Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE)

Pemurnian Grafit dari Anoda Baterai Nickel Manganese Cobalt (NMC) Bekas

Dwi Fahira, Indra Perdana, Panut Mulyono — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Era transportasi baru di Indonesia yaitu penggunaan kendaraan listrik yang diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 55 tahun 2019 mendorong peningkatan penggunaan baterai khususnya baterai tipe Nickel Manganese Cobalt (NMC) yang banyak digunakan karena unggul dari segi penyimpanan energi. Meskipun demikian, usai habis pakai, baterai NMC bekas menghasilkan limbah yang berbahaya bagi lingkungan. Selain berbagai logam, di dalam limbah baterai ini terdapat grafit yang berpotensi untuk didaur ulang. Grafit merupakan karbon kualitas tinggi berstruktur dan umum digunakan sebagai komponen baterai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi recovery logam pengotor dalam rangka memurnikan grafit dari baterai NMC bekas. Mula-mula, grafit dalam baterai bekas dipisahkan dari katoda dan anoda. Logam pengotor dalam grafit dibersihkan secara selektif dengan proses acid leaching menggunakan asam sulfat (H2SO4) dan asam peroksida (H2O2) sebagai senyawa reduktor. Pada penelitian, dilakukan eksplorasi variasi konsentrasi asam sulfat dan suhu proses leaching dalam rangka memurnikan grafit. Pada akhir proses leaching, larutan hasil leaching diambil dan dianalisis dengan ICP-OES pada setiap variasi. Variasi suhu dan konsentrasi pada proses acid leaching mampu meningkatkan kemurnian grafit dengan menghilangkan logam-logam pengotor. Peningkatan suhu pada proses acid leaching meningkatkan recovery logam pengotor secara signifikan. Suhu 75°C memberikan recovery maksimum untuk sebagian besar logam pengotor yang dievaluasi. Selain itu, peningkatan konsentrasi asam sulfat juga meningkatkan recovery logam pengotor, dimana recovery maksimum dicapai pada konsentrasi 1 M. Oleh karena itu, kontrol yang tepat terhadap suhu dan konsentrasi asam sulfat dapat meningkatkan efisiensi pemurnian grafit bekas baterai NMC.

A new era of transportation in Indonesia, with the use of electric vehicles regulated by Presidential Regulation (Perpres) No. 55 of 2019, has spurred the increased use of batteries, especially Nickel Manganese Cobalt (NMC) batteries, which are widely favored for their superior energy storage capabilities. However, after reaching their end of life, the spent NMC batteries become a hazardous waste for environment. Beside various metals, the waste contains graphite that holds potential for recycling. Graphite, a high-quality structured carbon, is commonly used as a battery component. This study aims to recover graphite from spent NMC batteries. Initially, graphite in the batteries was separated from the cathode and anode. Impurity metals in the graphite were selectively cleaned through an acid leaching process using sulfuric acid (H2SO4) and hydrogen peroxide (H2O2) as a reducing compound. The study investigated some variations in sulfuric acid concentration and leaching process temperature to purify the graphite. At the end of the leaching process, the leaching solution was collected and analyzed using ICP-OES for each variation. Increasing temperature in the acid leaching process significantly enhanced the recovery of metals as impurity. A temperature of 75°C provided the maximum recovery for most evaluated impurity metals. Additionally, increasing concentration of sulfuric acid also enhanced the recovery of impurity metals, with the maximum recovery achieved at a concentration of 1 M. Therefore, a precise control over temperature and sulfuric acid concentration can improve the purification efficiency of graphite from spent NMC batteries.

Rencana Produksi Kipas Angin Mainan

Simon Rioland S, Anggi Maharani S, Praja Dinata S, Heru Ambrose S, Nadilah Sary — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Penjadwalan didefinisikan sebagai ilustrasi durasi yang ditetapkan dalam pelaksanaan tugas dan alat ukur bagi perencanaan agregat yang di mana merupakan bagian dari pengawasan dan perencanaan produksi. Pengawasan dan perencanaan produksi didefinisikan sebagai aktvitas perencanaan serta pengawasan siklus material yang keluar sertam masuk dalam kegiatan produksi dari sistem produksi. Permasalahan yang terjaedi adalah adanya keterlambatan produksi kipas angin mainan. Hal ini terjadi disebabkan tidak adanya penjadwalan produksi. Berdasrkan permasalahan tersebut, sasaran yang ingin diraih dalam penelitian ini yaitu untuk mengahasilkan Master Production Schedule (MPS) atau Jadwal Induk Produksi (JIP) untuk mengetahui biaya produksi yang dibutuhkan selama 12 periode ke depan dan diverifikasi dengan Rough-Cut Capacity Planning (RCCP). Tahap-tahap yang sesuai pada penelitian ini adalah pengumpulan data di mana memuat informasi perkiraan, data durasi baku lintasan bekerja, dserta informasi agregte planning, merencanakan agregat, membuat Resource Requirement Planning (RRP), membuat MPS, dan memverifikasi dengan RCCP. Master Production Scheduling (MPS) adalah elemen dari rencana produksi yang mengidentifikasi produk yang akan dibuat, jumlah yang diperlukan, dan waktu produksinya. Rough Cut Capacity Planning adalah teknik perencanaan yang mengkalkulasikan keperluan daya tampung dengan luas serta melakukan perbandingan daya tampung yang ada. MPS serta RCCP termasuk ke dalam perkiraan jangka menengah. Pada perkiraan periode menengah diperoleh MPS yang kuantitas pekerjanya adalah 14 orang dengan total biaya produksi yang dibutuhkan adalah sebesar Rp. 80.997.891.

Scheduling is defined as an illustration of the duration used to complete obligations and a measurement tool for aggregate planning, which is part of production control and planning. Production supervision and control is defined as the stage to organize and control the movement of raw materials out and in in unit manufacturing activities. The problem that occurs is the delay in the production of toy fans. This occurs due to the absence of manufacturing scheduling. Based on these problems, the goal of this study is to determine the Master Production Schedule (MPS) or Master Production Schedule (JIP) to determine the production costs required for the next 12 periods and verified with Rough-Cut Capacity Planning (RCCP). The stages in this study are data collection containing information according to the forecast results, data on the standard duration of the work track, as well as aggregate planning information, planning the aggregate, creating Resource Requirement Planning (RRP), creating MPS, and verifying with RCCP. The MPS is an element of the unit manufacturing forecast that details the appropriate units to be manufactured, how many are required, and their duration. Rough Cut Capacity Planning is a planning technique that allows the calculation of the total required capacity to be completed and comparisons to be made based on the available capacity. RCCP and MPS belong to the medium period forecast. In the medium period forecast, an MPS is obtained where the quantity of workers is 14 people with the total production cost required is Rp. 80,997,891.

Usulan Perbaikan Mekanisme Pengendalian Persediaan Sparepart di Suatu Perusahaan Pelayaran PT. XYZ

Thomas Fredy Pangestu — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Pengendalian persediaan merupakan salah satu hal penting dalam suatu perusahaan karena adanya biaya inventory dalam pengelolaan persediaan pada suatu perusahaan. Pengendalian persediaan juga membantu perusahaan dalam mengelola barang atau produk yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Pada perusahaan PT.XYZ. Pengendalian persediaan belum cukup efisien dan efektif karena terkadang sering terjadi kehabisan barang atau stock di gudang perusahahaan. Artinya, kondisi inventory saat ini di perusahaan belum efisien. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa perlu dilakukan perbaikan atau usulan agar inventory di perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat membantu dalam melancarkan proses operasional di perusahaan. Usulan atau perbaikan pengendalian inventory diperusahan tersebut dilakukan dengan memanfaatkan metode analisis Activity Based Cost (ABC) persediaan dan melakukan klasifikasi tiap barang yang ada diperusahaan ke dalam tiga kelas agar lebih mudah dalam mengontrol persediaan barang diperusahaan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengaplikasikan pengendalian persediaan secara praktis dilapangan. Dalam paper ini, item dalam kategori A saja yang dibahas sedangkan kategori B dan C tidak dibahas karena item di kategori A yang lebih membutuhkan monitoring secara ketat dan terus menerus. Maka dari itu, dalam penelitian ini menggunakan metode analisis klasifikasi ABC, yang mampu menentukan barang-barang yang menjadi prioritas utama sehingga dapat dikontrol dengan baik oleh perusahaan serta metode Reorder Point dan Q yang membantu menyelesaikan permasalahan pada pemesanan kembali dan jumlah yang ekonomis dari tiap item. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini dilakukan strategi untuk mengoptimalkan pengendalian persediaan yang dapat membantu perusahaan dalam menyelesaikan permasalahan pada Reorder Point dan Q di perusahaan tersebut.

Inventory control is one of the important things in a company because there are inventory costs in managing inventory in a company. Inventory control also helps companies manage the goods or products owned by the company. At the company PT. Inventory control is not efficient and effective enough because sometimes running out of goods or stock often occurs in the company's warehouse. This means that the current inventory conditions in the company are inefficient. This is one of the reasons why improvements or proposals need to be made so that the company's inventory becomes more effective and efficient so that it can help streamline operational processes in the company. The company's proposed or improved inventory control is carried out by utilizing the ABC inventory analysis method and classifying each item in the company into three classes to make it easier to control inventory in the company. The aim of this research is to implement inventory control that can be applied practically in the field. In this paper, only items in category A are discussed, while categories B and C are not discussed because items in category A require more close and continuous monitoring. Therefore, this research uses the ABC classification analysis method, which is able to determine which items are the main priority so that they can be controlled well by the company as well as the Reorder Point and Q methods which help resolve problems with reordering and the economical quantity of each item. . Thus, it can be concluded that in this research a strategy was carried out to optimize inventory control which can help the company solve problems at Reorder Point and Q in the company.

Perencanaan Kapasitas Sumber Daya dalam Proses Produksi Kapal Mainan dengan Resource Requirement Planning (RRP)

Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Perencanaan Produksi dan Pengendalian (PPC) memiliki peran penting dalam mengintegrasikan kebutuhan produksi dengan kapasitas yang tersedia dalam industri manufaktur. Pada tahun 2023, perusahaan X mengalami penurunan tingkat ketepatan waktu pada proses produksi sehingga dikenakan biaya keterlambatan. Hal tersebut menyebabkan perusahaan mengalami kerugian yang signifikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya Penelitian ini menyoroti metode-metode perencanaan produksi seperti perencanaan agregat, Resource Requirement Planning (RRP), dan analisis biaya produksi untuk memastikan konsistensi rencana penjualan, produksi, dan strategi perusahaan. Faktor-faktor penting dalam perencanaan produk, seperti kualitas, biaya, waktu pengembangan, kapabilitas pengembangan, serta kapasitas produksi dan tenaga kerja, diperhatikan untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan. Dalam penelitian ini, dilakukan perencanaan jangka panjang dan perencanaan agregat untuk memproyeksikan permintaan, mengevaluasi kapasitas, dan merancang jadwal produksi. Selain itu, metode RRP digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan produksi dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Analisis biaya produksi menjadi fokus untuk memahami komponen biaya yang mempengaruhi harga jual dan daya saing produk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan memperhatikan perencanaan agregat, RRP, dan analisis biaya produksi, perusahaan dapat menghasilkan Kapal Mainan dengan biaya produksi yang minimal sambil memenuhi permintaan pasar yang tepat waktu. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah pengembangan strategi perencanaan produksi yang adaptif, responsif terhadap perubahan pasar, dan berfokus pada efisiensi operasional dan kepuasan pelanggan.

Production Planning and Control (PPC) has an important role in integrating production needs with available capacity in the manufacturing industry. In 2023, company X will experience a decrease in punctuality in the production process, resulting in late fees. This caused the company to experience significant losses when compared to the previous year. This research highlights production planning methods such as aggregate planning, Resource Requirement Planning (RRP), and production cost analysis in the context of a manufacturing company that produces Toy Ships. Production planning is a vital instrument in linking top-level management with manufacturing activities, ensuring consistency of sales, production, and corporate strategy plans. Important factors in product planning, such as quality, cost, development time, development capability, and production capacity and manpower, are considered to maximize the company's profits. In this study, long-term planning and aggregate planning were conducted to project demand, evaluate capacity, and design production schedules. In addition, the RRP method was used to identify production needs and optimize the use of resources. Production cost analysis was the focus to understand the cost components that affect the selling price and competitiveness of the product. The results of this study show that by paying attention to aggregate planning, RRP, and production cost analysis, the company can produce Toy Ships with minimal production costs while meeting timely market demand. The practical implication of this research is the development of production planning strategies that are adaptive, responsive to market changes, and focused on operational efficiency and customer satisfaction.

Strategi Bersaing Produk Usaha Tahu Alami dengan Menggunakan Analisis Five Force’s Porter dan SWOT

Teguh Kurniawan, Riko Ervil, Aziati Ridha Khairi — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi bersaing produk tahu dari usaha tahu alami berdasarkan posisi kompetitif dan jenis usaha dengan menggunakan analisis Five Force’s Porter dan analisis SWOT. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dengan metode Five Force’s Porter adalah strategi evaluasi produk dan peningkatan kualitas pelayanan terhadap konsumen dengan menggunakan voice of customer. Berdasarkan metode analisis SWOT, strategi bersaing produk usaha tahu alami adalah strategi pemaksimalan penggunaan platform digital dalam promosi dan pemasaran produk agar dapat memperluas jangkauan pasar menuju luar kota Padang.

This research aims to determine the competitive strategy of tofu products from tahu alami business based on competitive position and type of business using Five Force’s Porter analysis and SWOT analysis. The type of research used is descriptive analytical. Based on the results of tests carried out using Five Force’s Porter method, this is strategy for evaluating products and improving the quality of services to consumers using the voice of the customer. Based on the SWOT analysis method, the competitive strategy for tahu alami business products is a strategy to maximize the use of digital platforms in product promotion and marketing order to expand market reach outside the city of Padang.

Pengaruh Unit Kerja Terhadap Beban Kerja Fisik, Beban Kerja Mental, Tingkat Stress, dan Kelelahan pada Anggota Kepolisian

Alma Yesimel Martua Nababan, Fitri Trapsilawati — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Anggota Kepolisian saat melakukan tugasnya seringkali dihadapkan pada tugas-tugas yang memerlukan aktivitas fisik yang intens, berulang, dan dalam waktu yang lama. Tugas-tugas pada setiap unit kerja dalam mengatasi berbagai pekerjaan memerlukan respon kognitif dan fisik yang tinggi. Penelitian ini akan menggunakan analisis statistik MANOVA (Multivariate Analysis of Variance). Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan, didapatkan kesimpulan bahwa unit kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap beban mental (p value = 0,003), stress kerja (p value = 0,005), dan kelelahan (p value = 0,007). Berdasarkan Post hoc test yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa unit yang memiliki nilai beban fisik paling tinggi adalah unit Bhabinkabtimas (M = 24.47, SD = 6.02), dan yang memiliki nilai beban fisik paling rendah adalah unit PPA (M = 15.32, SD = 4.18). Unit yang memiliki nilai stress kerja paling tinggi adalah unit Reskrim (M = 83.00, SD = 6.55), dan yang memiliki nilai stress kerja paling rendah adalah unit PPA (M = 53.8, SD = 15.89). Unit kerja yang memiliki nilai beban mental paling tinggi adalah unit Reskrim (M = 88.00, SD = 9.17), dan unit kerja yang memiliki nilai beban mental paling rendah adalah unit PPA (M = 52.53, SD = 11.53). Unit kerja yang memiliki nilai kelelahan paling tinggi adalah unit Reskrim (M = 54.00, SD = 8.40), dan unit kerja yang memiliki nilai kelelahan paling rendah adalah unit SAMAPTA (M = 41.85, SD = 6.64).

Police officers are often faced with tasks that require intense, repetitive, and prolonged physical activity. The tasks of each work unit in overcoming various jobs require high cognitive and physical responses. This research will use MANOVA (Multivariate Analysis of Variance) statistical analysis. Based on the results and discussion that has been done, it is concluded that the work division has a significant influence on mental load (p value = 0.003), work stress (p value = 0.005), and fatigue (p value = 0.007). Based on the post hoc test conducted, the results showed that the unit with the highest physical load value was the Bhabinkabtimas unit (M = 24.47, SD = 6.02), and the unit with the lowest physical load value was the PPA unit (M = 15.32, SD = 4.18). The unit with the highest work stress score was the Criminal Investigation unit (M = 83.00, SD = 6.55), and the PPA unit had the lowest work stress score (M = 53.8, SD = 15.89). The work division with the highest mental load score was the Criminal Investigation Unit (M = 88.00, SD = 9.17), and the work division with the lowest mental load score was the PPA unit (M = 52.53, SD = 11.53). The work division with the highest fatigue score was the Criminal Investigation unit (M = 54.00, SD = 8.40), and the work division with the lowest fatigue score was the SAMAPTA unit (M = 41.85, SD = 6.64).

Disagregasi Preferensi Konsumen menggunakan Metode Bayesian Linear Model

Chrisentiana Talithapurwa Jasindatama, Andi Sudiarso, Shi-Woei Lin — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Pemahaman terhadap preferensi dan perilaku konsumen sangat penting dalam berbagai rangkaian proses bisnis. Ulasan produk menjadi sumber informasi berharga untuk pengambilan keputusan dalam pemasaran, desain produk, dan segmentasi pasar. Pendekatan melalui multiple attribute decision-aiding (MADA) banyak diterapkan dalam konteks disagregasi preferensi. Khususnya dengan menggunakan regresi linear bayesian untuk mengektraksi bobot dari aspek ulasan pelanggan. Penelitian ini menerapkan regresi linear bayesian yang berfokus pada ekstraksi bobot aspek yang memengaruhi penilaian peringkat konsumen untuk pengambilan keputusan bisnis dengan mempertimbangkan data yang hilang atau bernilai nol (0). Metode substitusi rerata yang digunakan untuk menyelesaikan masalah data yang hilang berhasil mengungsssguli model dengan data hilang dengan performa untuk menjelaskan keputusan penilaian peringkat produk. Bobot yang didapatkan dapat digunakan oleh pelaku bisnis dalam pengambilan keputusan seperti memfokuskan peningkatan kualitas produk dari aspek produk berdasarkan hasil matriks performa-kepentingan.

