Matsuri Sebagai Media Komunikasi Manusia Dengan Dewa Studi Kasus: Shiogama Minato Matsuri
Authors | ||
Issue | Vol 5 No 2 (2022): Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA) | |
Section | Articles | |
Section |
Copyright (c) 2022 Talenta Conference Series This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License. |
|
Galley | ||
DOI: | https://doi.org/10.32734/lwsa.v5i2.1381 | |
Keywords: | minato matsuri omikoshi shiogama shrine shiwahiko shrine | |
Published | 2022-02-14 |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan matsuri sebagai sarana komunikasi antara manusia dan dewa. Data yang digunakan adalah beberapa literatur tentang Minato Matsuri dan wawancara dengan beberapa informan yaitu warga kota Shiogama sebagai panitia pelaksana, dan pemanggul Omikoshi yang terlibat langsung dalam arak-arakan Omikoshi dari Shiogama Jinja dan Shiwahiko Jinja sampai ke pelabuhan Shiogama. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif- deskriptif. Pengumpulan data dengan studi kepustakaan, observasi, dan wawancara untuk menggali lebih dalam tentang pengalaman para informan terkait pelaksanaan Minato Matsuri terutama arak-arakan Omikoshi yang dilakukan selama ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada saat Minato Matsuri Dewa yang selama setahun bersemayam di dalam Jinja pergi keluar untuk mengunjungi warga Kota shiogama dengan cara menaiki Omikoshi. Kehadiran Dewa ini diyakini memberikan syafaat kepada para warga yang menghadiri Matsuri.
The objective of this study is to describe Matsuri as a means of communication between humans and gods. This study takes a case study of Shiogama Minato Matsuri at Shiogama city, Miyagi prefecture, Japan in 2018. The data used are several literatures on Minato Matsuri, interviews with several informants, namely residents of Shiogama town as the organizing committee, and Omikoshi bearers who were directly involved in the Omikoshi procession from Shiogama Shrine and Shiwahiko Shrine to Shiogama port. The study employs a qualitative-descriptive method. The data are collected through library studies, observations, and interviews to explore deeply concerning the experiences of informants related to Minato Matsuri, especially the Omikoshi procession that has been carried out so far. The result of this study indicates that Minato Matsuri Gods, who had lived in Shrine for a year, went out to visit the residents of Shiogama City by riding Omikoshi. The presence of these Gods is believed to provide intercession to the residents who attend Matsuri.