Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemiskinan dari Dimensi Kultural di Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat

Analysis of Factors Affecting Poverty from the Cultural Dimension In Stabat District, Langkat District

Authors
  • Faradiba Kasih Universitas Sumatera Utara
  • Rujiman Universitas Sumatera Utara
Issue       Vol 6 No 1 (2023): Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/lwsa.v6i1.1699
Keywords: Penyebab Kemiskinan Orientasi Nilai Budaya Causes of Poverty Cultural Value Orientation
Published 2023-01-15

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengidentifikasi karakteristik masyarakat miskin di Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat dari dimensi kultural.Sampel yang digunkan adalah seluruh Desa dan Kelurahan yang berada di Kecamatan Stabat dengan jumlah responden sebanyak 100 orang dengan teknik analisis data secara deskriptif.Secara umum faktor penyebab kemiskinan dapat dibagi menjadi tiga dimensi, yaitu faktor alam, struktural, dan kultural. Kajian kemiskinan dalam penelitian ini akan dianalisis melalui pendekatan dimensi kultural. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kepala rumah tangga sebagian besar berpendidikan rendah (tamat SD), bekerja sebagai buruh, dan mempunyai tanggungan tiga jiwa. Selain itu diketahui juga bahwa mengenai analisis orientasi nilai budaya masyarakat memiliki sikap positif dan negatif.

 

This study aims to describe and identify the characteristics of the poor in Stabat District, Langkat Regency from the cultural dimension. The sample used is all villages and sub-districts in Stabat District with a total of 100 respondents using descriptive data analysis techniques. In general, the causes of poverty can be divided into three dimensions, namely natural, structural, and cultural factors. The poverty study in this study will be analyzed through a cultural dimension approach. From the results of the study it was found that most of the household heads had low education (graduated elementary school), worked as laborers, and had three dependents. In addition, it is also known that regarding the analysis of the orientation of cultural values, the community has positive and negative attitudes.