Gaining insight into consumer preferences and behavior is crucial in multiple corporate operations. Product reviews are an invaluable resource for making decisions in marketing, product design, and market segmentation. Therefore, a robust analysis is required to effectively utilize the available information. The use of multiple attribute decision-aiding (MADA) is commonly employed in the field of preference disaggregation. Specifically, Bayesian linear regression has been employed in research to derive weights for individual aspects of customer reviews. This study examines the application of Bayesian linear regression to extract aspect weights that impact consumer ratings for corporate decision-making, taking into account missing data or zero values (0). The mean substitution strategy effectively outperforms the model with missing data in accurately explaining consumer product rating decisions. The derived weights can be utilized by business professionals to inform decision-making, specifically in prioritizing efforts to enhance product quality based on the outcomes of the performance-importance matrix.

Analisis Beban Kerja Psikologi Pekerja Produksi Pada Departemen Tabung PT XYZ Menggunakan Metode NASA-TLX

Putri Syahmina Atirah Bangun, Qarina Azka Sari Lubis, Haifa Nabila Alqadri — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Pekerja merupakan aset paling paling penting pada perusahaan. Terkadang, dalam mencapai target yang diinginkan perusahaan kerap sekali tidak menyeimbangkan beban kerja yang diterima oleh dengan kapasitas pekerja, sehingga perusahaan memiliki tantangan yang besar dalam menyelaraskan beban kerja yang dialami oleh pekerja dalam waktu ke waktu. PT XYZ merupakan suatu industri manufaktur yang memproduksi barang industrial seperti tabung gas dengan kapasitas gas sebesar 12Kg. Pekerja Produksi pada departemen tabung gas memiliki sistem make to order. Sistem ini membuat para pekerja bekerja dalam waktu yang cukup singkat untuk memenuhi order jika terjadi keterlambatan pada datangnya bahan baku. Jam kerja dan tekanan dalam membuat produk secara cepat pun juga akan meningkat. Tentunya hal ini akan mengakibatkan tingkat beban kerja psikologis akan meningkat. Nasa-TLX adalah salah satu metode untuk mengukur beban kerja psikologis yang dilakukan dengan mengidentifikasi 6 dimensi beban kerja, yaitu mental demand, physical demand, temporal demand own performance frustration level dan effort. Pada penelitian ini, kuesioner NASA-TLX disebar pada 10 pekerja produksi departemen tabung. Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh hasil tingkat beban kerja psikologis rata-rata pekerja di departemen tabung termasuk dalam tingkat yang sangat tinggi dengan nilai rata-rata WWL sebesar 85,6 dengan indikator physical demand dan effort yang paling mendominasi sebagai sumber beban kerja. Hal ini dapat terjadi karena saat ini departemen tabung gas memiliki order dalam waktu yang cukup singkat dan mengharuskan pekerja produksi untuk bekerja selama 12 jam sehari untuk memenuhi order tersebut.

Workers are the most important asset in a company. Sometimes, in achieving the desired targets, companies often do not balance the workload received by worker capacity, so companies have big challenges in aligning the workload experienced by workers from time to time. PT XYZ is a manufacturing industry that produces industrial goods such as gas cylinders with a gas capacity of 12 kg. Production workers in the gas cylinder department have a make to order system. This system allows workers to work in a short time to fulfill orders if there is a delay in the arrival of raw materials. Working hours and the pressure of making products quickly will also increase. Of course, this will result in the level of psychological workload increasing. NASA-TLX is a method for measuring psychological workload which is carried out by identifying 6 dimensions of workload, namely mental demands, physical demands, temporal demands, level of frustration with one's own performance, and effort. In this research, the NASA-TLX questionnaire was distributed to 10 tube department production workers. Based on the results of data processing, the results obtained show that the average psychological workload level of workers in the tubing department is at a very high level with an average WWL value of 85.6 with indicators of physical demand and effort being the most dominant sources of workload. This can happen because currently the gas cylinder department has orders in a fairly short time and requires production workers to work 12 hours a day to fulfill these orders.

Penggunaan Sensor DHT22 pada Rancang Bangun Sistem Monitoring dan Kontrol Otomatis Temperatur Kandang Ayam

Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Peternakan ayam broiler merupakan bisnis yang menjanjikan, namun keberhasilannya sangat dipengaruhi oleh perawan dan lokasi kandang ayam. Kondisi kandang, terutama temperatur, kelembapan, dan sirkulasi udara sangat penting untuk memastikan reproduksi ayam berjalan optimal. Penggunaan teknolgi sensor di peternakan memberikan kontribusi signifikan dalam memantau kondisi kandang. Proses pemilihan sensor memerlukan identifikasi besaran fisis yang diukur, pengecekan akurasi sensor, kalibrasi sesuai standar dan karakteristik statik sensor. Karakteristik statik adalah sifat-sifat sensor setelah semua efek peralihan (transient effects) mencapai keadaan stabil (steady state), terdiri dari akurasi, presisi, resolusi, sensitivitas, linearitas, histeresis dan lain-lain. Pada penelitian ini digunakan sensor DHT22 untuk rancang bangun sistem monitoring dan kontrol otomatis temperatur kandang ayam dan dilakukan analisis karakteristik statik sensor. Hasil analis data dan pembahasan menunjukkan bahwa sensor DHT22 ini memang sangat layak digunakan untuk monitoring temperatur kandang ayam sebagai upaya pengoptimalan pertumbuhan dan perkembangan ayam. Hasil pembacaan sensor DHT22 memiliki akurasi yang tinggi dalam pengukuran, yaitu 99,98%. Kemungkinan kekeliruan baca pengukuran sensor (error) hanya 0,015% dan memiliki presisi yang sangat tinggi. Sensor DHT22 juga memiliki resolusi dan sensitivitas yang tinggi, sehingga memungkinkan pembacaan hasil/output yang tepat.

Broiler chicken farming is a promising business, but its success is heavily influenced by the care and location of the chicken coops. The condition of the coop, especially temperature, humidity, and air circulation, is crucial to ensure optimal chicken reproduction. The use of sensor technology in farming significantly contributes to monitoring coop conditions. The sensor selection process requires identifying the measured physical quantities, checking sensor accuracy, standard calibration, and static sensor characteristics. Static characteristics are sensor properties after all transient effects reach a stable state, consisting of accuracy, precision, resolution, sensitivity, linearity, hysteresis, and others. In this study, the DHT22 sensor is used for the design of a monitoring and automatic temperature control system for chicken coops, and static sensor characteristic analysis is performed. The results of data analysis and discussions indicate that the DHT22 sensor is indeed very suitable for monitoring chicken coop temperature to optimize chicken growth and development. The DHT22 sensor readings have high measurement accuracy, i.e., 99.98%. The possibility of sensor measurement error is only 0.015%, and it has very high precision. The DHT22 sensor also has high resolution and sensitivity, allowing for precise output readings.

Perancangan Produk dengan Menggunakan Nigel Cross

Galvani Imel, Nurul Amalia Tambunan, Puja Rahmadina, Nabil Biopari Pilli — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Produk adalah setiap barang yang diproduksi dan dipasarkan oleh produsen kepada konsumennya. Kegiatan perencanaan dan perancangan suatu produk adalah seperangkat aktivitas yang diawali dari munculnya anggapan bahwa ada peluang yang tersedia di pasar, dan berujung dengan kegiatan manufaktur, aktivitas penjualan, dan distribusi dan logistik produk. Aktivitas perancangan produk di Indonesia sendiri masih belum dinilai krusial, oleh karena itu banyak produk dari Indonesia kerap kalah dari produk pesaing yang sudah mengaplikasikan benefit desain produk. Indikator ini diperlihatkan dari dari banyaknya produk yang cenderung dihasilkan dari upaya peniruan dari produk lain. Masyarakat Industri di Indonesia kebanyakan belum memahami akan pentingnya kegiatan desain dan lebih memilih untuk menggunakan desain yang sudah ada disebabkan kurangnya kesadaran dan pemahaman teknis tentang kegiatan desain produk. Penerapan dari kegiatan perancangan desain produk dengan menggunakan metode Nigel Cross memiliki beberapa tahapan dimulai dari Pengelompokan Tujuan Produk, Penetapan Fungsi dari Desain Produk, Penetapan Kebutuhan Kegiatan Desain Produk, Penentuan Karakteristik Desain dari Produk, Pencarian Karakteristik desain, serta terakhir Evaluasi Alternatif.

Products are any goods produced and marketed by manufacturers to consumers. The process of planning and designing a product involves a series of activities that begin with the recognition of available market opportunities and culminate in manufacturing, sales activities, and product distribution and logistics. Product design activities in Indonesia are still not considered crucial, hence many Indonesian products often lose out to competitors' products that have applied the benefits of product design. This is indicated by the abundance of products that tend to be produced through imitation efforts from other products. The majority of the industrial community in Indonesia still does not understand the importance of design activities and prefer to use existing designs due to a lack of awareness and technical understanding of product design activities. The implementation of product design using the Nigel Cross method involves several stages starting from Product Objective Grouping, Determination of Product Design Functions, Determination of Product Design Activity Requirements, Determination of Product Design Characteristics, Search for Design Characteristics, and lastly Evaluation of Alternatives.

Analisis Kelayakan Penggantian Mesin Boiler dengan Metode Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Profitability Index (PI)

Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

PT. XYZ Tbk. adalah perusahaan perkebunan yang bergerak dalam produksi minyak kelapa sawit, karet, teh, dan kakao. Metode yang digunakan perusahaan adalah analisis Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Profitability Index (PI). Laba bersih yang didapatkan per tahun dihitung melalui pendapatan keseluruhan dikurangi beban biaya bahan baku, biaya proses, biaya overhead (listrik, air, fasilitas kerja), dan biaya depresiasi. Laba bersih kemudian dikenakan biaya pajak sebesar 22% berdasarkan UU PPh Pasal 17 karena PT. XYZ merupakan badan usaha tetap. Hasil penghitungan IRR Excel menunjukan NPV = 0 dibandingkan dengan IRR Manual yang menunjukkan NPV ≠ 0. Hasil ini dapat terjadi karena estimasi secara manual belum presisi, sehingga IRR manual perlu dilakukan koreksi hingga NPV bernilai nol. Dalam kasus ini, maka penghitungan yang lebih sesuai dengan definisi IRR (membuat NPV = 0) adalah penghitungan berdasarkan Excel. Dengan demikian, IRR yang digunakan adalah IRR Excel yang bernilai 23,24%. Berdasarkan pengamatan secara langsung di PT. XYZ, perencanaan manajemen untuk membeli boiler baru layak untuk dilakukan sebab berdasarkan peninjauan lapangan langsung, kondisi boiler kelihatan sudah layak dipertimbangkan untuk diganti. Berdasarkan analisis permasalahan, nilai NPV bernilai positif, IRR = 23,24% > MARR =12,35% dan nilai PI = 1,627 > 1. Ketiga hasil menunjukkan bahwa investasi boiler sebesar Rp5.000.000.000 layak untuk dilakukan. Keuntungan/penghematan yang berpotensi perusahaan dapatkan bernilai sebesar Rp3.132.580.621,05 (sebesar 62,65% dari biaya investasi yang dikeluarkan) dengan kondisi inflasi 7%, suku bunga deposito 5% dan pemakaian selama 20 tahun.

PT. XYZ Tbk. is a plantation company engaged in the production of palm oil, rubber, tea, and cocoa. The company uses Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), and Profitability Index (PI) analysis methods. The net profit obtained each year is calculated by subtracting the total revenue from the costs of raw materials, processing costs, overhead costs (electricity, water, facilities), and depreciation costs. The net profit is then subject to a tax rate of 22% according to Article 17 about Income Tax Law because PT. XYZ is a permanent establishment. The Excel IRR calculation shows NPV = 0 compared to the Manual IRR which shows NPV ≠ 0. This result can occur because the manual estimation is not precise, so the manual IRR needs to be corrected until NPV equals zero. In this case, the calculation that is more appropriate to the definition of IRR (making NPV = 0) is based on Excel. Thus, the IRR used is the Excel IRR which is 23,24%. Based on direct observations at PT. XYZ, management planning to purchase a new boiler is feasible because based on direct field surveys, the condition of the boiler seems suitable for replacement. Based on the analysis of the problem, the NPV value is positive, IRR = 23,24% > MARR = 12,35%, and the PI value 1,627 > 1. All three results indicate that the investment of Rp5.000.000.000 in the boiler is feasible. The potential profits/savings that the company can obtain amount to Rp3.132.580.621,05 (62,65% of the investment cost incurred) with inflation at 7%, deposit interest rates at 5%, and a lifespan of 20 years.

Analisis Ketersediaan Karung Pupuk Phonska Subsidi dan Total Inventory Cost di PT Petrokimia Gresik Menggunakan Metode Min-Max

Fathin Fahira, Lobes Herdiman — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Penelitian ini menggunakan metode Min-Max untuk mengendalikan persediaan karung pupuk NPK Phonska subsidi di PT Petrokimia Gresik. Metode ini berfokus pada pengaturan tingkat persediaan maksimum dan minimum dengan mempertimbangkan safety stock, point reorder, jumlah pemesanan, frekuensi pemesanan, dan total biaya persediaan. Hasil analisis metode Min-Max menghasilkan nilai sekuritas lebih tinggi sebesar 9% daripada kebijakan perusahaan. Sehingga menghasilkan nilai sekuritas saham yang lebih tinggi, metode Min-Max juga mampu menghemat biaya simpan dan total biaya persediaan secara signifikan. Studi ini memberikan wawasan mendalam tentang manajemen persediaan yang efisien dan efektif, dan menunjukkan bahwa pendekatan Min-Max dapat membantu mengurangi biaya penyimpanan yang tinggi dan mengoptimalkan proses produksi.

The Min-Max approach is used in the study to manage PT Petrochemia Gresik's supply of fertilizer bags that are subsidized by NPK Phonska. Setting maximum and minimum inventory levels is the main goal of this approach, which also accounts for safety stock, point reorder, order volume, frequency, and overall inventory cost. According to the analysis, the Min-Max approach yields a value for share securities that is 9% greater than the company's policy. The Min-Max approach may considerably reduce overall inventory expenditures and storage expenses, which raises the stock's value. The research offers comprehensive understanding of successful supply management and demonstrates how the Min-Max technique may lower expensive storage expenses and streamline manufacturing procedures.

Integrasi Soft System Methodology dalam Manajemen Kompetensi Staf Production Control Division pada Industri Otomotif PT XYZ

Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Dinamika bisnis yang semakin melaju pesat menyebabkan adanya tuntutan perusahaan uuntuk terus beradaptasi. Kompetensi staf di Divisi Pengendalian Produksi menjadi faktor determinan dalam mencapai tujuan tersebut. Pengembangan kompetensi yang terstruktur dan berkelanjutan adalah kunci dalam mengoptimalkan kinerja staf dan keseluruhan proses produksi. Oleh karena itu, identifikasi kompetensi inti yang diperlukan oleh staf dan merancang program pengembangan yang sesuai dengan kebutuhan spesifik menjadi prioritas utama bagi manajemen PT XYZ. Dalam penelitian ini, dilakukan analisis dengan intergrasi soft system methodology untuk mengetahui bagaimana merencanakan dan melaksanakan program pengembangan kompetensi pada staf production control division. Gap antara kebutuhan kompetensi saat ini dengan yang sudah tersedia diidentifikasi serta dilakukan perumusan strategi untuk mengatasi kesenjangan tersebut. Selanjutnya dilakukan analisis keterampilan berdasarkan deskripsi pekerjaan, pembuatan kamus keterampilan, pengelompokan kompetensi, identifikasi gap, dan merancang program pengembangan karyawan yang mencakup self-training, class-training, dan on the job-training. Hasil dari penelitian ini adalah pengembangan model rancangan dan strategi prioritas dalam pengelolaan sumber daya manusia yang berorientasi pada kompetensi dari 5 fungsi utama di protion control dalam konteks dinamika bisnis di PT XYZ.

Business dynamics that are progressing rapidly require companies to continuously adapt. Competence of staff in the Production Control Division becomes a determinant factor in achieving these goals. Structured and sustainable competence development is the key to optimizing staff performance and overall production processes. Therefore, identifying core competencies required by staff and designing development programs that align with specific needs becomes a top priority for PT XYZ management. In this study, an analysis was conducted using an integrated soft system methodology to understand how to plan and implement competence development programs in the production control division staff. Gaps between current competency needs and available ones were identified, and strategies were formulated to address these gaps. Furthermore, skills analysis was conducted based on job descriptions, creating a skills dictionary, competency grouping, gap identification, and designing employee development programs that include self-training, class-training, and on-the-job training. The results of this research include the development of a design model and priority strategies in human resource management oriented towards competencies of the 5 main functions in production control within the business dynamics context of PT XYZ.

Perbandingan Metode Peramalan Berbasis Pola Tren Musiman untuk Prediksi Permintaan Obat dengan Model Holt-Winter's Exponential Smoothing dan ARIMA

Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Obat-obatan memainkan peran penting dalam layanan kesehatan masyarakat, seperti pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas). Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari Puskesmas Gedong Air di Bandar Lampung, sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 26 tahun 2020 tentang Standar Pelayanan Farmasi di Pusat Kesehatan Masyarakat. Untuk memastikan layanan obat yang optimal, ketersediaannya perlu dipertahankan. Salah satu cara untuk mencapai ini adalah dengan menggunakan metode peramalan. Dalam penelitian ini, dua model peramalan, Holt-Winters' Exponential Smoothing dan ARIMA, akan dibandingkan dari segi akurasi dan ketahanan dalam industri kesehatan. Temuan menunjukkan bahwa kedua model memiliki akurasi yang serupa, namun model ARIMA cenderung menunjukkan model yang lebih kuat dibandingkan dengan model Holt-Winters' Exponential Smoothing.

