Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Peran-Kontribusi Tjong Sce Yin dalam Perkembangan Sekolah Musik di Kota Medan

Authors
  • Rudiansyah Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, Indonesia
  • Vivi Adryani Nasution Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, Indonesia
  • Fikry Prastya Syahputra Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, Indonesia
Issue       Vol 5 No 2 (2022): Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/lwsa.v5i2.1369
Keywords: Tjong Sce Yin Peran-Kontribusi Sekolah Musik Konservatori Pianis Roles-Contributions Music School Conservatory Pianist
Published 2022-02-14

Abstract

Tanpa mengecilkan arti, peran, dan kontribusi komunitas lain, seperti yang dikatakan Cor Passchier, kota Medan awalnya terbangun dari adanya aktivitas para pekebun dan para pedagang Tionghoa sejak tahun 1860-an. Dengan pusat awal di sekitar lapangan terbuka di sisi timur sungai Deli. Perkembangan kota Medan kemudian diikuti dengan terbangunnya kawasan Kesawan tempat pemukiman komunitas Tionghoa sekaligus tempat penyediaan barang dan pertokoan yang melayani kebutuhan masyarakat. Orang-orang Tionghoa kemudian berperan menjadi perantara minoritas, yang berperan besar bagi pertumbuhan dan perkembangan kota Medan. Penelitian ini berjudul ‘Peran-Kontribusi Tjong Sce Yin dalam Perkembangan Sekolah Musik di kota Medan.’ Memanfaatkan teori penjelasan sejarah (historical explanation) dari Kuntowijoyo. Dalam tulisan ini menceritakan sosok Tjong Sce Yin (anak kelima Tjong A Fie), yang telah berjasa dalam pendirian sekolah musik. Tidak hanya itu, Tjong Sce Yin juga berkontribusi dalam pembangunan di kota Medan. Beliau turut membangun lembaga pendidikan non formal dan yayasan abdi kasih.

 

Without underestimating the roles and contributions of other communities, as Cor Passchier said, Medan (city) was formerly established from the activities of Chinese planters and traders since the 1860s. Within the initial centre around an open field on the east side of the Deli River, the development of Medan was then followed by the establishment of the Kesawan area. It is a residential area for the Chinese community as well as a place for providing goods and shops that serve the needs of the community. The Chinese then played the role of intermediary for the minority, which played a dominant role in the growth and development of Medan. This research is entitled 'Tjong Sce Yin Roles and Contributions in the Development of Music Schools in Medan'. Applying the historical explanation theory from Kuntowijoyo, this paper portrays the figure of Tjong Sce Yin (the fifth child of Tjong A Fie), who has contributed to the establishment of a music school. Not only that, but Tjong Sce Yin also contributed to the development of Medan city. He helped build non-formal educational institutions and the Abdi Kasih foundation.