Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Analisa Kendala Dan Tingkat Efektivitas Penerapan Budaya Kerja 5S pada PT. Tomoe Valve Batam

Authors
  • Eman Kusdiyana Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia, 20155
  • Nandi Supriatnadi Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia, 20155
  • Amin Sihombing Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia, 20155
Issue       Vol 5 No 2 (2022): Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/lwsa.v5i2.1356
Keywords: Budaya Sikap kerja 5S Kendala dan efektivitas Culture 5S Work Attitude Constraints and Effectiveness
Published 2022-02-14

Abstract

Dewasa ini dimanapun di dunia perusahaan bersaing secara global utuk meningkatkan produktivitasnya yang berkualitas. Dengan demikian perubahan dalam dunia industri semakin cepat dan berkembag terus mengikuti perkembangan teknologi yang dinamis. Konsekuensinya semakin banyak tuntutan kerja yang dinginkan oleh perusahaan. Perusahaan menginginkan agar diciptakan suasana kerja yang aman dan nyaman. Untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan nyaman perlu dibangun budaya kerja yang baik. Salah satu budaya kerja yang sering dijadikan  sebagai standar dalam suasana kerja yang aman dan nyaman adalah budaya kerja 5 S( Seiri/Ringkas,Seiton/Rapih,Seiso/Resik,Seiketsu/Rawat,Shitsuke/Rajin). Budaya kerja 5 S merupakan sikap kerja yang biasa dilakukan pada perusahaan Jepang  dimanapun berada. 5S merupakan suatu metode untuk secara bertahap mengatur dan memelihara tempat kerja yang aman dan nyaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas penerapan budaya kerja 5 S serta menemukan kendala-kendala yang dapat menjadi faktor penghambat penerapan budaya kerja 5 S  pada PT.Tomoe Valve Batam. Data hasil penelitian diperoleh dari 75 sampel kuesioner untuk karyawan pabrik, 25 sampel kuisioner untuk karyawan kantor, dan 16 sampel untuk tim 5 S dengan menggunakan dua variabel,yaitu variabel efektivitas dan variabel faktor  hambatan penerapan budaya kerja 5 S. Untuk menghitung tiungkat efektivitas penerapan budaya kerja 5 S menggunakan statistik sederhana yaitu Efektivitas  Program=R/T x 100% ( R= Realisasi Program, T= Target Kegiatan). Hasil penelitian secara keseluruhan datanya diambil dari kuesioner yang disebarkan kepada karyawan pabrik,karyawan kantor dan tim 5 S menunjukkan bahwa tingkat efektivitas penerapan budaya kerja 5 S pada PT.Tomoe Valve Batam  mencapai sebesar 76,4% dan  termasuk kategori  “baik”.Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat efektivitas penerapan budaya kerja 5 S  pada PT.Tomoe Valve Batam dapat dikatakan “baik” atau “efektif” dengan persentase sebesar  76,4 %  dari sekor ideal 100 % yang diharapkan., namun masih terdapat bebarapa kendala yang paling menonjol mengenai sarana penunjang dalam penerapan budaya kerja 5 S yang masih harus dipenuhi dan adanya perbedaan karakter budaya kerja orang Indonesia dan orang Jepang yang  cenderung mengakibatkan kurangnya kesadaran  karyawan orang Indonesia  terhadap pentingnyya  budaya kerja 5 S, sehingga penerapan budaya kerja 5 S  berjalan kurang begitu maksimal.

 

Today everywhere in the world, companies compete globally to increase their quality of productivity. Thus changes in the industrial world are getting faster and developing continuously following dynamic technological developments. Consequently, more and more work demands are desired by the company. The company wants to create a safe and comportable working atmosphere.Therefore, companie need to build a good work culture.One of thework cultures that is often used as a standard in a safe and comportable work environment is the 5 S work culture ( Seiri/Concise,Seiton/Neat,Seiso/Clean,Seiketsu/Take care,Shitsuke/Diligent).The 5 S work culture is a work attitude that is usually done in Japanese companies wherever they are.  The 5 S work culture is a method to gradually organize and maintain a safe and comportable workplace.This study aims to determine the level of effectiveness of the implementation of the 5 S work culture and to find the obstacles that can hinder the implementation of the 5 S work culture at PT.Tomoe Valve Batam.The research data were obtained from 75 sample questionnaires for factory employees,25 questionnaire samples for office employees,and 16 questionnaire samples for Team 5 S. To measure the effectiveness of the implementation of the 5 S work culture using simple statistics, namely Program Effectiveness=R/T X 100 % ( R=Program Realization, T=Activity Target). Conclusion the result of the research as whole are taken from questionnaires distributed to factory employees,office employees and  5 S team indicate that the level of effectiveness of implementing 5 S work culture at PT.Tomoe Valve Batam achieved a score of 76,4% including the “ Good” or “Effective”category. There are several obstacles that stand out the most, namely : supporting facilities in the application of the 5 S work culture still have to be met, there are differences in the character of the Japanese and Indonesian work culture which tend to result in lack of awareness of Indonesian employees on the importance of the 5 S  work culture. Therefore, the application of the 5 S work culture at PT.Tomoe Valve Batam is not so optimal.