Public health services like community health centers rely heavily on medicine (Puskesmas). The information utilized in this study are obtained from Gedong Air Puskesmas in Bandar Lampung, as per the Pronouncement of the Clergyman of Strength of the Republic of Indonesia No. 26 of 2020 in regards to the Drug Administration Norms at Local area Wellbeing Focuses. Maintaining its availability is essential for providing the best possible medication services. One method for accomplishing this is by utilizing determining strategies. In this review, two estimating models, Holt-Winters' Outstanding Smoothing and ARIMA, will be analyzed with regards to precision and heartiness in medical care industry. The discoveries recommend that the two models has comparative precision, yet the ARIMA model will in general show more strong model contrasted with the Holt-Winters' Dramatic Smoothing model.

Peramalan Permintaan Produk Tempe Periode yang Akan Datang di Pabrik Tempe XYZ

Azrani Saragih, Dwi Shintya, Isa Hexani Sinaga, Nurul Hasanah, Arini Fajriani — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Peramalan adalah metode memperkirakan dan memprediksi suatu nilai atau peristiwa di masa depan berdasarkan data dari masa lalu. Peramalan ini menggunakan produk tempe yang dibuat di wilayah Medan Sumatera Utara. Penelitian ini berkaitan dengan analisis peramalan produk tempe. Peramalan dibuat dengan menggunakan metode yang digunakan sebagai metode time series. Jika diketahui tingkat kesalahan (error) variabel mana yang paling kecil, maka dipilih metode siklik dan kuadratik sebagai metode peramalan. Deret waktu adalah metode menganalisis sekumpulan data yang merupakan fungsi waktu. Peramalan dibuat untuk menjelaskan informasi di masa yang akan datang. Berdasarkan pengumpulan dan pengolahan data serta analisa yang sudah dilakukan, metode yang terpilih adalah metode siklis. Metode yang digunakan pada perhitungan kesalahan atau error adalah metode Mean Square Error (MSE). Pada perhitungan MSE dengan metode manual diperoleh nilai error sebesar 594,6033. Hasil peramalan permintaan tempe 12 periode ke depan secara berturut-turut yaitu 290, 291, 291, 291, 292, 292, 292, 292, 293, 293, 294, 294.

The estimation and prediction of a future value or event using data from the past is known as forecasting. This conjecture utilizes tempeh items made in the Medan district, North Sumatra. This exploration is connected with anticipating investigation of tempe items. The time series method is used for forecasting purposes. In the event that it is realized which variable's blunder rate is the littlest, the cyclic and quadratic techniques are picked as determining strategies. Time series is a strategy for dissecting a bunch of information which is an element of time. Information from the future is explained by forecasts. In light of the information assortment and handling and examination that has been done, the strategy picked is the recurrent technique. The technique used to work out blunders is the Mean Square Mistake (MSE) strategy. An error value of 594.6033 was obtained when manually calculating MSE. The consequences of guaging interest for tempeh for the following 12 time frames individually are 290, 291, 291, 291, 292, 292, 292, 292, 293, 293, 294, 294.

Permodelan CAD Buah Tomat Untuk Analisis Deformasi Komputasi

Rayyan, Oyong Novareza, Achmad As’ad Sonief, Salim Subarkah — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Simulasi digunakan sebagai metode analisis awal untuk memprediksikan suatu fenomena. Untuk melakukan simulasi, permodelan 3 dimensi (3D) desain dibutuhkan sebagai objek utama simusai komputasi. Aplikasi CAD (Computer Aided Design) digunakan untuk membuat pola fisik obyek. Paper ini membahas tentang permodelan 3D buah tomat yang dipersiapkan untuk simulasi getaran. Obyek buah tomat dibuat dengan 4 bagian utama yakni tangkai, kulit buah, mesokarp, dan gelatin. Buah terdiri atas 3 lokul. Properties dan dimensi ditentukan untuk memunculkan fenomena reaksi menyerupai buah tomat nyata.

Simulation is used as an initial analysis method to predict a phenomenon. To carry out simulations, 3-dimensional (3D) design modeling is needed as the main object of computational simulation. CAD (Computer Aided Design) applications are used to create physical patterns of objects. This paper discusses 3D modeling of tomatoes prepared for vibration simulation. Tomato fruit objects are made from 4 main parts, namely stem, fruit skin, mesocarp and gelatin. The fruit consists of 3 locules. Properties and dimensions are determined to describe a reaction phenomenon resembling a real fruit.

Penerapan Six Sigma Untuk Mengurangi Defect Atribut pada Kendaraan Roda Dua 160cc Di Akhir Line Assembling A Studi Kasus pada PT. XYZ

Grace Olivia Barus, Lobes Hardiman — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

PT. XYZ merupakan perusahaan manufaktur otomotif terbesar di Indonesia. Perusahaan selalu menerapkan quality build in process di setiap produksi yang dilakukan. Salah satu masalah yang sering dihadapi perusahaan adalah masih terdapat keragaman kecacatan produk yang terjadi selama proses produksi. Penelitian ini bertujuan untuk membantu perusahaan mengurangi keragaman kecacatan yang terjadi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah six sigma dengan merumuskan Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control (DMAIC). Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data defect kendaraan roda dua 160cc selama bulan November 2023-Desember 2023 yang peroleh dari observasi secara langsung dan wawancara dengan petinggi. Hasil dari penelitian ini terdapat beberapa defect harian yang melebihi batas pada U-chart tahap 0. Namun, dilakukan eliminasi pada tahap 1 sehingga semua data menjadi dalam batas kontrol. Dengan level sigma 3,6, produk ini memiliki DPMO 16429,81. Berdasarkan pareto diagram, diketahui bahwa defect tertinggi merupakan Cover Body L vs Box Luggage Renggang sebesar 36,58% dan Front Wheel cacat visual sebesar 33,62% dan dengan nilai RPN tertinggi sebesar 280 oleh faktor material.

PT. XYZ is the largest automotive manufacturing company in Indonesia. The company always applies quality build in process in every production it does. One of the problems that companies often face is that a variety of product defects still occur during the production process. This research aims to help companies reduce the diversity of disabilities that occur. The method used in this study Six Sigma with the formulation of Define, Measure, Analyze, Improve, and Control (DMAIC). The data used in this research is defect data for 160cc two-wheeled vehicles during November 2023-December 2023 obtained from live observations and interviews with senior officials. As a result of this study, several daily defects exceeded the limit on the U-Chart stage 0. However, elimination was performed at stage 1 so that all data was within control. With a sigma level of 3,6, this product has a DPMO of 16429,81. Based on the Pareto Diagram, it is known that the highest defect is the Cover Body L vs Box Luggage cleaner at 36,58% and the front wheel visual defect at 33,62%, and with the highest RPN value of 280 by material factor.

Penerapan Six Sigma Untuk Mengurangi Defect Atribut Produk Printing Packaging Makanan di PT. Solo Murni

Gianca Nasya Maharani, Lobes Herdiman — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Munculnya usaha kecil dan menengah menimbulkan persaingan antarsektor. Hal ini berarti bahwa setiap perusahaan harus memprioritaskan kebutuhan pelanggannya. Suatu perusahaan wajib memberikan kualitas kepada pelanggan sebagai jaminan dan sebagai komponen dalam memenuhi kebutuhannya. Industri yang memproduksi barang berkualitas tinggi akan mengalami lebih sedikit kerugian akibat kegagalan produk. Produksi barang yang seragam dan sesuai spesifikasi dapat dicapai melalui pengurangan variasi proses. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menerapkan metodologi Six Sigma pada sektor manufaktur kemasan makanan. Six Sigma adalah metodologi yang mengatasi masalah kualitas dan menunjukkan dengan tepat asal usul cacat dalam proses dan produk dengan menerapkan siklus DMAIC (Define, Measure, Analysis, Improve, Control) untuk memperbaiki masalah dan meningkatkan produksi. Berdasarkan pengolahan data, didapatkan nilai sigma pada produk printing packaging yaitu 4,14 dengan nilai DPMO 7917,62 unit untuk sejuta produksi. Nilai ini berada pada level 4 sigma bahwa produk packaging (kemasan) setara dengan rata-rata industri di USA.

The emergence of small and medium-sized enterprises engenders intra-sector competition. This implies that each enterprise must prioritize the requirements of its clientele. A company is obligated to provide customers with quality as a guarantee and as a component in meeting their requirements. Industries that manufacture high-quality goods will incur fewer product failure-related losses. The production of uniform, specification-compliant goods can be achieved through the reduction of process variations. The objective of this study is to apply the Six Sigma methodology to the food packaging manufacturing sector. Six Sigma is a methodology that addresses quality issues and pinpoints the origins of defects in processes and products by implementing the DMAIC (Define, Measure, Analysis, Improve, Control) cycle to rectify problems and enhance production. Based on data processing, the sigma value obtained for printed packaging products is 4.14 with a DPMO value of 7917.62 units for one million production. This value is at level 4 sigma, meaning that product packaging is equivalent to the industry average in the USA.

Proses Ekstraksi Minyak Atsiri pada Kunyit (Curcuma Domestica Val.) subgrade Menggunakan Metode Distilasi Uap

Agus Suyono, Dodyk Pranowo, Suprayogi — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Kunyit (Curcuma longa L.) merupakan tanaman yang banyak tumbuh di indonesia. Produksi kunyit di Indonesia pada tahun 2022 sebanyak 196.499,57 ton (BPS, 2023). Kunyit subgrade segar yang tidak masuk pasar di ekstraksi untuk menghasilkan minyak atsiri. Proses ekstraksi minyak atsiri menggunakan metode distilasi uap. Pada umumnya metode destilasi uap digunakan untuk mengekstraksi minyak dari tanaman aromatik dan tanaman obat dengan uap yang dihasilkan dari boiler. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif kunyit subgrade dilakukan proses ekstrasi dalam menghasilkan minyak atsiri. Alat destilasi uap yang digunakan dengan sistem pemanasan ketel menggunakan tekanan dan lama waktu ekstraksi sebagai faktor penghasil yield yang optimal. Analisis yang dilakukan terdiri dari hasil rendemen (yield), densitas, indeks bias, dan pengujian GC-MS (Gass Chromatography – Mass Spectrometry) berdasarkan tekanan dan waktu distilasi optimal. Diperoleh hasil yang disarankan oleh software Design Expert 13 merekomendasikan perlakuan yang optimal pada proses destilasi minyak kunyit yaitu perlakuan tekanan uap 1,262 atm dan waktu destilasi 8 jam, diprediksi menghasilkan rendemen 0,911%, densitas 0,973 dan indeks bias 1,510. Analisis GC-MS sampel perlakuan optimal dominan mengandung senyawa turmeron, Ar-turmeron, dan (E)-atlanton dengan jumlah masing-masing sebesar 18,70%, 11,67%, dan 7,25%.

Turmeric (Curcuma longa L.) is a plant that grows widely in Indonesia. Curry production in Indonesia by 2022 will be 196,499,57 tons (BPS, 2023). Fresh subgrade turmeric that does not enter the market is extracted to produce essential oil. The essential oil extraction process uses the steam distillation method. In general, the steam distillation method is used to extract oil from aromatic plants and medicinal plants with steam produced from a boiler. The aim of this study is to find out how effective subgrade turmeric is in the extraction process for the production of essential oils. Steam distillation equipment used with a boiler heating system relies on pressure and long extraction times to produce optimal results. The analysis consists of yield results, density, bias index, and GC-MS (Gass Chromatography—Mass Spectrometry) testing based on optimum distillation pressure and time. The results were suggested by the Design Expert 13 software, which said that the best way to distill turmeric oil would be with a steam pressure of 1.262 atm and an 8-hour distillation time. This would produce yield 0,911%, density 0,973, and bias index 1,510. GC-MS analysis of the dominant optimal treatment sample contained compounds of turmeron, ar-turmeron, and (E)-atlanton in amounts of 18.70%, 11.67%, and 7.25%, respectively.

Analisis Perencanaan Jadwal Induk Produksi pada Usaha Jus Menggunakan Metode Perencanaan Moving Average Forecast (MAF) dan Master Production Schedule (MPS)

Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Sektor UMKM memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap ekonomi Indonesia yang memiliki lebih dari 64,2 juta unit usaha, menyumbang 61,9% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), dan menyerap 97% angkatan kerja, menurut Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Republik Indonesia pada tanggal 6 Maret 2023. Untuk mendukung konsistensi perusahaan, tidak dipungkiri bahwa UMKM harus memiliki jadwal produksi yang efisien dan rencana prioritas untuk produksi. Jus For U merupakan perusahaan UMKM yang menjual berbagai variasi jus buah yang lezat. Berdasarkan data dari perusahaan, jadwal produksi merupakan salah satu masalah utama untuk meningkatkan rencana prioritas produksi jus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis rencana produksi menggunakan Master Production Schedule (MPS) sehingga mampu memperbaiki jadwal produksi pada perusahaan. Dalam mengembangkan metode MPS, kami mengolah data rencana produksi, forecast untuk setiap item akhir, pesanan aktual yang diterima serta pengisian stok, dan tingkat inventory untuk setiap item akhir. Melalui analisis kami, diperoleh adanya konsistensi dalam operasional produksi Jus For U menunjukkan kontrol proses yang efektif serta kapabilitas MPS dalam merespons fluktuasi permintaan dengan ketepatan tinggi, sesuai dengan nilai MAPE yang rendah. Sehingga diharapkan melalui penelitian kami dapat membuka peluang baru dalam mengoptimalkan MPS pada sektor UMKM.

The MSME sector has a very significant contribution to the Indonesian economy, with more than 64.2 million business units, contributing 61.9% to the Gross Domestic Product (GDP), and absorbing 97% of the workforce, according to the Coordinating Ministry for Economic Affairs of the Republic of Indonesia on March 6, 2023. To support business consistency, it is undeniable that MSMEs must have an efficient production schedule and priority plan for production. Jus For U is an MSME company that sells a variety of delicious fruit juices. According to company data, the production schedule is one of the main issues for improving the priority production plan for juice. The purpose of this research is to analyze the production plan using the Master Production Schedule (MPS) to improve the production schedule at the company. In developing the MPS method, we processed production plan data, forecasts for each end item, actual orders received as well as stock replenishment, and inventory levels for each end item. Through our analysis, it was found that the consistency in Jus For U's production operations indicates effective process control and the capability of the MPS to respond to demand fluctuations with high accuracy, as indicated by the low MAPE value. Therefore, it is hoped that our research can open new opportunities in optimizing MPS in the MSME sector.

Memperbaiki Efisiensi Perencanaan Produksi Mikro dengan Mengadopsi Penjadwalan Produksi Utama dan Metode Peramalan: Studi Kasus pada Asia Cake

Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menerapkan metode Master Production Schedule (MPS) guna meningkatkan proses produksi di Asia Cake. Pemilik Asia Cake diwawancarai oleh para peneliti untuk memperoleh informasi tentang berbagai topik, termasuk jadwal produksi, kapasitas, pesanan klien, catatan inventaris, dan Bill of Materials (BOM). Dengan membuat MPS berdasarkan proyeksi historis, produksi Asia Cake dipercepat dengan menggunakan data ini. Selain mengumpulkan data, penelitian juga melibatkan pemeriksaan buku-buku, jurnal, dan studi yang relevan mengenai MPS dan peramalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Asia Cake dapat lebih baik mengendalikan fluktuasi permintaan, mengurangi pemborosan, mencegah kekurangan stok dan kesalahan penjadwalan, meningkatkan efisiensi biaya, serta memperkirakan kebutuhan bahan baku dan tanggal pengiriman dengan lebih akurat ketika mereka menggunakan MPS.

The primary goal of this study is to enhance Asia Cake's production process by implementing the Master Production Schedule (MPS) technique. Researchers conducted interviews with Asia Cake owners to gather data on a range of subjects, such as production plans, capacity, customer orders, inventory records, and Bill of Materials (BOM). With the use of this data, Asia Cake output was increased by developing MPS based on past predictions. In addition to gathering data, the research included reading pertinent articles from journals, books, and studies on MPS and forecasting. The study's findings demonstrate that Asia Cake may employ MPS to more effectively manage demand swings, cut waste, avoid stock shortages and scheduling errors, boost cost effectiveness, and more precisely forecast raw material requirements and delivery dates.

Perencanaan dan Penentuan Jadwal Induk Produksi Obat Amoksisilin 500 mg Kapsul di Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih

Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Penulisan ini berfokus pada analisis dan mengoptimalisasi manajemen persediaan obat Amoksisilin 500 mg kapsul di Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih dengan menggunakan metode Master Production Schedule (MPS). Pusat kesehatan adalah hal yang sangat penting untuk penyediaan pelayanan kesehatan yang mencakup pencegahan, pengobatan, dan rehabilitasi. Mengingat pentingnya peran obat dalam pelayanan kesehatan, manajemen persediaan yang efektif adalah krusial. Metodologi yang digunakan meliputi pengumpulan data teoritis dan historis untuk menguji kecukupan dan keseragaman data. Berdasarkan analisis data, proses forecasting dilakukan memakai metode moving avarage dan smoothing exponential. untuk menentukan strategi persediaan yang paling efisien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode moving average dengan periode tiga bulan memberikan estimasi permintaan yang paling akurat. Penelitian ini menghasilkan rekomendasi praktis untuk peningkatan sistem persediaan obat di puskesmas, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan ketersediaan obat bagi masyarakat.

