Thingspeak: Sistem Pemantauan Kesehatan Sapi Berbasis Internet of Things untuk Sapi Perah di Kabupaten Boyolali dalam Mewujudkan SDGs 2030:

Thingspeak: Internet of Things-Based Cattle Health Monitoring System for Dairy Cattle in Boyolali Regency in Realizing SDGs 2030

Abstract

Indonesia merupakan negara yang berpotensi dalam bidang agribisnis, hal ini dapat dilihat dari ketersediaan sumber daya yang belum dimanfaatkan secara maksimal, salah satu sektor yang dapat dikembangkan secara maksimal yaitu sektor peternakan. Salah satu jenis ternak yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani yaitu ternak sapi perah. Boyolali adalah penghasil susu sapi perah yang produktif dan terbesar di Jawa Tengah sehingga diberi julukan kota susu. Namun, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, produksi susu belum mencukupi kebutuhan nasional. Kebutuhan konsumsi susu nasional berkisar antara 4,45 juta ton atau setara dengan 17,2 kg setiap orang per tahunnya dengan jumlah penduduk rata-rata sebesar 230 juta jiwa dan dari total kebutuhan susu nasional, pelaku usaha lokal baru bisa memenuhi sekitar 20%, dengan kata lain sekitar 80% kebutuhan konsumsi susu nasional masih dipenuhi dari impor karena masih menggunakan cara konvensional atau tradisional dan manajemen peternakan yang belum optimal.

Indonesia is a country with potential in the field of agribusiness, this can be seen from the availability of resources that have not been utilized optimally, one of the sectors that can be developed optimally is the livestock sector. One type of livestock used to meet the needs of animal protein is dairy cattle. Boyolali is the largest and most productive producer of dairy cows in Central Java, so it is nicknamed the city of milk. However, the Directorate General of Livestock and Animal Health, milk production is not sufficient for national needs. The need for national milk consumption ranges from 4.45 million tons or the equivalent of 17.2 kg per person per year with an average population of 230 million people and of the total national milk demand, local businesses can only fulfill around 20%, with In other words, about 80% of the national milk consumption needs are still met from imports because they still use conventional or traditional methods and livestock management is not optimal.