Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Peran Pustakawan Perpustakaan Umum dalam Memperkenalkan Wayang Kulit kepada Anak Usia Dini dengan Media Youtube

Authors
  • Robi Yoswan Zain Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, Indonesia
  • Muhammad Rasyid Ridlo Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, Indonesia
  • Nur’aini Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, Indonesia
Issue       Vol 5 No 2 (2022): Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/lwsa.v5i2.1366
Keywords: Pustakawan Wayang Kulit Youtube Librarian
Published 2022-02-14

Abstract

Wayang pada tahun 2003 diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda dunia. Salah satu jenisnya yaitu wayang kulit yang dimainkan menggunakan alat peraga berupa boneka dan masuk dalam seni teater. Total tenaga pengajar seniman teater yang masuk kesekolah pada tahun 2018 berjumlah 339 (seni teater) dan berkurang pada tahun 2019 menjadi 173. Hal ini mengakibatkan tidak sebandingnya jumlah tenaga pengajar seni teater dengan jumlah anak usia dini. Tujuan penelitian dilakukan untuk mengetahui peran pustakawan dalam memperkenalkan wayang kulit melalui youtube. Penulisan karya ilmiah ini menggunakan studi literatur dari jumlah perbandingan statistik antara jumlah seniman yang masuk kesekolah pada bidang seni teater khususnya wayang dan jumlah total anak pendidikan usia dini. Data berasal dari Badan Pusat Statistik dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Data dianalisis dengan membandingkan jumlah tenaga pengajar dan siswa. Hasilnya digunakan sebagai tabel perbandingan sehingga peran pustakawan dapat membantu dalam proses edukasi. Selain itu, pustakawan juga dapat menjadi dalang dalam pertunjukan wayang kulit dengan menggunakan media youtube yang saat ini diminati oleh anak usia dini. Metode ini diharapkan mampu menarik minat anak sehingga bisa mengenal budaya wayang kulit dimana saja dan kapan saja.

 

Wayang in 2003 was recognized by UNESCO as the world's intangible cultural heritage. One type is a wayang kulit that is played using props in the form of dolls and entered into theater art. The total teaching staff of theater artists who entered the school in 2018 amounted to 339 (theater arts) and decreased in 2019 to 173. This resulted in a disproportionate number of theater arts teachers with the number of early childhood. The purpose of the study was to find out the role of librarians in introducing wayang kulit through youtube. The writing of this scientific work uses the study of literature from the number of statistical comparisons between the number of artists who entered school in the field of theater arts, especially wayang, and the total number of children of early childhood education. The data came from the Central Statistics Agency and the Ministry of Education and Culture. The data were analyzed by comparing the number of teachers and students. The results are used as comparison tables so that the role of librarians can help in the educational process. In addition, librarians can also be puppeteers in wayang shows by using youtube media that are currently in demand by early childhood. This method is expected to be able to attract children so that they can get to know the culture of wayang kulit anywhere and anytime.