This writing focuses on the analysis and optimization of Amoxicillin 500 mg capsule inventory management at the Cempaka Putih Subdistrict Community Health Center using the Master Production Schedule (MPS) method. Health centers are critically important for providing healthcare services that include prevention, treatment, and rehabilitation. Given the essential role of medications in healthcare services, effective inventory management is crucial. The methodology employed includes the collection of theoretical and historical data to assess data adequacy and consistency. Based on data analysis, demand forecasting is conducted using the moving average and exponential smoothing methods to determine the most efficient inventory strategy. The research findings indicate that the moving average method with a three-month period provides the most accurate demand estimation. This study offers practical recommendations for improving the drug inventory system at the community health center, thereby enhancing the efficiency and availability of medications for the community.

Perencanaan dan Pengendalian Kapasitas Produksi pada Produk Microphone Music Box dengan Metode Material Requirement Planning

Van Hubert, Fattah Fadjrir Adsa — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai targetnya bergantung pada berbagai faktor, termasuk kemampuan menarik pelanggan, meningkatkan pengendalian mutu, memberikan layanan terbaik, dan menawarkan harga yang kompetitif. Perusahaan yang mampu memenuhi semua faktor ini dengan baik akan lebih digemari pelanggan dan memiliki peluang yang lebih besar untuk mencapai targetnya. MRP memusatkan perhatian pada hasil produksi dan memanfaatkan BOM (Bill Of Material) untuk mengestimasi jumlah bagian serta tata cara merakit. Tujuan utama dari sistem ini adalah menentukan banyaknya bahan yang dibutuhkan dan banyaknya waktu yang diperlukan dalam pemesanan, sehingga bisa melengkap kebutuhan akan hasil produksi akhir yang telah dijadwalkan dalam MPS. Data masukan meliputi hasil perkiraan penjualan, waktu standar untuk setiap pusat kerja, serta data perencanaan agregat untuk produksi Mircrophone Music Box. Berdasarkan hasil perhitungan MRP total pemesanan setiap part dari produk adalah 58.813 unit dan biaya biaya belanja adalah sebesar Rp 82.847.050, 00.

The success of a company in achieving its targets depends on various factors, including the ability to attract customers, improve quality control, provide excellent service, and offer competitive pricing. Companies that can effectively meet all these factors will be more favored by customers and have a greater chance of achieving their targets. MRP focuses on products and utilizes the Bill of Materials (BOM) to estimate the number of components and assembly procedures. The primary goal of the MRP system is to determine the quantity of materials needed and the time required for ordering, thereby fulfilling the demand for the final product as scheduled in the MPS. Input data includes sales forecasts, standard time for each work center, and aggregate planning data for the production of the Microphone Music Box. Based on the MRP calculations, the total order quantity for each part of the product is 58,813 units, and the purchasing cost is IDR 82,847,050.

Permintaan Microphone Music Box PT. XYZ dengan Metode Forecasting

Fattah Fadjrir Adsa, Van Hubert, Geubrina Hikmah Sabri, Ari Pradana — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

PT. XYZ mengalami permasalahan dalam menentukan jumlah produksi Microphone Music Box. Peramalan diperlukan bagi bisnis untuk menetapkan tujuan penjualan harian yang harus dipenuhi. Pola pergerakan nilai-nilai variabel secara berkala, dikenal dengan istilah analisis deret waktu. Forecasting ialah aktivitas memprediksikan dari peristiwa- peristiwa yang akan tiba. Data penjualan masa lalu dari 12 periode sebelumnya merupakan data yang digunakan. Terlihat dari hasil prakiraan, total produksi yang dihasilkan sebesar 3785 unit lebih sedikit dibandingkan dengan produksi sebelumnya yang berjumlah 3790 unit. Fluktuasi permintaan Microphone Music Box dalam data historis dan hasil peramalan menunjukkan bahwa pola permintaan alat ini cenderung tidak stabil, dengan periode naik dan turun yang tidak menentu. Dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti tren pasar, preferensi konsumen, dan strategi marketing perusahaan lain. Berdasarkan pola permintaan yang tidak stabil ini, perusahaan perlu berhati-hati dalam merencanakan produksi Microphone Music Box.

PT. XYZ encountered difficulties ascertaining the quantity of Music Box Microphones produced. Businesses need to forecast in order to set daily sales targets that must be fulfilled. Time series analysis is the study of the pattern of movement of variable values across time, such as daily, weekly, monthly, yearly, and other time units. Predicting the course of future events is known as forecasting. Data used is historical sales data from preceding twelve periods. Based on the predicted outcomes, 3785 fewer units were produced overall than the previous manufacturing run of 3790 unit. Fluctuations in demand for Microphone Music Box in historical data and forecasting results show that the pattern of demand for this tool tends to be unstable, with erratic periods of increase and decrease., Consumer preferences, and marketing strategies of other companies. Based on this unstable demand pattern, companies need to be careful in planning the production of Microphone Music Box.

Peramalan Menggunakan Metode Moving Average pada Penjualan Krim Muka Toko Kosmetik SaQ

Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Industri kosmetik di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat, dengan permintaan yang terus meningkat dari pelanggan yang menginginkan produk perawatan wajah berkualitas. Toko Kosmetik SaQ telah beroperasi selama 14 tahun dan telah menjadi pilihan terpercaya bagi pelanggan yang mencari produk perawatan wajah yang berkualitas. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis potensi Toko Kosmetik SaQ dengan menggunakan metode peramalan. Peramalan akan dilakukan dengan menggunakan berbagai metode, termasuk moving average. Tujuan dari peramalan ini adalah untuk membantu Toko Kosmetik SaQ dalam mengambil keputusan strategis untuk mengembangkan bisnisnya. Metode moving average adalah teknik analisis statistik yang umum digunakan dengan merata-ratakan data dalam rentang waktu tertentu untuk menemukan pola atau tren yang mendasarinya

The cosmetics industry in Indonesia is experiencing rapid growth, with demand continuing to increase from customers who want quality facial care products. SaQ Cosmetic Store has been operating for 14 years and has become a trusted choice for customers looking for quality facial care products. This paper aims to analyze the potential of SaQ Cosmetic Stores using forecasting methods. Forecasting will be done using various methods, including moving averages. The purpose of this forecasting is to help SaQ Cosmetic Shop in making strategic decisions to develop its business. The moving average method is a statistical analysis technique that is commonly used by averaging data over a certain time period to find underlying patterns or trends.

Peramalan Permintaan dalam Perencanaan Produksi untuk Toko Tanaman Online Ti.Flos dengan Metode Seasonality

Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Penelitian ini membahas kebutuhan mengenai adanya strategi perencanaan produksi yang optimal pada sebuah toko penjual tanaman Ti.Flos, sebuah usaha yang berkembang di sektor botani. Dengan adanya tujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam melakukan operasional dan kepuasan pelanggan, studi ini melakukan pendekatan berbasis data dalam perencanaan produksi, dengan cara memanfaatkan data penjualan, memperkirakan jumlah permintaan dengan menggunakan metode seasonality index, metodologi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam perencanaan produksi dan meminimalkan biaya serta pemborosan sumber daya. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metodologi penelitian dengan pendekatan campuran yang mengombinasikan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Data yang diambil pada tahun 2022 menunjukkan bahwa penjualan bervariasi secara signifikan. Melalui analisis yang dilakukan secara mendetail, didapatkan cara untuk meningkatkan keefisienan produksi dan kinerja bisnis secara keseluruhan. Temuan ini memberikan wawasan dalam peramalan permintaan dari konsumen untuk mengembangkan pasar dan memenuhi kepuasan konsumen secara efektif dan ketepatan dalam produksi.

This research addresses the need for an optimal production planning strategy at a plant seller Ti.Flos, a growing business in the botanical sector. With the aim of improving operational efficiency and customer satisfaction, this study takes a data-driven approach to production planning, by utilizing sales data, estimating demand by using the seasonality index method, this methodology aims to improve efficiency in production planning and minimize costs and waste of resources. The research methodology used is a mixed-approach research methodology that combines quantitative and qualitative approaches. Data taken in 2022 showed that sales varied significantly. Through detailed analysis, ways to improve production efficiency and overall business performance were found. The findings provide insights into forecasting demand from consumers to develop markets and meet customer satisfaction effectively and with accuracy in production.

Metode Peramalan Menggunakan Linear Regression Analysis, Simple Moving Average, dan Exponential Smoothing Sebagai Upaya Manajemen Penjadwalan pada UMKM; Studi Kasus Sakura Japanese Food

Akmaludin Nurfauzan Mursito, Raka Azhar Rashid Isima, Siti Istiqomah Banurea — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Penelitian ini menyelidiki keefektifan penerapan Jadwal Produksi Induk (MPS) di Sakura Japanese Food, dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional. Selain pengumpulan data primer, dilakukan tinjauan komprehensif terhadap literatur ilmiah yang mencakup buku, jurnal, dan artikel penelitian mengenai Peramalan dan MPS. Penelitian ini mengungkapkan bahwa integrasi MPS memainkan peran penting dalam mengelola operasi produksi secara efektif di Sakura Japanese Food. Secara khusus, penelitian ini menyoroti kemampuan MPS untuk mengatasi fluktuasi permintaan, meminimalkan pemborosan, mencegah kekurangan, dan memperbaiki kesalahan penjadwalan. Selain itu, penerapan MPS memungkinkan pembentukan mekanisme kontrol biaya yang kuat dan memfasilitasi estimasi kebutuhan material yang lebih akurat. Penelitian ini memberikan wawasan berharga tentang pemanfaatan strategis MPS, yang mendorong optimalisasi operasional dan keunggulan kompetitif di Sakura Japanese Food.

This research investigates the effectiveness of implementing Master Production Scheduling (MPS) at Sakura Japanese Food, with the aim of improving operational efficiency. In addition to collecting primary data, a comprehensive review of scientific literature, including books, journals, and research articles related to forecasting and MPS, was conducted. The study reveals that MPS integration plays a crucial role in effectively managing production operations at Sakura Japanese Food. Specifically, the research highlights MPS’s ability to address demand fluctuations, minimize waste, prevent shortages, and improve scheduling errors. Furthermore, MPS implementation enables the establishment of robust cost control mechanisms and facilitates more accurate material requirements estimation. This research provides valuable insights into the strategic utilization of MPS, driving operational optimization and competitive advantage at Sakura Japanese Food.

Perencanaan Jadwal Induk Produksi Menggunakan Metode Forecasting dan Disagregasi, Studi Kasus pada Cho Ramen

Gayatri Wening Pramesti, Sabrina Khairunnisa, Zalva Naqiyah Fatin — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Restoran Cho Ramen di Depok tengah menghadapi tantangan dalam menjaga ketersediaan dan efisiensi produksi menu ramen yang beragam. Dalam penelitian ini, kami mengembangkan sebuah Jadwal Induk Produksi (Master Production Schedule, MPS) untuk meningkatkan efektivitas produksi berdasarkan permintaan pelanggan yang fluktuatif dan kapasitas produksi terbatas. Dengan menggunakan metode forecasting dan disagregasi, penulis mengusulkan MPS yang mengintegrasikan perkiraan permintaan harian dan mingguan dengan ketersediaan bahan baku dan kapasitas freezer. Metode forecasting yang telah dilakukan memberikan hasil peramalan yang berkisar pada 676 – 701 permintaan di bulan Oktober 2024 – Maret 2025. Jadwal Induk Produksi dihitung dengan metode disagregasi dan dengan menambahkan 10% dari nilai peramalan. Hasil tersebut diharapkan dapat mengurangi kelebihan produksi dan kekurangan stok, sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan dan efisiensi operasional.

Cho Ramen Restaurant in Depok are facing challenges in maintaining the availability and production efficiency of its diverse ramen menu. In this research, we developed a Master Production Schedule (MPS) to increase production effectiveness based on fluctuating customer demand and limited production capacity. Using forecasting and disaggregation methods, the author proposes an MPS that integrates daily and weekly demand estimates with raw material availability and freezer capacity. The forecasting method that has been carried out provides forecasting results ranging from 676 – 701 requests in October 2024 – March 2025. The Master Production Schedule is calculated using the disaggregation method and by adding 10% of the forecast value. These results are expected to reduce excess production and stock shortages, thereby increasing customer satisfaction and operational efficiency.

Lean Manufacturing untuk Meminimalisasi Lead Time dan Waste agar Tercapainya Target Produksi pada PT. ABC

Syafrini Agnia, Dea Marcella, Azra Auni, Juni Arta Lubis, Nabil Biopari Pilli — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

PT. ABC, sebagai perusahaan terkemuka di Indonesia dalam industri pembuatan tissue berkualitas tinggi, memiliki unit terintegrasi, termasuk unit S. Unit S berkomitmen untuk menyederhanakan proses produksi demi menjaga ketepatan waktu dan mengurangi pemborosan. Namun, masih terdapat kegiatan yang tidak perlu, mengakibatkan penurunan efisiensi dan efektivitas produksi. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pendekatan "lean manufacturing". Berdasarkan analisis process activity mapping, teridentifikasi 21 aktivitas dalam proses produksi, dengan 6 aktivitas operasional, 1 aktivitas transportasi, 2 aktivitas inspeksi, 11 aktivitas penyimpanan, dan 2 aktivitas penundaan. Dari sini, terdapat 8 aktivitas penambahan nilai (VA), 2 aktivitas non penambahan nilai (NVA), dan 11 aktivitas non penambahan nilai yang diperlukan (NNVA). Rekomendasi perbaikan termasuk pemeriksaan mesin secara teratur, manajemen perawatan mesin yang baik, peningkatan keterampilan operator, penerapan SOP untuk pengaturan mesin, dan peningkatan tata letak penyimpanan.

PT. ABC, as a leading company in Indonesia in the high quality tissue manufacturing industry, has integrated units, including unit S. Unit S is committed to simplifying the production process in order to maintain punctuality and reduce waste. However, there are still unnecessary activities, resulting in a decrease in production efficiency and effectiveness. To overcome this problem, a "lean manufacturing" approach is needed. Based on the process activity mapping analysis, 21 activities were identified in the production process, with 6 operational activities, 1 transportation activity, 2 inspection activities, 11 storage activities, and 2 delay activities. From here, there are 8 value added activities (VA), 2 non value added activities (NVA), and 11 required non value added activities (NNVA). Improvement recommendations include regular machine checks, good machine maintenance management, improving operator skills, implementing SOPs for machine setup, and improving storage layout.

Smart bag Pendeteksi Berat yang Dilengkapi dengan Sensor Load Cell dengan Metode Metode Nigel Cross

Selly Maria, Gina Patricia, Elisabeth Silaban, Anastasya Primsa Tarigan — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Mengangkat beban yang berlebihan adalah penyebab umum nyeri punggung pada anak sekolah. Berat tas punggung yang digunakan anak-anak di sekolah tidak boleh melebihi 10% berat badan mereka. Nyatanya banyak anak sekolah yang masih saja mengangkat beban berlebih sehingga dapat menimbulkan dampak negative pada pertumbuhan badannya. Oleh karena itu, agar otot belakang dapat bekerja dengan lebih baik, diperlukan alat pencegah. Sebuah prototype tas ransel untuk anak-anak dirancang dengan menggunakan sel beban sensor untuk mengukur beban ransel. Metode yang digunakan pada penelitian ini dengan metode nigel cross. Nigel cross sendiri memiliki tujuh tahapan dalam proses pembuatannya. Tentukan tujuan, tentukan fungsi, tentukan kebutuhan, tentukan karakteristik, buat alternatif, evaluasi alternatif, dan perbaiki detail. QFD, alat perencanaan yang dibutuhkan, membantu bisnis memfokuskan pada kebutuhan pelanggan saat menyusun spesifikasi desain dan fabrikasi. Dengan mengidentifikasi kebutuhan pelanggan yang terucap dan tidak terucap, QFD adalah satu-satunya sistem mutu komprehensif yang bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan menerjemahkannya ke dalam tindakan dan rancangan perusahaan.

Excessive lifting is a common cause of back pain in school children. The weight of backpacks used by children at school should not exceed 10% of their body weight. In fact, many school children still lift excess weight, which can have a negative impact on their body growth. Therefore, in order for the back muscles to work better, a preventive device is needed. A prototype backpack for children is designed by using a load cell sensor to measure the load of the backpack. The method used in this research is the nigel cross method. Nigel cross itself has seven stages in the manufacturing process. Define objectives, define functions, define needs, define characteristics, create alternatives, evaluate alternatives, and refine details. QFD, a required planning tool, helps businesses focus on customer needs when developing design and fabrication specifications. By identifying spoken and unspoken customer needs, QFD is the only comprehensive quality system that aims to improve customer satisfaction and translate it into company actions and designs.

Pendekatan Line Balancing dalam Pembuatan Ragum Menggunakan Metode Ranked Positional Weight dan Metode Largest Candidate Rule (LCR)

Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Keseimbangan Lintasan produksi memegang peranan yang sangat penting dalam perencanaan hasil produksi, Proses manufaktur tidak akan berfungsi secara efektif atau efisien jika work station tidak dikonfigurasikan dengan penyeimbangan jalur. Nilai produksi yang optimal harus dicapai melalui manajemen aliran proses yang efisien. Penelitian ini bertujuan untuk membentuk dan memperbaiki keseimbangan lini dengan menganalisis metode line balancing yang memberikan perbaikan yang maksimal melalui parameter parameter yang terdapat di dalamnya. Saat keseimbangan lintasan produksi tidak terbentuk akan dapat mengakibatkan ketidakefisienan pekerjaan di beberapa tempat dimana diantara Lokasi kerja yang satu dengan lainnya memiliki beban kerja yang tidak seimbang. Ada cara dalam mengatası ketidakseimbangan lini ini yaitu menggunakan metode Largest Candidate Rule (LCR) dan Ranked Positional Weight (RPW). Dimana metode perbaikan Metode Largest Candidate Rule (LCR) menjadi metode yang terbaik karena memiliki nilai parameter balance delay, idle time dan smoothing index terkecil serta memiliki nilai line efficiency terbesar dimana nilai balance delay sebesar 5,50%, line efficiency sebesar 94,50%, idle time sebesar 691 detik dan smoothing index sebesar 1314,57. Kesimpulan dari studi ini dapat menjadi pedoman bagi perusahaan. dalam mengimplementasikan strategi perbaikan yang efektif guna mencapai tujuan operasional yang optimal.

