Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Penyuluhan Tentang Dampak Prilaku Seks Bebas pada Remaja Jalanan

Authors
  • Nur Asiah Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, Medan 20155, Indonesia
  • Nur Asnah Sitohang Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, Medan 20155, Indonesia
  • Dewi Elizadiani Suza Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, Medan 20155, Indonesia
Issue       Vol 5 No 4 (2022): Talenta Conference Series: LWSA
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/lwsa.v5i4.1431
Keywords: Anak Jalanan Kader Kesehatan Penyakit Menular Seksual Seks Bebas Street Children Health Cadres Sexually Transmitted Diseases Free sex
Published 2022-07-28

Abstract

Pemahaman remaja tentang kesehatan reproduksi dan bahaya seks bebas serta penyakit menular masih rendah, hal ini tampak masih tingginya kasus kehamilan remaja di luar nikah, kekerasan saat pacaran dan kasus aborsi remaja dengan menggunakan obat-obatan. Anak jalanan adalah sekelompok anak yang berada di pinggiran maupun di badan jalan, yang melakukan aktivitas dengan harapan akan mendapat uang demi bertahan hidup. Perilaku anak jalanan tentang kesehatan reproduksi masih rendah sehingga mereka memerlukan penyuluhan, bimbingan dan dukungan agar tumbuh kembang mereka optimal dan setelah dewasa memeiliki jasmanai, rohani dan sosial yang sehat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan pada remaja anak jalanan di Komunitas Peduli Anak (KOPA) Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun. Metode pengabdian yang dilakukan adalah memberikan pengetahuan tentang pendidikan tentang kesehatan reproduksi bagi remaja, bahaya perilaku seks bebas dan penyakit seksual yang menular. Pada kegiatan ini juga dilakukan pemilihan kader yang akan dapat memberikan edukasi dan penyuluhan kepada teman-temannya. Di akhir kegiatan dilakukan evaluasi keberhasilan program dengan memberikan pre dan post test kepada peserta kegiatan (mitra). Dari hasil penyebaran kuisioner tentang pengetahuan, sebesar 44% remaja belum menjawab dengan tepat tentang gejala HIV, 24% belum tepat menjawab tentang penyakit Infeksi Menular Seksual, 20% belum menjawab dengan benar tentang cara penularan penyakit menular seksual, dan sebesar 20% masih salah menjawab tentang bahaya penyakit HIV. Hal ini disebabkan belum adanya informasi yang diberikan terkait kesehatan reproduksi baik oleh sekolah maupun orang tua.

 

Adolescents' understanding of reproductive health and the dangers of free sex and infectious diseases is still low. There are still high cases of teenage pregnancy out of wedlock, violence during dating and cases of adolescent abortion using drugs. Street children are a group of children who are on the outskirts or on the road, who carry out activities in the hope of earning money to survive. The behavior of street children regarding reproductive health is still low so they need counseling, guidance, and support so that their growth and development is optimal and they will become adults who are physically, spiritually and socially healthy. This community service activity was carried out on street children in the Child Care Community (KOPA) Aur Village, Medan Maimun District. The service method used is to provide knowledge about reproductive health education for adolescents, the dangers of free sex and sexually transmitted diseases. In this activity, cadres were also selected who would be able to provide education and counseling to their friends. At the end of the activity, an evaluation of the success of the program was carried out by giving pre and post tests to the activity participants (partners). From the results of distributing questionnaires about knowledge, 44% of adolescents did not answer correctly about the symptoms of HIV, 24% did not answer correctly about sexually transmitted infections, 20% did not answer correctly about ways of transmitting sexually transmitted diseases, and 20% still answered incorrectly. about the dangers of HIV disease. This is due to the absence of information provided related to reproductive health by both schools and parents.