Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Analisis Reduplikasi Morfemis Bahasa Jawa Dialek Surabaya

Authors
  • Ghaisani Adnjani CH Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, Medan 20155, Indonesia
  • Fahmi Anggia Rizqi Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, Medan 20155, Indonesia
  • Khairina Nasution Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, Medan 20155, Indonesia
Issue       Vol 5 No 1 (2022): Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)
Section       Articles
Galley      
DOI: https://doi.org/10.32734/lwsa.v5i1.1327
Keywords: Reduplikasi Bahasa Jawa Dialek Surabaya
Published 2022-01-31

Abstract

Bahasa Jawa merupakan salah satu bahasa yang banyak dipakai di berbagai daerah di Indonesia. Bahasa Jawa di setiap daerah memiliki dialek yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses reduplikasi bahasa Jawa dialek Surabaya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori reduplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) mendeskripsikan tipe reduplikasi morfemis bahasa Jawa dialek Surabaya dan (2) mendeskripsikan makna reduplikasi morfemis bahasa Jawa dialek Surabaya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan angket dan wawancara. Responden dalam penelitian ini adalah penutur bahasa Jawa dialek Surabaya yang berusia 20-30 tahun. Hasil menunjukkan bahwa dalam bahasa Jawa dialek Surabaya, terdapat beberapa tipe reduplikasi antara lain (1) kata ulang utuh, (2) kata ulang sebagian,  (3) kata ulang berubah bunyi, (4) kata ulang berimbuhan, dan (5) kata ulang semu. Sedangkan makna reduplikasi yang terdapat dalam masing-masing kata ulang berbeda-beda.  Kata ulang utuh memiliki makna jamak, cara, kegiatan, intensitas, tindakan yang dilakukan dengan santai, dan saling. Kata ulang sebagian memiliki makna permainan, saling, dan intensitas. Kata ulang berubah bunyi memiliki makna perbuatan yang dilakukan terus menerus dan perbuatan yang dilakukan tanpa adanya kejelasan. Kata ulang berimbuhan memiliki makna sesuai imbuhannya, yaitu: 1) imbuhan di+R bermakna pasif, 2) imbuhan R+an bermakna menyerupai, 3) imbuhan R+I bermakna perbuatan yang dilakukan terus-menerus atau berkali-kali, 4) imbuhan di+R+no bermakna seakan-akan, 5) imbuhan Sak+R+e memiliki maknya yang mengacu pada tingkat. Kata ulang semu memiliki arti dan makna sesuai kata masing-masing.