Production line balancing plays a very important role in production planning. The manufacturing process will not function effectively or efficiently if the workstations are not configured with line balancing. Optimal production value must be achieved through efficient process flow management. This research aims to establish and improve line balancing by analyzing line balancing methods that provide maximum improvement through the parameters within them. When production line balance is not achieved, it can lead to inefficiencies in several places where the workload is uneven among different work locations. One way to address this line imbalance is by using the Largest Candidate Rule (LCR) and Ranked Positional Weight (RPW) methods. The Largest Candidate Rule (LCR) method is considered the best because it has the smallest balance delay, idle time, and smoothing index values, as well as the highest line efficiency value, with a balance delay of 5.50%, line efficiency of 94.50%, idle time of 691 seconds, and smoothing index of 1314.57. The conclusion of this study can serve as guidelines for companies in implementing effective improvement strategies to achieve optimal operational goals.

Ergonomi Kesehatan Mental dan MSDs Analisis Faktor-Faktor Ergonomis yang Mempengaruhi Kinerja Kognitif Pekerja

Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Gangguan muskuloskeletal (MSDs) merupakan kategori penyakit yang menyerang sistem muskuloskeletal yang terdiri dari otot, tulang, sendi, ligamen, dan tendon. Kegagalan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, anatar lain : Contohnya seperti postur tubuh yang buruk, gerakan berulang yang tidak tepat, beban kerja berlebihan, dan kondisi lingkungan kerja tertentu. Contoh umum MSD adalah sindrom terowongan karpal. Pada sindrom ini, saraf di pergelangan tangan menjadi tertekan karena penggunaan komputer yang berulang-ulang atau gerakan tangan yang berulang-ulang. Hal ini dapat menimbulkan gejala seperti kesemutan, lemas, dan nyeri pada tangan dan jari. Selain itu, tendonitis juga merupakan kelainan muskuloskeletal umum yang terjadi ketika tendon meradang akibat gerakan berulang atau stres berlebihan. Hal ini dapat terjadi di berbagai bagian tubuh, termasuk bahu, siku, pergelangan tangan, dan lutut, menyebabkan nyeri, kaku, dan bengkak.

Musculoskeletal Disorders (MSDs) are a category of diseases that attack the Musculoskeletal system consisting of muscles, bones, joints, ligaments and tendons. This failure can be caused by various factors, including: For example, poor body posture, inappropriate repetitive movements, excessive workload, and certain work environment conditions. A common example of MSD is carpal tunnel syndrome. In this syndrome, the nerves in the wrist become compressed due to repetitive computer use or repetitive hand movements. This can cause symptoms such as tingling, weakness, and pain in the hands and fingers. Apart from that, tendonitis is also a common Musculoskeletal disorder that occurs when tendons become inflamed due to repetitive movements or excessive stress. It can occur in various parts of the body, including the shoulders, elbows, wrists, and knees, causing pain, stiffness, and swelling.

Analisis Human error pada Proses Produksi UKM Mie Aceh dengan Metode Sherpa dan Heart

Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Proses produksi pada UKM Mie Aceh dilakukan dengan bantuan tenaga manusia. Sehingga, peran manusia sangat krusial dalam proses produksi tersebut. Human error sering terjadi pada proses produksi yang menyebabkan produk mengalami kerusakan atau cacat hingga merugikan perusahaan. Tingkat kesalahan ini perlu diminimalkan melalui perbaikan pekerja. Analisis human error pada penelitian ini menggunakan metode Systematic Human error Reduction and Prediction Approach (SHERPA) dan metode Human error Assesment and Reduction Technique (HEART). Berdasarkan hasil penilaian HEP didapatkan nilai HEP terbesar pada task 1.1 yaitu mengambil dan memasukkan tepung terigu sebanyak 25 kg ke meja pengadonan yang artinya bahwa nilai kemungkinan terjadinya kesalahan cukup besar dibandingkan dengan aktivitas lainnya. Hal ini mengakibatkan kualitas produk menurun akibat meja pengadonan yang masih kotor akibat proses sebelumnya dan menyebabkan keterlambatan proses produksi akibat waktu untuk membersihkan meja yang terlalu lama. Untuk meminimalisir terjadinya kesalahan ini, perlu dilakukan evaluasi terkait perancangan meja pengadonan untuk memastikan proses produksi berjalan sesuai dengan tahapannya tepat waktu dan berkualitas.

The production process at Mie Aceh UKM is carried out with the help of human workers. So, the role of humans is very crucial in the production process. Human error often occurs in the production process, causing products to be damaged or defective, causing losses to the company. This error rate needs to be minimized through worker improvements. Human error analysis in this research uses the Systematic Human error Reduction and Prediction Approach (SHERPA) method and the Human error Assessment and Reduction Technique (HEART) method. Based on the results of the HEP assessment, it was found that the largest HEP value was in task 1.1, namely taking and putting 25 kg of wheat flour onto the kneading table, which means that the value of the possibility of errors occurring is quite large compared to other activities. This results in product quality decreasing due to the kneading table being still dirty due to the previous process and causing delays in the production process due to taking too long to clean the table. To minimize the occurrence of these errors, it is necessary to carry out an evaluation regarding the design of the kneading table to ensure the production process runs according to the stages on time and with quality.

Fenomena Aliran dan Gelembung Flow Boiling pada Fins dengan Fluida Kerja Dielektrik

Moh. Nurcahyo Buwono, Indro Pranoto — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Dalam beberapa tahun terakhir, pemanfaatan fin dalam manajemen termal peralatan industri telah meningkat secara signifikan. Salah satu strategi yang sering digunakan untuk meningkatkan koefisien perpindahan kalor dari fin adalah melalui penerapan metode flow boiling. Dalam situasi ini, pembentukan gelembung dianggap sebagai faktor penting yang berpengaruh. Metode eksperimental melibatkan beberapa komponen, seperti flow boiling channel, kondensor, reservoir, pompa, sistem perpipaan, dan penggunaan cairan dielektrik HFE-7100 sebagai fluida kerja. Pada evaporator, dipasang heater yang dapat disesuaikan beban panasnya dengan menggunakan voltage regulator. Selanjutnya, pompa yang dipasang juga memungkinkan untuk merubah fluks massa dengan menggunakan flow meter. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa pengaturan fluks massa dalam kondisi flow boiling memiliki dampak signifikan terhadap pembentukan gelembung. Pengaturan fluks massa tertentu dapat mengurangi jumlah gelembung yang terbentuk, sementara peningkatan fluks massa cenderung meningkatkan jumlah gelembung yang terjadi. Namun, pada fluks massa yang lebih tinggi, gelembung yang terlepas dari permukaan fin bergerak dengan cepat, yang mengakibatkan terhambatnya pembentukan lapisan film di permukaan fin. Hal ini berpotensi mempercepat efisiensi transfer panas dari permukaan fin ke fluida sekitarnya. Oleh karena itu, pengendalian fluks massa menjadi faktor penting dalam meningkatkan efisiensi termal pada permukaan fin. Fenomena ini mengindikasikan peningkatan kinerja sistem pendingin karena jumlah gelembung yang dihasilkan lebih banyak. Selain itu, selama eksperimen, teramati bahwa terjadi perubahan dalam perilaku gelembung. Ketika koefisien perpindahan panas meningkat, jumlah gelembung yang dihasilkan juga meningkat namun dengan periode pelepasan yang lebih singkat.

In recent years, the utilization of fins in the thermal management of industrial equipment has significantly increased. One of the strategies often used to enhance the heat transfer coefficient of fins is the application of flow boiling methods. In this situation, bubble formation is considered an important influencing factor. The experimental method involves several components, such as the flow boiling channel, condenser, reservoir, pump, piping system, and the use of dielectric fluid HFE-7100 as the working fluid. In the evaporator, a heater is installed whose heat load can be adjusted using a voltage regulator. Additionally, the installed pump allows for changes in mass flux using a flow meter. Experimental results show that mass flux regulation under flow boiling conditions has a significant impact on bubble formation. Certain mass flux settings can reduce the number of bubbles formed, while an increase in mass flux tends to increase the number of bubbles that occur. However, at higher mass flux, bubbles released from the fin surface move quickly, which hinders the formation of a film layer on the fin surface. This potentially accelerates the heat transfer efficiency from the fin surface to the surrounding fluid. Therefore, mass flux control becomes an important factor in improving the thermal efficiency of the fin surface. This phenomenon indicates an improvement in the cooling system's performance due to the greater number of bubbles produced. Additionally, during the experiment, changes in bubble behavior were observed. When the heat transfer coefficient increases, the number of bubbles produced also increases but with a shorter release period.

Isolasi dan Karakterisasi Melanin dari Black Soldier Fly

Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Black soldier fly (Hermetia illucens) merupakan serangga yang memiliki manfaat positif untuk saat ini. Imago dari BSF berwarna hitam yang menunjukkan adanya pigmen melanin. Melanin berperan dalam variasi warna pada organisme hidup yang juga dapat menjadi sumber pewarna alami dan ramah lingkungan. Pada penelitian ini, melanin diisolasi dari BSF dewasa/imago dengan metode alkali-asam kemudian dianalisis dengan Fourier Transform Infrared (FTIR). Karakterisasi melanin menunjukkan puncak-puncak khas melanin dalam spektrum FTIR, seperti gugus hidroksil (-OH), gugus amina (-NH). gugus karboksil (-COOH) dan gugus aromatik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa BSF merupakan sumber melanin yang menjanjikan dengan potensi aplikasi yang luas.

The black soldier fly (Hermetia illucens) is an insect that holds positive benefits at present. The imago of BSF is black in color, indicating the presence of melanin pigment. Melanin plays a role in color variation in living organisms and can also serve as a natural and environmentally friendly dye source. In this study, melanin was isolated from adult BSF using an alkali-acid method and then analyzed using Fourier Transform Infrared (FTIR). Melanin characterization revealed typical melanin peaks in the FTIR spectrum, such as hydroxyl (-OH) groups, amine group (-NH), carboxyl (-COOH) groups, and aromatic groups. The results of this study indicate that BSF is a promising source of melanin with wide-ranging potential applications.

Perancangan Produk Topi Sensorik dengan Metode Nigel Cross

Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Produk merupakan barang yang diproduksi dan dipasarkan oleh sebuah perusahaan kepada pelanggannya. Perencanaan serta perancangan produk merupakan serangkaian tindakan yang dimulai dengan kesadaran akan adanya potensi pasar yang dapat dimanfaatkan. Kebutaan adalah keadaan seseorang yang mengalami cacat pada indera penglihatannya. Indera terpenting yang diberikan Tuhan kepada manusia adalah mata, yang tidak berfungsi sangat memengaruhi kemampuan mereka untuk memahami lingkungan mereka, dan ini menjadi masalah yang signifikan bagi tunanetra. Perkembangan dan peningkatan teknologi yang terus menerus, muncul inovasi-inovasi baru yang bertujuan untuk memudahkan segala macam aktivitas manusia, terutama pergerakan para tunanetra. Selain masalah tersebut, solusi diusulkan untuk produksi alat bantu bagi tunanetra. Tujuan perancangan ini adalah untuk menciptakan alat bantu bagi penyandang tunanetra untuk membantu mereka berjalan dan mengenali objek di sekitar mereka hanya dengan menggunakan perangkat sensor dan menanggapi perintah suara. Dalam perancangan produk Topi Penyandang Tunanetra Menggunakan Sensor, digunakan tujuh tahapan sesuai dengan metode Nigel Cross yang menghasilkan diagram pohon dengan tiga tingkatan yang berbeda. Pada tahap penetapan kebutuhan, terdapat tujuh atribut yang merupakan wish dan tiga demand. Pada tahap penentuan karakteristik, ditemukan satu karakteristik teknis yang memiliki tingkat kesulitan sangat tinggi, lima karakteristik lainnya memiliki tingkat kesulitan tinggi, dan satu karakteristik yang memiliki tingkat kesulitan cukup rendah. Kemudian, pada tahap pembangkitan alternatif, dihasilkan tiga alternatif. Evaluasi alternatif diperoleh bahwa Alternatif Kelompok VIII memiliki stabilitas yang tinggi dibandingkan dengan Alternatif 1.

Products are goods produced and marketed by a company to its customers. Planning and designing a product are a series of actions that begin with an awareness of potential market opportunities that can be exploited. Blindness is the condition of a person experiencing visual impairment. The most important sense given by God to humans is sight, which, when impaired, significantly affects their ability to understand their environment, posing a significant problem for the blind. Continuous technological development and improvement lead to new innovations aimed at facilitating various human activities, especially the movement of the visually impaired. In addition to these issues, a solution is proposed for the production of assistive devices for the blind. The aim of this design is to create an assistive device for the visually impaired to help them walk and recognize objects around them using only sensor devices and responding to voice commands. In the design of the Visually Impaired Headgear Using Sensors, seven stages are used according to Nigel Cross's method, which produces a three-level tree diagram. In the needs identification stage, there are seven attributes that are wishes and three demands. In the determination of characteristics stage, one technical characteristic with a very high level of difficulty was found, five other characteristics had high difficulty levels, and one characteristic had a relatively low level of difficulty. Then, in the alternative generation stage, three alternatives were produced. Alternative evaluation revealed that Alternative Group VIII has higher stability compared to Alternative 1.

Pengaruh Konsentrasi Pelarut dan Stage Ekstraksi pada Kadar Glukomanan dari Umbi Porang (Amorphophallus onchophyllus) menggunakan Metode Multistage Cross-current Extraction

Tresya Pantoiyo, Sang Kompiang Wirawan, Sri Rahayoe — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Porang (Amorphophallus onchophyllus) merupakan jenis umbi-umbian yang memiliki kandungan glukomanan yang cukup tinggi. Di industri pangan, glukomanan dapat dimaanfaatkan sebagai pengganti agar-agar dan gelatin. Glukomanan juga dapat digunakan untuk diet karena mampu mempercepat rasa kenyang, dan juga baik untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes. Sedangkan di industri kimia, glukomanan dari porang dapat digunakan sebagai bahan pembuatan film dan gelasi yang baik karena lebih ramah lingkungan dan biokompatibel. Glukomanan juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku di industri farmasi dan kosmetik. Pada umumnya proses ekstraksi yang sering digunakan ialah cara mekanik (proses kering). Namun proses tersebut belum efektif dan efisien karena membutuhkan pelarut berkonsentrasi tinggi dan waktu proses yang digunakan jauh lebih lama. Berdasarkan hal tersebut, pada penelitian ini untuk dapat menghasilkan kadar glukomanan yang tinggi maka dilakukan dengan menggunakan cara basah (proses ekstraksi dengan porang basah) dimana porang segar diekstraksi langsung dengan menggunakan etanol sebagai pelarut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil kadar glukomanan tertinggi yang diperoleh adalah 90,99% dengan penggunaan konsentrasi pelarut etanol 50% dan jumlah tahapan/stage ekstraksi sebanyak 5 tahap. Sedangkan pada konsentrasi pelarut etanol 70% dengan jumlah tahapan yang sama diperoleh hasil kadar glukomanan sebesar 82,30%. Berdasarkan hasil analisis FTIR yang dilakukan, menunjukan adanya ikatan β-piranosa pada panjang gelombang 810-900 cm-1, dan ikatan β-glikosidik dan β-manosidik pada panjang gelombang 800-870 cm-1.

Porang (Amorphophallus onchophyllus) is a type of tuber that has a high glucomannan content. In the food industry, the glucomannan content can be used as a substitute for agar and gelatin, can be used for diets because it can speed up feelings of fullness, and is also good for consumption by diabetes sufferers. Meanwhile, in the chemical industry, glucomannan from porang can be used as a good film and gelation material because it is more environmentally friendly and biocompatible. Glucomannan can also be used as a raw material in the pharmaceutical and cosmetics industries. In general, the extraction process that is often used is the mechanical method (dry process). However, this process is not yet effective and efficient because it requires a high concentration of solvent and the process time used is much longer. Based on this, in this research to produce high levels of glucomannan was carried out using a wet extraction method (wet process) where fresh porang was extracted directly using ethanol as a solvent. The highest glucomannan content results obtained in this research were 53.30% using an ethanol concentration of 50% and a total of 7 stages. Meanwhile, at an ethanol concentration of 70% with the same number of stages, the glucomannan content was 41.01%. Based on the results of the FTIR analysis carried out, show the presence of β-pyranose bonds in the wavelength range 810-900 cm-1, and β-glycosidic and β-manosidic bonds in the wavelength range 800-870 cm-1.

Perancangan Perbaikan Microwave Oven dengan Design for Manufacturing and Assembly (DFMA)

Alkent Chenio, Novika Zuya, Rosnani Ginting — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Alat-alat elektronik tidak lepas dari kehidupan sehari-hari sehingga dalam penggunaannya alat elektronik kerap mengalami kendala. Salah satu alat elektronik sering mengalami kendala adalah microwave oven. Microwave oven adalah kotak logam persegi panjang dengan lubang atau beberapa lubang tempat energi gelombang mikro dialirkan ke dalam rongga. Microwave oven memiliki fungsi untuk memanggang atau menghangatkan makanan. Permasalahan sering terjadi pada microwave oven adalah oven cavity sulit dibersihkan dan mudah mengalami karat. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang perbaikan produk microwave oven dengan permasalahan material di dalam oven cavity sulit dibersihkan dan mudah berkarat menggunakan metode Design for Manufacturing and Assembly (DFMA) dan konsep material selection. Hasil perbaikan desain produk microwave oven dengan DFMA menggunakan konsep material selection terhadap kerangka adalah menggunakan ceramic enammel. Desain produk rancangan didapatkan adanya perubahan pada struktur produk di mana awalnya adalah kerangka stainless steel menjadi kerangka ceramic enammel. Pada Assembly Process Chart (APC), terdapat pengurangan waktu kerja namun tidak mengalami perubahan pada urutan proses perakitan sehingga jumlah kegiatan penyimpanan, transportasi, operasi, dan inspeksi masih tetap sama. Tingkat efisiensi desain hasil perbaikan mengalami peningkatan dibandingkan desain awal dan mengalami penurunan biaya perakitan sehingga hasil desain perbaikan dapat menghema waktu dan unit cost dalam perakitan.

