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret
Issue       Vol 6 No 2 (2023): Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/lwsa.v6i2.1726
Keywords: Budaya Populer praktik intelektual politik penandaan Popular Culture intellectual practices political signifying
Published 2023-02-06

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk membuat batasan-batasn tentang apa yang disebut dengan budaya populer di Indonesia serta ruang lingkup kajiannya. Pendekatan sejarah digunakan dalam kajian ini untuk memperoleh gambaran tentang bentuk kebudayaan dan proses perubahannya. Dengan demikian fenomena budaya popular dapat menjadi indicator adanya perubahan sosial di masyarakat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa budaya popular dapat berupa praktik intelektual sebagai bentuk penandaan dalam bentuk karya sastra dan seni seperti novel, ballet, opera, lukisan maupun wayang orang. Lebih dari itu budaya popular juga dapat berupa praktik idelologi yang bersifat material maupun non material yang berfungsi memperkuat ikatan sosial seperti aktivitas seremoni sebagai bentuk politik penandaan. Kesimpulannya, budaya popular dari perspektif sosial dapat diketahui ruang lingkupnya yang sangat luas dan beragam. Lebih lanjut jika dilihat dari perspektif sejarah melalui proses kontemporarisasi, budaya populer dapat terjadi pada waktu yang tidak terbatas pada masa kini saja.

 

This article aims to make boundaries about what is called popular culture in Indonesia and the scope of its study. The historical approach is used in this study to obtain an overview of the forms of culture and the processes of change. Thus the phenomenon of popular culture can be an indicator of social change in society. The results of this study indicate that popular culture can be in the form of intellectual practice as a form of marking in the form of literary and artistic works such as novels, ballets, operas, paintings and wayang orang. More than that, popular culture can also be in the form of material or non-material ideological practices that function to strengthen social ties, such as ceremonial activities as a form of tagging politics. In conclusion, popular culture from a social perspective can be seen that its scope is very broad and varied. Furthermore, when viewed from a historical perspective through the process of contemporarization, popular culture can occur at any time that is not limited to the present.