Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Sex Education Counseling For Children in Medan Selayang District

Authors
  • Liza Marini Fakultas Psikologi, Universitas Sumatera Utara, Medan 20155, Indonesia
  • Indri Kemala Nasution Fakultas Psikologi, Universitas Sumatera Utara, Medan 20155, Indonesia
  • Debby Anggraini Daulay Fakultas Psikologi, Universitas Sumatera Utara, Medan 20155, Indonesia
  • Rahma Yurliani Fakultas Psikologi, Universitas Sumatera Utara, Medan 20155, Indonesia
  • Ade Rahmawati Siregar Fakultas Psikologi, Universitas Sumatera Utara, Medan 20155, Indonesia
  • Rahmi Putri Rangkuti Fakultas Psikologi, Universitas Sumatera Utara, Medan 20155, Indonesia
Issue       Vol 5 No 4 (2022): Talenta Conference Series: LWSA
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/lwsa.v5i4.1424
Keywords: Sex Education Children Kecamatan Medan Selayang Pendidikan Seks Anak
Published 2022-07-28

Abstract

Sex education that is not given at an early age will results high levels of sexual violence against children. This phenomenon shows that sex education in early childhood it’s very important. However, children are prone to misinformation about sexual knowledge. Information about sex should be obtained from parents, teachers or other sources of information. Due to the importance of sex education from an early age, it is necessary to take preventive measures so that problems related to sex in children can be overcome. The purpose of this community service is to provide direct sexual education to children. The counseling was carried out in two elementary schools in Kecamatan Medan Selayang. The method was counseling by giving information about sexual education as a prevention against sexual violence in children using the lecture method, role play using audio visual media and singing together. Children are gathered in large classrooms (1-2 classes) with a total of about 60-90 children per class, which is representative of the school. At the end of the counseling session, the children received a pocket brochure. In addition, the community service team also handed over a banner containing information about sexual education in children which was designed in the form of an informative picture and easy to understood.

 

Pendidikan seks yang tidak diberikan di usia dini mengakibatkan tingginya kekerasan seksual pada anak. Fenomena ini menunjukkan pentingnya pemahaman akan pendidikan seks pada anak usia dini. Akan tetapi anak-anak rentan terhadap kesalahan informasi tentang pengetahuan seks. Informasi tentang seks sebaiknya didapatkan dari orang tua, guru atau sumber informasi yang benar. Dikarenakan pentingnya pendidikan seks sejak dini, oleh karena itu dibutuhkan tindakan preventif agar permasalahan yang berkaitan dengan seksual pada anak dapat diatasi. Tujuan dari pengabdian yang dilakukan adalah untuk memberikan pendidikan seksual langsung kepada anak-anak. Penyuluhan dilakukan di dua sekolah dasar di Kecamatan Medan Selayang. Metode pengabdian adalah penyuluhan dengan cara anak-anak diberi informasi mengenai pendidikan seksual sebagai prevensi terhadap kekerasan seksual pada anak menggunakan metode ceramah, role play menggunakan media audio visual dan bernyanyi bersama. Anak-anak dikumpulkan dalam ruang kelas yang besar (1-2 kelas) dengan jumlah sekitar 60-90 orang anak per kelas, yang merupakan perwakilan dari sekolah tersebut. Di akhir sesi kegiatan penyuluhan anak-anak mendapat satu buah brosur saku Selain itu tim pengabdian juga menyerahkan sebuah banner yang berisi informasi mengenai pendidikan seksual pada anak yang didesain dalam bentuk gambar yang informatif dan mudah dipahami oleh semua pihak.