Electronic devices cannot be separated from everyday life so that in their use electronic devices often experience problems. One of the electronic devices that often experience problems is a microwave oven. A microwave oven is a rectangular metal box with a hole or several holes through which microwave energy is channeled into the cavity. Microwave ovens have a function to bake or warm food. The problem often occurs in microwave ovens is that the oven cavity is difficult to clean and easily rusts. The purpose of this research is to improve microwave oven products with material problems in the oven cavity that are difficult to clean and easy to rust using the Design for Manufacturing and Assembly (DFMA) method and the concept of material selection. The results of improving the design of microwave oven products with DFMA using the concept of material selection for the framework are using ceramic enamel. The design product design obtained a change in the product structure where initially the stainless steel frame became a ceramic enamel frame. On the Assembly Process Chart (APC), there is a reduction in work time but no change in the order of the assembly process so that the number of storage, transportation, operation, and inspection activities remains the same. The level of efficiency of the improved design has increased compared to the initial design and has decreased assembly costs so that the results of the improved design can save time and unit costs in assembly.

Analisis Persediaan Bahan NaOH Di Gudang III PT Petrokimia Gresik Dengan Metode Economic Order Quantity dan Just In Time

Muflih Aufa Bekti, Lobes Herdiman — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

NaOH merupakan senyawa kimia dengan alkali tinggi. Dalam proses produksi pupuk, NaOH berperan sebagai activator resin senyawa ion anion dan kation pada proses demineralisasi air untuk umpan boiler, Begitupun alur produksi pupuk yang diterapkan pada PT Petrokimia Gresik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persediaan pada gudang III berupa bahan penolong NaOH di PT Petrokimia Gresik. Metode yang digunakan adalah Economic Order Quantity (EOQ), dan Just In Time (JIT). Hasil penelitian mendapatkan bahwa penggunaan metode EOQ mampu menekan total biaya persediaan hingga 48,52% lebih rendah dari biaya yang diterapkan pada perusahaan, sedangkan metode JIT mampu menekan total biaya persediaan hingga di angka 73,89% lebih rendah dibandingkan dengan yang diterapkan kebijakan perusahaan. Sehingga metode JIT mampu melakukan saving yang lebih banyak untuk dialokasikan pada kebutuhan lain. Studi ini memberikan wawasan dan menambah keilmuan mengenai kajian efisiensi persediaan melalui pendekatan EOQ dan JIT.

NaOH is a chemical compound with high alkalinity, in the fertilizer production process, NaOH acts as an activator of anion and cation ion compound resins in the water demineralization process for boiler feed, as well as the fertilizer production flow applied to PT Petrokimia Gresik. This study aims to analyze inventory in warehouse III in the form of NaOH auxiliary materials at PT Petrokimia Gresik. The methods used are Economic Order Quantity (EOQ), and Just In Time (JIT). The results found that the use of the EOQ method was able to reduce total inventory costs up to 48.52% lower than the costs applied to the company, while the JIT method was able to reduce total inventory costs to 73.89% lower than those applied by company policies. So that the JIT method is able to save more to be allocated to other needs. This study provides insight and adds knowledge to the study of inventory efficiency through EOQ and JIT approaches.

Perencanaan Jadwal Pemenuhan Stok Ulang dan Optimasi Jumlah Karyawan dengan Menggunakan Metode Moving Average dan Exponential Smoothing Studi Kasus Toko Zacky

Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki potensi besar untuk berkembang dan memberikan dampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi negara. Toko Zacky merupakan salah satu UMKM yang menyediakan berbagai kebutuhan logistik seperti gas dan air mineral. Tantangan umum yang dihadapi oleh pelaku usaha adalah dalam merencanakan jumlah stok barang untuk memenuhi kebutuhan konsumen, terutama karena permintaan yang sering berfluktuasi. Untuk bertahan, UMKM memerlukan strategi penjadwalan dan peramalan yang tepat. Metode yang diterapkan untuk tujuan tersebut adalah Moving Average dan Exponential Smoothing. Dari perhitungan yang dilakukan, Toko Zacky dapat meramalkan permintaan setiap periodenya. Hasil peramalan ini kemudian digunakan untuk mengoptimalkan jumlah karyawan di setiap periode. Hasilnya menunjukkan bahwa pada periode pertama dibutuhkan 4 karyawan dan pada periode kedua dibutuhkan 3 karyawan. Tren ini berlanjut di setiap periode sehingga Toko Zacky dapat menyesuaikan jumlah karyawan sesuai dengan permintaan.

Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) have great potential to grow and significantly impact the country's economic growth. Toko Zacky is one such MSME that provides various logistical needs such as gas and mineral water. A common challenge faced by business operators is planning the amount of stock to meet consumer needs, especially due to frequently fluctuating demand. To sustain their business, MSMEs require precise scheduling and forecasting strategies. The methods used for this are Moving Average and Exponential Smoothing. Based on the calculations, Toko Zacky can forecast demand for each period. This forecast is then used to optimise the number of employees in each period. The results show that 4 employees are needed in the first period and 3 employees in the second period. This trend continues for each period, allowing Toko Zacky to adjust the number of employees according to the demand.

Perencanaan MPS Paket Nasi Bebek Menggunakan Metode Peramalan, Studi Kasus pada UMKM Kuliner Estoh

Ahmad Syarif Imron, Nabiel Keanu Alifsyah, Vianza Ravendika Darsana — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sektor makanan, seperti Bebek Estoh, berkontribusi signifikan dalam ekonomi Indonesia. Menurut data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia pada Maret 2023, UMKM menyumbang 61,9% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Dalam konteks ini, data internal menunjukkan bahwa jadwal produksi merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi perusahaan dalam upaya meningkatkan rencana prioritas produksi bebek. Mulyono (2015) menekankan pentingnya penggunaan metode perencanaan produksi yang tepat untuk memastikan kelancaran operasional dan kepuasan pelanggan dalam konteks manajemen persediaan. Sejalan dengan pandangan Aziz dan Huda (2019) yang menyatakan bahwa penggunaan Master Production Schedule (MPS) dapat meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya produksi secara keseluruhan. Dengan tujuan tersebut, hasil penelitian ini membuktikan bahwa Master Production Schedule (MPS) dapat disusun dengan melakukan peramalan yang sesuai dan akurat. Sehingga dalam konteks ini UMKM Kuliner Estoh berhasil menyusun Master Production Schedule (MPS) terbaru menggunakan metode-metode peramalan.

Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) in the food sector, such as Bebek Estoh, contribute significantly to the Indonesian economy. According to data from the Coordinating Ministry for Economic Affairs of the Republic of Indonesia in March 2023, MSMEs contributed 61.9% to the Gross Domestic Product (GDP). In this context, internal data shows that the production schedule is one of the main problems faced by the company in an effort to improve the priority plan for duck production. Mulyono (2015) emphasized the importance of using appropriate production planning methods to ensure smooth operations and customer satisfaction in the context of inventory management. In line with the views of Aziz and Huda (2019) who stated that the use of Master Production Schedule (MPS) can increase production efficiency and reduce overall production costs. With these objectives, the results of this study prove that the Master Production Schedule (MPS) can be prepared by conducting appropriate and accurate forecasting. So that in this context, Estoh Culinary MSMEs have succeeded in compiling the latest Master Production Schedule (MPS) using forecasting methods.

Metode Survey Pasar: Perancangan Produk Bantal Duduk Relaksasi dengan Alat Pijat Penggetar dan Heat Pack

Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Nyeri merupakan tantangan utama bagi penghuni panti jompo, dengan tingkat kejadiannya bervariasi antara 27% hingga 84%. Ketidaknyamanan yang tidak teratasi ini memengaruhi faktor-faktor emosional, sosial, dan fisik individu, yang juga memengaruhi kualitas hidup mereka. Selama proses penuaan, penurunan fungsi sel, pendengaran, sistem kardiovaskular, suhu tubuh, penglihatan, dan sistem muskuloskeletal dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan, termasuk kesehatan mental. Sebagian besar orang-orang di panti jompo mengalami nyeri tanpa menerima pengobatan yang efektif. Untuk mengatasi masalah ini, penulis merekomendasikan perbaikan pada desain alas duduk dengan penambahan alat pemijat dan pemanas. Desain produk memiliki pengaruh besar terhadap penampilan dan manfaat bagi konsumen. Proses pengembangan produk menggunakan metode survei pasar, yang melibatkan interaksi antara konsumen, pelanggan, dan masyarakat dalam aktivitas pemasaran. Mereka terlibat dalam pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner dengan format terbuka dan tertutup. Data dari kuesioner kemudian diverifikasi menggunakan uji reliabilitas dan validitas untuk memastikan keakuratan dan konsistensi data yang diperoleh. Uji validitas dimaksudkan untuk mengevaluasi keakuratan pengukuran, sementara uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur tingkat keandalan instrumen tersebut. Metode pengambilan sampel yang digunakan ialah metode simple random sampling, di mana setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih. Dari hasil kuesioner, dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh dianggap valid dan konsisten, Oleh karena itu, informasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk penelitian berikutnya.

Pain poses a major challenge for residents of nursing homes, with its occurrence rates varying between 27% to 84%. The unaddressed discomfort affects individuals' emotional, social, and physical factors, which in turn impact their quality of life. During the aging process, declining cell function, hearing, cardiovascular system, body temperature regulation, vision, and musculoskeletal system can influence overall health, including mental health. Most nursing home residents experience pain without receiving effective treatment. To address this issue, the author recommends improving the design of seating by adding massage and heating devices. Product design significantly influences appearance and benefits for consumers. The product development process utilizes market survey methods involving interactions among consumers, customers, and the public in marketing activities. They engage in data collection through distributing questionnaires in open and closed formats. Data from the questionnaires are then verified using reliability and validity tests to ensure the accuracy and consistency of the obtained data. Validity testing aims to evaluate measurement accuracy, while reliability testing aims to measure the instrument's level of reliability. The sampling method employed is simple random sampling, where each member of the population has an equal chance of being selected. From the questionnaire results, it can be concluded that the obtained data are considered valid and consistent. Therefore, this information can be utilized for subsequent research.

Perancangan Tata Letak Fasilitas dengan Activity Relationship Chart (ARC) pada PT. IT

Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

PT. IT memproduksi ragum dengan jumlah 4000-5000 unit dalam 12 periode sehingga dibutuhkan perancangan tata letak fasilitas. perancangan layout PT.IT dengan membuat OPC tujuan mengetahui tahapan produksi ragum, kemudian analisis hubungan keterkaitan setiap departemen yang ada dengan ARC. Setelah itu dibuat worksheet berdasarkan nilai ARC dan membuat PSAPS dan TSRWS. Pada Production Space Requirement Work Sheet terdapat 13 stasiun dengan subtotal sebesar 135,496 m2, dan total area yang digunakan dalam proses pembuatan ragum yaitu sebesar 441 m2. Perancangan Activity Relationship Chart dilakukan dengan mengisi derajat kepentingan antar departemen pelayanan berdasarkan dengan menggunakan alasan-alasan yang masuk di akal. Departemen pelayanan produksi pembuatan ragum terdiri dari 14 departemen dan terbagi 5 bagian yaitu production, production service, personal service, general service dan physical plant service. Kemudian hasil rancangan derajat kepentingan pada ARC disusun kedalam worksheet, dengan jumlah A sebanyak 22, E sebanyak 10, I sebanyak 23, O sebanyak 60, U sebanyak 37 dan X sebanyak 40.

PT. IT produces vises in the amount of 4000-5000 units in 12 periods so a facility layout design is needed. designing the layout of PT.IT by creating an OPC for the purpose of analyzing the vise production stages, then the relationship between each existing department and ARC. After that, a worksheet is created based on the ARC value and creates PSAPS and TSRWS. On the Production Space Requirements Worksheet there are 13 stations with a subtotal of 135,496 m2, and the total area used in the vise making process is 441 m2. The design of the Activity Relationship Chart is carried out by filling in the degree of importance between service departments based on reasonable reasons. The vise manufacturing production department consists of 14 departments and is divided into 5 sections, namely production, production services, personal services, general services and physical factory services. Then the results of the design of the degree of importance in ARC are poured into a worksheet, with a total of 22 A, 10 E, 23 I, 60 O, 37 U and 40 X.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri Pengolahan Kelapa Sawit: Evaluasi, Optimalisasi Kepatuhan Regulasi, dan Implementasinya di PT S

Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Industri kelapa sawit memiliki peran penting dalam ekonomi nasional di banyak negara, termasuk Indonesia, tetapi juga dihadapkan pada tantangan lingkungan dan ketenagakerjaan, terutama terkait keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi aspek hukum terhadap K3 di industri pengolahan kelapa sawit, khususnya di PT S di Sumatera Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan desain cross-sectional dan pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan analisis dokumen SMK3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT S telah memiliki kebijakan dan komitmen K3, meskipun masih ada aspek yang perlu dievaluasi kembali seperti sosialisasi kebijakan ke seluruh pekerja. Perusahaan telah mengidentifikasi risiko dan melakukan langkah-langkah pencegahan, tetapi masih perlu meningkatkan jumlah ahli K3 dan pelatihan K3 untuk karyawan. Sarana dan prasarana K3 seperti APAR, hydrant, dan detektor asap sudah tersedia, tetapi laboratorium K3 masih diperoleh dari pihak ketiga. Pemantauan dan evaluasi kinerja telah dilakukan melalui audit internal dan eksternal. Selain itu, melalui pemantauan dan evaluasi kinerja yang didasarkan pada standar hukum, perusahaan terus meningkatkan sistem K3 mereka, memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku, namun partisipasi karyawan dalam pelatihan SMK3 masih rendah.

Palm oil industry plays a significant role in the national economy of many countries, including Indonesia, but it also faces environmental and labor challenges, especially related to occupational health and safety (OHS). This study aims to analyze the implementation of legal aspects regarding OHS in the palm oil processing industry, particularly at PT S in North Sumatra. The research method used is qualitative with a cross-sectional design, collecting data through in-depth interviews and analysis of SMK3 documents. The results show that PT S has OHS policies and commitments, although there are aspects that need to be re-evaluated such as policy dissemination to all workers. The company has identified risks and taken preventive measures but still needs to increase the number of OHS experts and provide OHS training for employees. OHS facilities such as fire extinguishers, hydrants, and smoke detectors are available, but the OHS laboratory is still obtained from third parties. Performance monitoring and evaluation have been conducted through internal and external audits. Furthermore, through performance monitoring and evaluation based on legal standards, the company continues to improve its OHS system, ensuring compliance with regulations, but employee participation in OHS training remains low.

Analisis Deskriptif Perbaikan Kandang dengan Mempertimbangkan Tata Letak Fasilitas

Luqman Ardyansah, Yudha Adi Kusuma, Doni Susanto — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Kabupaten Magetan memiliki potensi dalam sektor peternakan. Salah satu peternakan yang bisa dikembangkan adalah peternakan ayam petelur. Potensi peternakan ayam petelur didukung dengan hasil produksi telur mencapai sebesar 30,15 butir /ekor/tahun yang sebagian besar masih kategori pengusaha tradisional skala rumah tangga. Selain itu, potensi peternakan ayam petelur di Kabupaten Magetan didukung dengan ketersediaan pakan yang mememumpuni. Hal ini bisa terlihat dari keberadaan jagung yang dibutuhkan sebagai bahan campuran pakan. Hasil panen jagung di tahun 2023 mencapai 7,95 ton/h. Peternakan ayam petelur memerlukan perbaikan dalam pengelolaan tata letak kandang. Kondisi peternak di Kabupaten Magetan yang rata-ratanya golongan peternak kecil seringkali tidak memperhatikan aspek tata letak kandang seperti aspek lingkungan termasuk suhu kandang, ventilasi kandang dan pengelolaan limbah. Aspek lainnya adalah manajemen kandang dan aspek sosial. Aspek menejemen kandang meliputi kontruksi atap, pencahayaan kandang, dan peralatan kendang. Aspek sosial meliputi bau kandang, pencemaran air sungai, dan kepadatan lalat. Hal ini mengakibatkan kuantitas hasil telur mengalami fluktuasi setiap harinya. Metode analisis diskriptif dilakukan untuk mengukur kondisi kandang yang ada pada peternak ayam petelur di Kabupaten Magetan. Hasil metode analisis driskriptif menunjukkan bahwa perlu adanya perbaikan kandang dengan menyesuaikan kriteria lingkungan, manajemen kendang dan sosial.

The Magetan Regency has the potential to develop its livestock sector. One area that could be developed is laying hen farming. The potential for laying hen farming is supported by the fact that egg production reaches 30.15 eggs per chick per year, with the majority of this production still occurring on a traditional household scale. Additionally, the potential for laying hen farming in Magetan Regency is supported by the availability of adequate feed. This can be observed in the presence of corn, which is necessary as a feed mixture. The corn harvest in 2023 is estimated to reach 7.95 tonnes per day. Laying chicken farms require improvements in the management of cage layout. The condition of farmers in Magetan Regency, who are predominantly small-scale breeders, often fails to prioritize aspects of cage layout such as environmental considerations, including cage temperature, ventilation, and waste management. Another aspect is cage management and social aspects. Aspects of cage management include roof construction, cage lighting, and drum equipment. Social aspects include the smell of the cage, river water pollution, and the density of flies. These factors contribute to fluctuations in the quantity of eggs produced daily. The descriptive analysis method was employed to assess the condition of existing cages for laying hen breeders in Magetan Regency. The results of the descriptive analysis method indicate that it is necessary to improve the cage by adjusting environmental, drum management, and social criteria.

