Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Revitalisasi Cerita Rakyat Melayu di Kabupaten Langkat dalam Melestarikan Kearifan Lokal

Revitalization of Malay Folklore in Langkat Regency in Preserving Local Wisdom

Authors
  • Zurni Zahara Samosir Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, Medan 20153, Indonesia
  • Rozanna Mulyani Program Studi Sastra Melayu Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, Medan 20153, Indonesia
  • Dedy Rahmad Sitinjak Program Studi Sastra Melayu Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, Medan 20153, Indonesia
Issue       Vol 5 No 1 (2022): Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/lwsa.v5i1.1347
Published 2022-01-31

Abstract

Media tradisonal Melayu berbasis cerita rakyat memiliki kearifan lokal yang dapat dimanfaatkan sebagai edukasi terhadap generasi muda untuk dapat memahami tentang nilai-nilai budaya, moral, sosial dan agama. sehingga dapat mencegah degradasi moral terhadap generasi muda. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan revitalisasi cerita rakyat Melayu di Kabupaten Langkat dengan menggunakan pendekatan antropolinguistik. Penelitian ini menggunakan metode revitalisasi tradisi lisan Participatory Planning and  Research (PPR), analis data dilakukan dengan cara deskriptif kualitatif, sehingga dalam pemaparannya hanya berbentuk penjelasan berupa kata-kata. Dari hasil penelitian ini maka akan diketahui bagaimana revitalisasi cerita rakyat Melayu di Kabupaten Langkat dalam melestarikan kearifan lokal.

 

Traditional Malay media based on folklore has local wisdom that can be used as an education for the younger generation to be able to understand cultural, moral, social and religious values. so as to prevent the moral degradation of the younger generation. This paper aims to describe the revitalization of Malay folklore in Langkat Regency using an anthropolinguistic approach. This study uses the method of revitalizing the oral tradition of Participatory Planning and Research (PPR), data analysis is carried out in a qualitative descriptive way, so that the explanation is only in the form of an explanation in the form of words. From the results of this study, it will be known how the revitalization of Malay folklore in Langkat Regency in preserving local wisdom.