Perbandingan Awalan Men- Dalam Bahasa Indonesia Dengan Awalan Nassal Bahasa Jawa
Comparison of Men- Prefixes in Indonesian with Javanese Nassal Prefixes
Authors | ||
Issue | Vol 5 No 1 (2022): Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA) | |
Section | Articles | |
Section |
Copyright (c) 2022 Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social and Arts (LWSA) This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License. |
|
Galley | ||
DOI: | https://doi.org/10.32734/lwsa.v5i1.1318 | |
Keywords: | kontrastif bahasa Jawa dan Indonesia contrastive Javanese and Indonesian | |
Published | 2022-01-31 |
Abstract
Kita tahu bahwa awalan meN- dalam bahasa Indonesia dan awalan nasal di Bahasa Jawa adalah morfem asosiatif. Makna morfem adalah satuan leksikal atau gramatikal terkecil yang tidak termasuk satuan gramatikal yang lebih kecil sebagai komponennya (bandingkan dengan Pike, 1974:4). Dari pengertian tersebut, dalam bahasa Indonesia atau Jawa dibedakan dua jenis morfem, yaitu morfem yang dapat berdiri sendiri yang disebut kata dan morfem yang selalu berhubungan dengan morfem lain dan disebut morfem berkait atau kamus bahasa Indonesia terlampir. Awalan Men akan dijelaskan bersama dengan proses pembentukan kata kerja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah Kamus Jawa Tegal (2017) dan Kamus Bahasa Indonesia (2008). Data penelitian ini adalah semua verba yang berasal dari kamus Jawa Tegal dan kamus besar bahasa Indonesia. Teknik pengumpulan data dengan teknik membaca dan mencatat. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan membandingkan awalan laki-laki Indonesia dengan awalan nasal Jawa. Validitas data menggunakan triangulasi teori validitas dan reliabilitas data menggunakan kepercayaan internal yaitu peneliti mendiskusikan hasil observasi dengan rekan sejawat. Dari hasil penelitian, peneliti menemukan bahwa aksara nyapu Jawa cocok dengan aksara Indonesia. Berikut adalah proses pembentukan awalan: Bahasa Jawa: nyapu memiliki awalan N (ny), sedangkan kata menyapu bahasa Indonesia berasal dari akar kata sapu yang diawali dengan Men. Dari proses afiksasi, kita melihat bahwa awalan N(ny) Jawa sesuai dengan awalan meN- bahasa Indonesia.
We know that the prefix meN- in Indonesian and the prefix nasal in Javanese are associative morphemes. The meaning of a morpheme is the smallest lexical or grammatical unit that does not include a smaller grammatical unit as its component (compare with Pike, 1974:4). From this understanding, in Indonesian or Javanese, two types of morphemes are distinguished, namely morphemes that can stand alone called words and morphemes that are always related to other morphemes and are called linked morphemes or the attached Indonesian dictionary. The prefix Men will be explained along with the process of forming the verb. The method used in this research is descriptive. The data sources for this research are the Tegal Javanese Dictionary (2017) and the Indonesian Language Dictionary (2008). The data of this research are all verbs that come from the Tegal Javanese dictionary and the big Indonesian dictionary. Data collection techniques with reading and note-taking techniques. The data analysis used in this research is descriptive analysis by comparing Indonesian male prefixes with Javanese nasal prefixes. The validity of the data using triangulation theory of validity and reliability of the data using internal trust, namely the researcher discusses the results of observations with colleagues. From the results of the study, the researchers found that the Javanese nyapu script was compatible with the Indonesian script. The following is the process of forming the prefix: Javanese language: nyapu has the prefix N (ny), while the Indonesian word menyapu comes from the root word sapu which begins with Men. From the affixation process, we see that the Javanese N(ny) prefix corresponds to the Indonesian prefix.