Analisis Potensi Bahaya pada Proyek Renovasi Rumah Jatiwaringin Asri 2 Menggunakan Metode Hazard Identification and Risk Assessment And Determine Control (HIRADC)

Yazid Farhan Anwar, Budi Aribowo — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Di Indonesia kegiatan pembangunan merupakan salah satu kegiatan yang banyak dilakukan dan bahkan berdasarkan data yang di kutip dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan BPJamsostek didapati hasil bahwa Sektor industri konstruksi masih menjadi penyumbang terbesar kasus kecelakaan kerja di Indonesia. Setiap tahunnya, sektor konstruksi menyumbang 32% dari total kasus kecelakaan kerja di Indonesia. Di posisi dua, sektor industri manufaktur menyumbang 31,6% kasus kecelakaan kerja di Indonesia. Disusul Transportasi (5,3%), Kehutanan (3,8%), dan Pertambangan (2,6%). Dalam penelitian kali ini dilakukannya peninjauan terkait keselamatan kerja tenaga kerja proyek yang memiliki waktu kerja dari jam 7 pagi sampai 5 sore, atau bisa dibilang memiliki waktu kerja selama 10 jam dalam satu hari dengan jumlah pekerja sebanyak kurang dari 15 orang. dengan melakukan penelitian dengan metode Hazard Identification and Risk Assessment and Determine Control (HIRADC) dimana dengan metode tersebut dapat diketahuinya apa saja potensi bahaya yang berada pada lokasi pekerjaan, serta potensi risiko apa yang bisa terjadi dan dari hasil tersebut dapat di lakukanya upaya penanggulangan pada kegiatan dengan potensi bahaya. Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis K3 di proyek Pembangunan didapati hasil Identifikasi bahaya atau risiko ditemukan sebanyak 11 aktivitas dengan 20 potensi hazard dengan 27 risiko, kemudian didapat risiko dengan prioritas paling tinggi didapat pada kegiatan pemasangan paku dengan nilai risiko sebesar 15, dan dilakukan upaya pengendalian setelah melalui proses Hierarchy of Control (HOC) yaitu dengan bentuk pengendalian administration control yaitu pembuatan SOP pelatihan.

In Indonesia, construction activities are one of the activities that are widely carried out and even based on data quoted from the Ministry of Manpower (Kemnaker) and BPJamsostek, it was found that the construction industry sector is still the largest contributor to work accident cases in Indonesia. Every year, the construction sector contributes 32% of the total work accident cases in Indonesia. In second place, the manufacturing industrial sector contributed 31.6% of work accident cases in Indonesia. Followed by Transportation (5.3%), Forestry (3.8%), and Mining (2.6%). In this research, a review was carried out regarding the work safety of project workers who work from 7 am to 5 pm, or you could say they have a working time of 10 hours a day with a number of workers of less than 15 people. by conducting research using the Hazard Identification and Risk Assessment and Determine Control (HIRADC) method, where with this method it is possible to find out what potential hazards are at the work location, as well as what potential risks could occur and from these results, countermeasures can be implemented in activities with potential danger. Based on the results of research regarding K3 analysis in development projects, it was found that the identification of hazards or risks was found in 11 activities with 20 potential hazards with 27 risks, then the risk with the highest priority was obtained in the nail installation activity with a risk value of 15, and control efforts were carried out after through the Hierarchy of Control (HOC) process, namely the form of administration control, namely the creation of training SOP.

Analisis Deskriptif Terhadap Strategi Peningkatan Bisnis Peternakan Ayam Petelur

Bagus Herlambang, Yudha Adi Kusuma, Halwa Annisa Khoiri — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Peternakan ayam petelur menjadi salah satu sumber penghasilan. Salah satunya adalah peternakan yang ada di Kabupaten Magetan. Bisnis peternakan membutuhkan perhatian sehingga dapat berkembang dikemudian hari. Pada penelitian ini dilakukan analisis terhadap bisnis pada peternakan ayam. Peternak ayam yang dipilih dibatasi pada skala sedang dan menengah. Metode dalam pengolahan data menggunakan analisis diskriptif. Hasil temuan dari analisis diskriptif diketahui bahwa manajemen peternakan ayam petelur yang efektif sangat penting untuk mencapai produktivitas yang tinggi. Aspek kunci dalam manajemen pemeliharaan meliputi pemilihan bibit berkualitas, sistem perkandangan yang baik dengan ventilasi, pencahayaan, dan kebersihan yang memadai. Kesehatan ayam petelur juga krusial, dengan penerapan sistem biosekuriti melalui sanitasi dan isolasi untuk mencegah penyebaran penyakit. Nutrisi yang tepat, termasuk komposisi ransum yang seimbang dan pemberian vitamin, memastikan produksi telur yang optimal dan kesehatan ayam yang baik.

One of the primary sources of livelihood in Magetan Regency is layer chicken farming. This business requires attention to ensure its continued growth and development. In this study, the business of chicken farming was analyzed. The selected chicken farmers were limited to those operating at the medium and medium-scale levels. Methods in data processing utilized descriptive analysis. The findings of the descriptive analysis indicated that effective management of layer chicken farms is crucial to achieve high productivity. The key aspects of rearing management include the selection of quality breeds, the implementation of a suitable housing system with adequate ventilation, lighting, and hygiene. Layer health is also crucial, with systems through sanitation. Proper nutrition, including balanced ration composition and vitamin administration, ensures optimal egg production and good chicken health.

Strategic View of Overall Equipment Effectiveness (OEE): A Review and Future Direction

Selamat W. Hia — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Overall Equipment Effectiveness (OEE) sebagai metrik untuk mengukur produktivitas peralatan manufaktur telah banyak diterapkan dalam industri. Saat ini banyak sekali artikel yang membahas Overall Equipment Effectiveness. Artikel-artikel yang dipublikasikan banyak membahas tentang bagaimana meningkatkan nilai OEE pada berbagai industri. Tujuan artikel ini adalah untuk mengkaji artikel OEE yang dipublikasikan di Indonesia. Metode yang digunakan adalah kajian literatur penerapan OEE diperusahaan manufaktur di Indonesia pada periode 2019-2023. Dari 35 jurnal yang ditemukan, 30 jurnal memenuhi kriteria. Dari semua artikel ditemukan dimana semua artikel hanya membahas metode perhitungan OEE. Pembahasan OEE masih pada tatanan meningkatkan nilai ketersediaan, kinerja dan kualitas. Topik-topik penelitian masih membahas bagaimana meningkatkan ketiga elemen tersebut. Belum ada artikel yang mambahas manfaat strategis dari OEE terutama dari sisi dampak pada keuntungan finansial perusahan.

Overall Equipment Effectiveness (OEE) as a metric for measuring manufacturing equipment productivity has been widely applied in industry. Currently, there are many articles discussing Overall Equipment Effectiveness. Many published articles discuss how to increase OEE values in various industries. The purpose of this article is to examine OEE articles published in Indonesia. The method used is a literature study of the application of OEE in manufacturing companies in Indonesia in the 2019-2023 period. Of the 35 journals found, 30 journals met the criteria. Of all the articles found, all articles only discuss the OEE calculation method. The OEE discussion is still in the order of increasing the value of availability, performance and quality. Research topics still discuss how to improve this third element. There are no articles that discuss the strategic benefits of OEE, especially in terms of the impact on financial research profits.

Perancangan Smart Gas Leak Detector Sebagai Alat Pendeteksi Kebocoran Gas Melalui Metode Brainstorming

Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Peranan gas LPG sangat penting bagi kehidupan manusia baik dalam rumah tangga, perindustrian serta UKM. Namun disamping itu, gas LPG memiliki dampak negatif yang jika tidak dinanggulangi dengan baik maka akan menjadi kerugian yang sangat besar. Penyebab dari kerugian ini adalah kebocoran gas LPG. Saat terjadi kebocoran, gas akan keluar dari tabung kemudian jika tersulut oleh api maka akan terjadi kebakaran. Kebocoran gas biasanya dapat dideteksi dengan indra penciuman karena memiliki bau. Gas pada umumnya tidak memiliki bau, bau ini berasal dari campuran hidrokarbon komplek, serta dapat dicairkan pada tekanan tertentu. Namun bau ini terkadang tidak dapat terdeteksi oleh indra perciuman karena tercampur dengan udara di ruangan yang menggunakan AC sebagai pendingin ruangan atau jika terkena air, maka dari itu dibutuhkan suatu alat yang dapat mendeteksi dan berbunyi langsung saat terjadinya kebocoran. Penelitian ini dirancang untuk menghasilkan brainstorming mengenai produk alat pendeteksi kebocoran gas yang kami beri nama Smart Gas Leak Detector.

The role of LPG gas is very important for human life both in households, industry and SMEs. But besides that, LPG gas has a negative impact which if not handled properly it will be a very big loss. The cause of this loss is LPG gas leakage. When a leak occurs, gas will come out of the tube and if ignited by a fire, a fire will occur. Gas leaks can usually be detected by the sense of smell because they have an odor. Gases generally have no odor, this odor comes from a complex mixture of hydrocarbons, and can be liquefied at certain pressures. However, sometimes this smell cannot be detected by the sense of smell because it is mixed with air in a room that uses air conditioning as air conditioner or if it is exposed to water, therefore a device is needed that can detect and sound immediately when a leak occurs. This research is designed to generate brainstorming about a gas leak detector product which we named Smart Gas Leak Detector.

Penerapan Metode From to Chart, ARC, dan Software Algoritma UA FLP Dalam Rangka Perbaikan Tata Letak Fasilitas Pada PT. X

Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Perancangan fasilitas mempunyai peran utama dalam manufaktur. Perancangan yang optimal memastikan pengangkutan material yang efisien, menjadikan penyesuaian fasilitas dengan kebutuhan produksi suatu hal yang harus diperhatikan. PT. X, sebuah pabrik produksi tahu, menghadapi beberapa permasalahan. Observasi menunjukkan adanya backtracking di bagian manufaktur dan pengemasan serta bypassing di bagian manufaktur yang harus melewati area penjualan untuk mencapai gudang, hanya tersedia satu pintu masuk di area penjualan. Beberapa stasiun juga terletak berjauhan, dengan jaur terjauh dari bagian manufaktur ke penggorengan sejauh 34 meter. Efisiensi aliran pada tata letak saat ini hanya sebesar 63%, di bawah standar. Penelitian ini bertujuan untuk meminimalkan jarak perpindahan bahan, meningkatkan efisiensi lini, dan memperbaiki OMH. Metode yang digunakan meliputi from-to chart, activity relationship chart, dan UA FLP untuk memperbaiki tata letak pabrik. From-to chart dipakai untuk mengidentifikasi berat pengangkutan material, sedangkan ARC dipakai untuk mengukur tingkat keterkaitan, dan UA FLP merancang layout yang disarankan. Pembaharuan tata letak yang direncanakan dari UA FLP dijalankan sebanyak lima kali untuk melihat best solution terendah, kemudian nanti untuk di rancang tiga alternative layout yang akan dipilih berdasarkan jarak lintasan terpendek. Total perpindahan bahan yang sebelumnya berjarak 210,11 meter berkurang menjadi 140,86 meter pada tata letak yang diusulkan. Efisiensi aliran meningkat menjadi 75,4%. Biaya penanganan material yang semula Rp. 9.261.581 turun menjadi Rp. 6.342.632 setelah dilakukan usulan tata letak.

Facility design has a major role in manufacturing. Optimal design ensures efficient transportation of materials, making adapting facilities to production needs something that must be considered. PT. X, a tofu production factory, is facing several problems. Observations showed that there was backtracking in the manufacturing and packaging section as well as bypassing in the manufacturing section which had to pass through the sales area to reach the warehouse, only one entrance was available in the sales area. Some stations are also located far apart, with the furthest distance from the manufacturing section to the frying pan being 34 meters. Flow efficiency on the current layout is only 63%, below standard. This research aims to minimize material movement distance, increase line efficiency, and improve OMH. The methods used include from-to charts, activity relationship charts, and UA FLP to improve factory layout. From-to charts are used to identify the weight of material transportation, while ARC is used to measure the level of connection, and UA FLP designs the recommended layout. Updates to the planned layout of the UA FLP were carried out five times to see the lowest best solution, then later three alternative layouts were designed which would be selected based on the shortest path distance. The total material movement which was previously 210.11 meters was reduced to 140.86 meters in the proposed layout. Flow efficiency increased to 75.4%. Material handling costs were originally Rp. 9,261,581 decreased to Rp. 6,342,632 after the layout proposal was carried out.

Perancangan Ulang Mixer dengan Metode Design for Manufacturing and Assembly

Akbar Gading Alfadli Harahap, Mentari Oktaria Gurusinga, Rosnani Ginting — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Desain ulang diperlukan ketika timbul masalah selama fungsi produk. Mixer merupakan suatu alat listrik yang digunakan untuk mengaduk adonan pada industri kuliner. Dinamo mengubah energi listrik menjadi energi mekanik untuk menggerakkan pengaduk dan roda gigi dengan kecepatan tinggi. Perancangan ulang produk mixer diperlukan karena getaran dari gerakan pengaduk melemahkan sambungan mur dan membuatnya lebih mudah lepas. Design for Manufacturing and Assembly (DFMA) digunakan untuk meminimalkan jumlah komponen penghubung. Pada desain usulan, lubang mur pada body cover diubah menjadi konsep snap-fit locking sehingga menjadi satu kesatuan dengan bagian body cover. Konsep snap-fit mengurangi waktu perakitan meningkatkan efisiensi perakitan, dan menurunkan biaya perakitan.

Redesign is required when issues arise during functioning of the product. Mixer is an electrical appliance used to stir dough in culinary industry. The dynamo transforms electrical energy into mechanical energy to drive the stirrer and gears at a fast pace. Redesigning the mixer product is necessary since vibrations from the stirrer's movement weaken the nut connection and make it fall off more easily. In mixer goods, Design for Manufacturing and Assembly (DFMA) is utilized to minimize the amount of connecting components. The nut hole on the body cover is changed to a snap-fit locking concept with printing features so that it becomes an integral part of the body cover part. The snap-fit concept reduces assembly time from 227.11 seconds to 209.92 seconds, increases assembly efficiency from 39.62% to 40.02%, and reduces assembly costs from IDR 758.25 to IDR 740.56.

Penerapan Metode Nigel Cross Pada Pembuatan Produk Portable Water Purifier

Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Portable Water Purifier adalah sebuah alat yang dirancang untuk membersihkan air mentah atau air yang tidak aman untuk diminum menjadi air yang aman untuk diminum. Alat ini dapat digunakan di berbagai situasi, seperti ketika seseorang berada di luar ruangan, melakukan perjalanan jauh, atau dalam situasi darurat di mana pasokan air bersih terbatas. Pemurni air adalah perangkat atau sistem yang digunakan untuk menghilangkan kotoran dan kontaminan dari air, sehingga aman untuk dikonsumsi. Pemurnian air adalah proses menghilangkan kotoran dan kontaminan dari air agar aman untuk dikonsumsi atau penggunaan lainnya. Pada perancangan produk Portable Water Purifier digunakan metode rasional yang menggunakan Perancangan Nigel Cross. Metode Nigel Cross lebih sesuai dengan kebutuhan konsumen sehingga dapat dikatakan metode Nigel Cross merupakan metode aternatif selain Quality Function Deployment. Metode Nigel Cross mengintegrasikan aspek-aspek prosedur perancangan dengan aspek-aspek struktural perancangan ke dalam hubungan komutatif serta hubungan hirarkrial antar problem dan sub-problem. Tujuan dilakukannya perancangan produk dengan metode Nigel Cross pada produk Portable Water Purifier ialah dapat membuat rancangan produk sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen serta spesifikasi akhir, material, fungsi, dan biaya dapat diperlihatkan sehingga dapat memuaskan konsumen dalam penggunaan produk nantinya. Adapun hasil dari pembuatan produk Portable Water Purifier adalah diperoleh W (wish) berjumlah 7 dan D (demand) berjumlah 3, sehingga diperoleh W>D dan dapat disimpulkan bahwa perancang mahir dalam merancang produk karena dapat menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen.

Portable Water Purifier is a tool designed to clean raw water or water that is not safe to drink into water that is safe to drink. This tool can be used in a variety of situations, such as when someone is outdoors, on a long trip, or in an emergency situation where clean water is limited. A water purifier is a device or system used to remove impurities and contaminants from water, making it safe for consumption. Water purification is the process of removing impurities and contaminants from water to make it safe for consumption or other uses. In designing the Portable Water Purifier product, a rational method is used using the Nigel Cross design. The Nigel Cross method is more suitable for consumer needs so that it can be said that the Nigel Cross method is an alternative method besides Quality Function Deployment. The Nigel Cross method integrates aspects of design procedures with structural aspects of design into commutative and hierarchical relationships between problems and sub-problems. The purpose of product design using the Nigel Cross method for Portable Water Purifier products is to be able to make product designs according to the wishes and needs of consumers as well as the final specifications, materials, functions and costs can be shown so that they can satisfy consumers in using the product later. The results of making the Portable Water Purifier product are 7 W (wish) and 3 D (demand), so that W> D is obtained and it can be concluded that the designer is proficient in designing products because they can adapt to consumer needs.

