Pemanfaatan Sedimen Laut Estuari Teluk Jakarta sebagai Pupuk Organik Ramah Lingkungan Solusi Indonesian Golden Moment:

Utilization of Jakarta Bay Estuary Marine Sediments as Environmentally Friendly Organic Fertilizer Indonesian Golden Moment Solution

Abstract

Pertumbuhan penduduk yang tinggi mengindikasi diperlukannya asupan pangan yang mencukupi. Kebutuhan akan pangan di suatu negara dapat dipenuhi apabila pertanian di negara tersebut dapat berkelanjutan. Inovasi pertanian terkait peningkatan kesuburan tanah menjadi faktor penting dalam perkembangan pertanian. Salah satu permasalahan pertanian yang cukup penting saat ini adalah semakin berkurangnya lahan subur pertanian, sehingga diperlukan upaya penyuburan kembali melalui pemberian pupuk. Di sisi lain, penggunaan pupuk anorganik jangka panjang dapat menjadi masalah baru bagi lingkungan. Salah satu sumber kesuburan yang selama ini belum digali adalah sedimen laut estuary Teluk Jakarta karena memiliki unsur hara (NPKCa) yang cukup tinggi dan berpotensi untuk dapat dijadikan sumber penyuburan (pupuk). Metode yang digunakan adalah granulasi melalui kegiatan sampling sedimen, pengamatan laboratorium, pembuatan pupuk, dan uji coba pertumbuhan (tanaman jagung) di stasiun lapang pertanian IPB Bogor. Pupuk sedimen dibuat dengan beberapa tambahan bahan antara lain kotoran kelelawar, abu sekam padi, dan gum arab. Pupuk sedimen yang dibuat adalah pupuk organik ramah lingkungan berbentuk granul.

High population growth indicates the need for adequate food intake. The need for food in a country can be met if agriculture in that country can be sustainable. Agricultural innovation related to increasing soil fertility is an important factor in agricultural development. One of the agricultural problems that is quite important at this time is the decreasing fertile land for agriculture, so efforts are needed to re-fertilize through the application of fertilizers. On the other hand, long-term use of inorganic fertilizers can become a new problem for the environment. One source of fertility that has not been explored so far is the marine sediments of the Jakarta Bay estuary because it has quite high levels of nutrients (NPKCa) and has the potential to be used as a source of fertility (fertilizer). The method used is granulation through sediment sampling, laboratory observations, fertilizer manufacture, and growth trials (corn plants) at the agricultural field station IPB Bogor. Sedimentary fertilizer is made with several additional ingredients including bat manure, rice husk ash, and gum arabic. The sediment fertilizer made is an environmentally friendly organic fertilizer in the form of granules.