Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

The Sustainability and Development of Traditional Art Through Art Studios in Medan

Authors
  • Heristina Dewi Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, Indonesia
  • Arifninetrirosa Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, Indonesia
Issue       Vol 5 No 2 (2022): Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/lwsa.v5i2.1357
Keywords: keberlanjutan pengembangan seni tradisi sanggar seni Kota Medan art studio Medan City sustainability development traditional art
Published 2022-02-14

Abstract

Seni tradisi yang hidup pada masyarakat di Kota Medan biasanya dapat dilihat dalam berbagai aktifitas diantaranya pada acara perkawinan, peresmian, penyambutan tamu berfungsi  sebagai hiburan, sambutan, penghormatan  dan prosesi adat istiadat etnis yang ada di Medan. Sanggar seni merupakan salah satu wadah dalam membina, menjalankan dan mengembang seni musik dan seni tari tradisi Etnik Sumatera Utara dan di luar Sumatera Utara. Jumlah sanggar yang mengelola dan mengembangkan seni tradisi cukup banyak, ada yang dibentuk secara individu, kelompok atupun di bawah naungan pemerintah. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji upaya-upaya yang dilakukan penggiat seni tradisi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data melalui 0bservasi, wawancara, dan dokumentasi. Landasan acuan digunakan pendapat Edy Sedyawati bahwa kesenian diselenggarakan demi keberlangsungan suatu tradisi. Kesenian tidak hanya sebagai suatu bentuk kegiatan estetis, tetapi dapat menunjang dan mendorong rasa kebersamaan antar masyarakat. Lebih lanjut Kayam menjelaskan, kesenian adalah salah satu unsur yang menyangga kebudayaan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa di sanggar-sanggar seni yang terdapat di Kota Medan membina, meneruskan, dan dikembangkan melalui busana, tata rias, pola gerak tari, dan kolaborasi musik. Pengembangan diperlukan untuk variasi sehingga diminati masyarakat agar dapat tetap bertahan.

 

Traditional art that exists in the community of Medan usually can be seen in various activities including at weddings, inauguration, welcoming guests to serve as entertainment, welcome, honour and processions of ethnic customs in Medan. The art studio is one of the forums for fostering, carrying out and developing the art of music and dance of the ethnic traditions of Sumatera Utara and out of it. The number of studios that manage and develop traditional arts is quite a lot, some are formed individually, in groups or under the auspices of the government. The purpose of this study is to examine the efforts made by traditional arts activists. This research is related to the sustainability and development of traditional arts through art studios in Medan. Qualitative method is used in this study. Collecting data through observation, interviews, and documentation. The basis of reference is Edy Sedyawati's opinion that art is held for the sustainability of a tradition. Art is not only a form of aesthetic activity but can support and encourage a sense of togetherness between communities. Furthermore, Kayam explained that art is one of the elements that support culture. The results obtained indicate that the art studios in Medan are foster, sustain, and develop through clothing, make-up, dance movement patterns, and musical collaboration. Development is needed for variety so that people are interested in to survive.