Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Pengolahan Hasil Laut Sebagai Upaya Peningkatan Aktivitas Ekonomo Masyarakat Desa Nelayan Sebrang Belawan

Authors
  • Aisyah Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jl. Prof. TM. Hanafiah Kampus USU Medan, 20155, Indonesia
  • Prihatin Lumbanraja Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jl. Prof. TM. Hanafiah Kampus USU Medan, 20155, Indonesia
  • Arlina Nurbaity Lubis Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jl. Prof. TM. Hanafiah Kampus USU Medan, 20155, Indonesia
  • Beby Kendida Hasibuan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jl. Prof. TM. Hanafiah Kampus USU Medan, 20155, Indonesia
  • R. Adrian Hilman Fakultas Pertanian, Jl. Dr. A. Sofian No. 3 Padang Bulan, Medan Baru, Medan 20155, Indonesia
Issue       Vol 5 No 4 (2022): Talenta Conference Series: LWSA
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/lwsa.v5i4.1412
Keywords: pengembangan produksi mangrove sirup production development syrup
Published 2022-07-28

Abstract

Sebagai negara kepulauan yang memiliki hutan mangrove yang luas, sudah sewajarnya para nelayan di Indonesia mengolah mangrove sehingga memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Sampai saat ini mangrove hanya dimanfaatkan untuk melindungi dari pantai dari abrasi laut, tempat tinggal biota laut dan bahan dasar pembuatan kayu bakar. Sedangkan mangrove sendiri dapat diolah untuk memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Salah satu olahan mangrove yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi adalah jika diolah menjadi kuliner. Salah satu olahan yang dapat diproduksi dari pohon mangrove yang banyak terdapat di kampung nalayan Belawan adalah sirup mangrove yang dibuat dari buah mangrove jenis pidada. Masyarakat diajarkan bagaimana mengolah buah mentah menjadi siruf mangrove. Pengolahannya dilakukan dengan memanfaatkan peralatan dapur dan dengan komposisi bahan yang sesuai serta tidak menggunakan pengawet dan pewarna buatan. Selain itu Tim Pengabdian juga memberikan Ipteks pengolahan ikan yang kurang memiliki nilai jual tinggi diolah menjadi abon dan bakso ikan yang lebih diminati konsumen. Diharapkan pengembangan produksi ini dapat membantu peningkatan ekonomi masyarakat di kampung nelayan seberang Belawan.

 

Indonesia has a quite large mangrove forest area and some region has a quite extensive mangrove area which make many of fishermen in Indonesia cultivated mangroves so that they have a better economic condition. Up to these days, mangroves actually have only been used by people to protect the coast area from sea abrasion, become a home to many marine life and the basic material for firewood. Whereas, people need to realize that mangroves themselves could be used as raw materials to many products and generate a better economic value. Culinary was one of many sector that can optimize the value of mangrove. Kampung Desa Nelayan Seberang which located in Belawan, Medan, North Sumatera enriched themselves with many of mangrove fruits called ‘pidada’. We suggest that the fruit can be processed into syrup thus making it into mangrove syrup. We served the community to transfer the knowledge how to process raw fruit into mangrove syrup. The processing carried out using basic kitchen utensils and with the appropriate composition of ingredients and without using preservatives and artificial coloring. In addition, we also provides science and technology for fish processing which by nature come with less value and is processed into shredded fish (abon) and fish balls (baso) which are more attractive to consumers. It is hoped that the development of this production can help improve the economy of the community in the Desa Nelayan Seberang, Medan, Indonesia.