Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Nilai Budaya dalam Sesajen Tradisi Metri: Kajian Antropolinguistik

Authors
  • Hidayatul Mahmudah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Indonesia
Issue       Vol 5 No 2 (2022): Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/lwsa.v5i2.1358
Keywords: Antropolinguistik Metri Leksikon Sesajen Anthropolinguistics Lexicon Offerings
Published 2022-02-14

Abstract

Tradisi merupakan kekayaan intelektual yang mencerminkan jati diri bangsa. Selain itu, tradisi juga menjadi khazanah budaya bangsa. Metri merupakan tradisi selametan yang masih dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat Trenggalek Jawa Timur bertujuan untuk memohon kepada Tuhan agar diberikan keselamatan. Dalam tradisi ini terdapat beberapa sesajen yang menjadi sarat dalam pelaksanaanya. Setiap sesajen pada trandisi metri memiliki filosofi tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripskan secara linguistik leksikon sesajen pada tradisi metri, (2) mengungkap nilai budaya dalam leksikon sesajen metri. Data penelitian ini berupa leksikon sesajen tradisi metri yang bersumber dari do’a tradisi metri yang dilafalkan oleh pengajat atau pembaca do’a. Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data adalah simak, dengan menggunakan teknik rekam dan catat. Untuk memperoleh data yang mendalam juga dilakukan wawancara. Metode analisis data menggunakan metode padan ekstralingual dengan mendeskripsikan sesajen metri berdasarkan aspek liguistiknya (semantik dan semiotik) serta mengaitkannya dengan nilai budayanya. Hasil penelitian ini ditemukan 7 leksikon sesajen tradisi metri yang terdapat dalam do’a metri yaitu jenang sengkala, nyambung tuwuh nyiram tuwuh, paes kembang, buceng lan rambanan, mule metri, sekul para, dan ambengan. Adapun nilai budaya yang terdapat dalam leksikon sesajen metri ini adalah (1) hubungan manusia dengan Tuhan, (2) keharmonisan terhadap alam, (3) nilai kesejahteraan dan kerukunan.

 

Tradition is an intellectual property that reflects the identity of the nation. In addition, tradition is also a cultural treasure of the nation. Metri is a tradition of salvation that is still carried out from generation to generation by the people of Trenggalek, East Java, aiming to ask God for salvation. In this tradition, there are several offerings that become laden in its implementation. Each offering in the metri trandition has a certain philosophy. This study aims to (1) describe linguistically the lexicon of offerings in the metri tradition, (2) reveal the cultural values ​​in the lexicon of metri offerings. The data of this research is in the form of a lexicon of metri tradition offerings that are sourced from the metri tradition prayer which is recited by the pengajat or prayer reader. This research is descriptive qualitative. The method of data collection is listening, using recording and note-taking techniques. In order to obtain in-depth data, interviews were also conducted. The data analysis method used the extralingual equivalent method by describing the metri offerings based on their linguistic aspects (semantics and semiotics) and relating them to cultural values. The results of this study found 7 lexicon of metri offerings contained in the metri prayer, namely jenang sengkala, nyambung tuwuh nyiram tuwuh, paes kembang, buceng lan rambanan, mule metri, sekul para, and ambengan. The cultural values ​​contained in this metri offerings lexicon are (1) the relationship between humans and God, (2) harmony with nature, (3) the value of welfare and harmony.