Perancangan Chest Vibrator dengan Metode Nigel Cross untuk Penderita PPOK

Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah inflamasi saluran napas yang berlangsung lama yang menyebabkan obstruksi saluran napas dan ditandai dengan penurunan aliran udara yang berkelanjutan. Pasien PPOK mengalami beberapa gejala, termasuk batuk, sesak napas, dan peningkatan jumlah sputum yang dihasilkan oleh obstruksi saluran napas. Meskipun penyakit ini dapat dicegah dan diobati, kondisi pasien dapat memburuk apabila eksaserbasi sering terjadi dan penyakit lain bersamaan dengannya. Akibatnya, alat yang dapat membantu penderita bernapas diperlukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan sebuah perangkat yang dapat digunakan untuk terapi pernapasan dada untuk pasien yang menderita PPOK. MenurutNigel Cross, perancangan produk terdiri dari tujuh langkah, masing-masing dengan pendekatan unik. Karena W berjumlah 8 dan D berjumlah 2, diperoleh bahwa W lebih besar dari D. Oleh karena itu, perancang telah memenuhi kebutuhan pelanggan dengan baik. Selama proses perancangan Chest Vibrator, total harga yang akan dikeluarkan adalah 435.000 rupiah.

Chronic obstructive pulmonary disease (COPD) is a long-lasting airway inflammation that causes airway obstruction and is characterized by a sustained decrease in airflow. COPD patients experience several symptoms, including cough, shortness of breath, and an increased amount of sputum produced by airway obstruction. While the disease is preventable and treatable, the patient's condition may worsen with frequent exacerbations and concurrent illnesses. As a result, a device that can help the patient breathe is needed. The aim of this study is to develop a device that can be used for chest breathing therapy for patients suffering from COPD. According to Nigel Cross, product design consists of seven steps, each with a unique approach. Since W is 8 and D is 2, it is found that W is greater than D. Therefore, the designer has fulfilled the requirements of the design. Therefore, the designer has met the customer's needs well. During the process of designing the Chest Vibrator, the total price to be spent is 435,000.

Perbaikan Perancangan Rice Cooker dengan Pendekatan Design for Manufacturing and Assembly (DFMA)

Van Hubert, Rosnani Ginting, Utari Noor Afifah Panggabean — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Proses desain merupakan tahap awal dalam pembuatan produk. Dengan melalui desain dan evaluasi produk yang berkelanjutan, kita dapat mengatasi masalah kinerja perakitan produk, kesulitan dalam proses perakitan, serta mengoptimalkan waktu dan biaya perakitan. Diperlukan perbaikan terhadap permasalahan kerusakan saklar pada produk rice cooker untuk mendapatkan usulan perbaikan agar penggunaan rice cooker menjadi lebih optimal. Usulan perbaikan dapat dilakukan dengan metode Design for Manufacturing and Assembly (DFMA) dengan menggunakan pendekatan snap fit. Perbaikan dengan snap fit dilakukan untuk mengurangi kerusakan sekaligus mengeliminasi proses perakitan yang paling memakan waktu yaitu penggabungan antara saklar dan papan PCB. Rancangan aktual produk rice cooker memiliki efisiensi perakitan sebesar 12,65%, sedangkan rancangan produk usulan adalah sebesar 13,44%. Desain hasil perbaikan memiliki nilai efisiensi yang lebih tinggi, dan waktu perakitan yang lebih rendah.

The design process is the initial stage in product creation. Through continuous product design and evaluation, we can overcome product assembly performance problems, difficulties in the assembly process, and optimize assembly time and costs. It is necessary to repair the problem of damage to the switch on the rice cooker product to get suggestions for improvements so that the use of the rice cooker becomes more optimal. Proposed improvements can be made using the Design for Manufacturing and Assembly (DFMA) method using a snap fit approach. Repairs with snap fit are carried out to reduce damage while eliminating the most time consuming assembly process, namely joining the switch and the PCB board. The actual rice cooker product design has an assembly efficiency of 12.65%, while the proposed product design is 13.44%. The improved design has a higher efficiency value and lower assembly time.

Perancangan dan Redesain Alat Bantu Kerja Dengan Metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) Pada Stasiun Penggulungan PT. XYZ

. Rafiki Ihsan, Syarifuddin, Syarifah Akmal — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Di pabrik XYZ ini masih banyak menggunakan alat bantu kerja yang tergolong lama dan tidak ergonomis. Pada stasiun penggulungan banyak terdapat aktivitas material handling mendorong dan meratakan teh. Berdasarkan penyebaran kuesioner NBM, operator stasiun penggulungan mengalami keluhan pada bagian otot terutama pinggang, punggung, dan kaki dikarenakan posisi saat meratakan teh dan mendorong kereta dorong sangat membungkuk. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkatan resiko pada postur operator di stasiun penggulungan dan dilakukannya perancangan ulang kereta dorong dan spatula untuk mendapatkan posisi kerja yang ergonomis. Metode REBA digunakan untuk mengetahui tingkatan resiko postur kerja operator dan dilakukan pengukuran antropometri untuk perancangan ulang kereta dorong dan spatula. Berdasarkan hasil penilaian REBA, postur kerja operator memiliki tingkatan sangat tinggi yang artinya operator perlu dilakukan tindakan sekarang juga dan perlu perubahan. Metode Biomekanika digunakan untuk mengetahui besaran gaya yang dihasilkan pada saat mendorong dengan posisi membungkuk. Perancangan ulang kereta dorong dan spatula ini dilakukan menggunakan antropometri operator dengan persentil 95th. Setelah menggunakan alat usulan, penilaian postur kerja dikategorikan sedang yang berarti sedang perlu tindakan. Hasil perbandingan awal dan akhir yaitu alat awal panjang gerobak 160 cm, lebar gerobak 120 cm, tinggi gerobak dari tanah 48 cm, lebar pegangan 120 cm, diameter pegangan 15 cm, tinggi pegangan dari tanah 46 cm, dan diameter ban 20 cm sedangkan alat akhir yaitu panjang gerobak 160 cm, lebar gerobak 120 cm, diameter pegangan 2,5 cm, tinggi pegangan dari tanah 98 cm dan diameter ban 35 cm. Sedangkan untuk spatula yaitu panjang pegangan 51 cm, diameter genggaman 2,5 cm, lebar mata spatula 30 cm dan tebal mata spatula yaitu 0,4 cm. Dari hasil akhir penilaian biomekanika setelah perancangan menyimpulkan bahwa operatoran tersebut tidak lagi membahayakan pada saat mendorong dan meratakan teh.

At the XYZ factory, many work aids are still used which are old and not ergonomic. At the rolling station there is a lot of material handling activity pushing and leveling the tea. Based on the distribution of the NBM questionnaire, the rolling station operator experienced complaints in the muscles, especially the waist, back and legs because the position when leveling the tea and pushing the stroller was very bent. This research was conducted to determine the level of risk in the operator's posture at the winding station and to redesign the cart and spatula to obtain an ergonomic working position. The REBA method was used to determine the risk level of the operator's working posture and anthropometric measurements were taken to redesign the stroller and spatula. Based on the results of the REBA assessment, the operator's working posture has a very high level, which means that the operator needs to take action now and needs to change. The Biomechanics method is used to determine the amount of force produced when pushing in a bent position. The redesign of the stroller and spatula was carried out using operator anthropometry with the 95th percentile. After using the suggestion tool, the work posture assessment was categorized as moderate, which means that action is needed. The results of the initial and final comparison were that the initial tool had a cart length of 160 cm, cart width 120 cm, cart height from the ground 48 cm, handle width 120 cm, handle diameter 15 cm, handle height from the ground 46 cm, and tire diameter 20 cm while the final tool namely the length of the cart is 160 cm, the width of the cart is 120 cm, the handle diameter is 2.5 cm, the height of the handle from the ground is 98 cm and the tire diameter is 35 cm. Meanwhile, for spatulas, the length of the handle is 51 cm, the diameter of the grip is 2.5 cm, the width of the spatula blade is 30 cm and the thickness of the spatula blade is 0.4 cm. From the final results of the biomechanical assessment after design, it was concluded that this operation was no longer dangerous when pushing and leveling the tea.

Desain Produk E-TOS: Mesin Daur Ulang Limbah Kertas pada UMKM Fotocopy Menggunakan Metode Design Thinking

Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Kebutuhan kertas terus meningkat, dan limbah kertas juga meningkat setiap tahunnya. Akibatnya, limbah kertas akan semakin banyak dan semakin berbahaya bagi lingkungan. Kertas biasanya terbuat dari bahan alam, terutama pepohonan. Semakin banyak kita menggunakan kertas, semakin cepat keseimbangan alam pada bumi terganggu. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sebuah produk pengelolaan limbah kertas di UMKM Fotocopy menggunakan mesin daur ulang untuk meminimalisir limbah kertas. Pada penelitian ini, konsep design thinking digunakan untuk memecahkan permasalahan. Metode ini dipilih karena telah terbukti menjadi salah satu metode inovatif yang fokus terhadap kebutuhan pengguna. Pada metode ini ada terdapat 5 tahapan yaitu empathize, define, ideate, prototype, dan test. Hasil dari analisis kuesioner dan wawancara mengenai inovasi produk mesin dengan teknologi digital menyimpulkan bahwa mesin tempat memiliki dampak signifikan terhadap kebersihan dan lingkungan. Fitur otomatis pemilihan tempat sampah sangat membantu dalam pembuangan sampah, serta teknologi canggih pada produk meningkatkan minat masyarakat dalam membuang sampah karena diberikan imbalan uang.

The need for paper continues to increase, and paper waste also increases every year. As a result, paper waste will increase and become more dangerous for the environment. Paper is usually made from natural materials, especially trees. The more we use paper, the faster the natural balance on earth is disturbed. The purpose of this project is to use a recycling machine to minimize paper waste while designing a paper waste management product for photocopy MSMEs. The idea of design thinking is used to problem solving in this study. This strategy was selected due to its shown ability to be a creative solution that prioritizes the demands of the user. There are five stages to this method: define, ideate, prototype, test, and empathize. Place machines have a big influence on the environment and cleanliness, according to the findings of a survey and interview analysis on machine product innovation using digital technology. The automatic trash can selection feature is very helpful in disposing of waste, and the advanced technology in the product increases people's interest in disposing of waste because they are given monetary rewards.

Usulan Perbaikan Keseimbangan Lini Stasiun Pembuatan Ragum untuk Meningkatkan Effisiensi Lini Produksi dengan Menggunakan Perbandingan Metode J-Wagon dan Largest Candidate Rule

Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Efisiensi dalam lini produksi menjadi kunci penting bagi keberhasilan operasional suatu perusahaan manufaktur. Line balancing merupakan strategi yang penting dalam industri manufaktur untuk meningkatkan efisiensi produksi. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menaikkan tingkat efisiensi terhadap lini produksi pada stasiun pembuatan ragum dengan memperbaiki keseimbangan lini dengan menganalisis konsep dan teknik line balancing serta mengidentifikasi parameter-parameter yang terdapat di dalamnya. Metode J-Wagon mengutamakan item pekerjaan yang memiliki jumlah item pekerjaan terbanyak dan menempatkannya pada workstation terlebih dahulu, kemudian disusul item pekerjaan lain yang item pekerjaannya lebih sedikit sedangkan Metode Largest Candidate Rule mengutamakan item pekerjaan yang memiliki jumlah item pekerjaan terbanyak dan menempatkannya pada workstation terlebih dahulu, kemudian disusul item pekerjaan lain yang item pekerjaannya lebih sedikit. Hasil studi menjelaskan bahwa pendekatan LCR secara konsisten memberikan perbaikan yang lebih signifikan dalam keseimbangan lini dibandingkan dengan metode J-Wagon. Diharapkan penelitian ini akan memberikan bantuan yang besar dalam pengembangan strategi perbaikan keseimbangan lini produksi, khususnya dalam konteks industri manufaktur. Dengan memperbaiki keseimbangan lini, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi waktu siklus, dan meningkatkan output secara keseluruhan. Perusahaan dapat menggunakan temuan penelitian ini sebagai pedoman dalam mengimplementasikan strategi perbaikan yang efektif guna mencapai tujuan operasional yang optimal.

Efficiency in the production line is an important key to the operational success of a manufacturing company. Line balancing is an important strategy in the manufacturing industry to improve production efficiency. Through an analysis of the theory and practice of line balancing as well as the identification of its parameters, this study seeks to improve the line balance and raise the efficiency level of the production line at the vise manufacturing station. The J-Wagon method gives priority to the work item that has the highest number of work items and places it on the workstation first, then followed by other work items with fewer work items while the Largest Candidate Rule method prioritizes the work item that has the highest number of work items and places it on the workstation first, then followed by other work items with fewer work items. The study results explain that the LCR approach consistently provides more significant improvements in line balancing compared to the J-Wagon method. It is anticipated that this study will offer great assistance in the development of production line balance improvement strategies, especially in the context of the manufacturing industry. By improving line balance, companies can increase production efficiency, reduce cycle time, and increase overall output. Companies can utilize the research's conclusions as a guideline in implementing effective improvement strategies to achieve optimal operational goals.

Perancangan dan Pengembangan Produk Smartwatch Pendeteksi Kantuk dengan Pendekatan Nigel Cross

Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Kecelakaan lalu lintas adalah sebuah kejadian tak terduga dan tidak direncanakan yang terjadi di jalan raya, yang melibatkan mobil dan mungkin pengguna jalan lainnya, yang mengakibatkan hilangnya nyawa dan harta benda. Penulis kini sedang mengerjakan instrumen baru yang dapat mengidentifikasi kapan seseorang mulai mengantuk sebuah jam tangan pintar. Pendekatan Nigel Cross digunakan selama proses desain produk. Langkah pertama dari pendekatan ini adalah membuat dan membagikan kuesioner AHP. Hal ini akan membantu memecah situasi yang rumit dan tidak terstruktur ke dalam elemen-elemen penyusunnya, mengurutkan elemen atau variabel tersebut dalam suatu hierarki, dan kemudian mensintesis semua pertimbangan ini untuk mengetahui variabel mana yang paling penting. Dibanderol Rp 423.000, spesifikasinya sesuai dengan keinginan pelanggan: smartphone pendeteksi ngantuk berwarna hitam dengan bodi besi, diameter 35 milimeter, berat 50 gram, bentuk lingkaran, baterai internal, permukaan mulus, kemampuan untuk mendeteksi detak jantung, alarm, dan keluaran suara.

Traffic accident is an unexpected and unplanned incident that takes place on a roadway, involving automobiles and perhaps other road users, leading to the loss of life and property. The author is now working on a new instrument that can identify when a person is becoming sleepy—a smartwatch. The Nigel Cross approach is used throughout the product design process. The first step of this approach is to create and hand out AHP questionnaires. These will help break down a complicated and unstructured situation into its constituent elements, rank those elements or variables in a hierarchy, and then synthesize all of these considerations to find out which variables are most important. At IDR 423,000, the specs are in line with what customers want: a black sleepiness detection smartphone with an iron body, 35 mm in diameter, 50 grammes in weight, a spherical form factor, built-in battery, a smooth surface, the ability to detect heart rate, an alarm, and sound output.

Analisis Total Productivity Maintenance (TPM) Mesin Sterilizer di PT. XYZ dengan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE)

Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Produktivitas adalah perbandingan antara output yang diperoleh dengan input yang digunakan. PT XYZ mempunyai 4 mesin sterilizer dimana penggunaannya secara bergantian dan bersistem paralel sehingga kerusakan pada satu mesin tidak berpengaruh ke mesin lain. Mesin sterilizer nomor 3 adalah yang paling jarang digunakan karena sering menjalani perawatan, sehingga kondisi dan efektivitas mesin tersebut dikaji kelayakannya. OEE merupakan pengukuran yang komprehensif terhadap produktivitas dan kinerja mesin. Fishbone diagram menunjukkan dampak atau akibat dari suatu masalah, dengan segala penyebabnya. Mesin sterilizer yang kurang produktif dan belum dimanfaatkan secara efisien berpengaruh ke nilai OEE dari mesin tersebut. OEE mesin sterilizer di PT. XYZ masih jauh di bawah standar internasional sebesar 28,68%, sehingga diperlukan perbaikan segera untuk meningkatkan nilai OEE. Oleh karena itu, memahami dan memberikan pemahaman mengenai TPM kepada seluruh operator dan menggunakan software yang dapat membantu mempermudah pengumpulan data dalam perhitungan dan analisis untuk meningkatkan produktivitas mesin yang digunakan perlu dilakukan oleh perusahaan.

Productivity is the comparison between the output obtained and the input used. PT XYZ has 4 sterilizer machines that are used alternately in a parallel system, so that damage to one machine does not affect the others. Sterilizer machine number 3 is the least used due to frequent maintenance, prompting an evaluation of its condition and effectiveness. OEE is a comprehensive measurement of productivity and machine performance. The fishbone diagram illustrates the impact or consequences of a problem, along with all its causes. Less productive and underutilized sterilizer machines will affect their OEE value. The OEE of sterilizer machines at PT XYZ is still far below the international standard of 28.68%, thus immediate improvement is needed to increase the OEE value. Therefore, the company needs to understand and provide training on TPM to all operators, and use software that can facilitate data collection for calculations and analysis to improve the productivity of the machines used.

Analisis Tingkat Efektivitas Plant Pabrik XYZ Menggunakan Overall Equipment Effectiveness (OEE)

Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

PT XYZ merupakan perusahaan agrobisnis yang bergerak dalam distribusi dan pemasaran pupuk bagi petani di seluruh wilayah di Indonesia. Target produksi tahunan PT XYZ dapat dicapai dengan adanya kelancaran kegiatan proses produksi. Salah satu faktor utama dalam kegiatan proses produksi adalah, kondisi mesin produksi dan peralatan pendukung lain. Berdasarkan pengamatan dan analisis yang dilakukan ditemukan bahwa rate produksi pupuk pada Plant I lebih rendah dibandingkan dengan Plant II. Oleh karena itu salah satu faktor utama yang dianalisis lebih lanjut adalah kinerja Plant I yang dilihat dari tingkat efektivitas mesin dan peralatan dengan menggunakan perhitungan kinerja dengan Overall Equipment Effectiveness (OEE). Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai Overall Equipment Effectiveness terendah ada pada bulan Desember dengan nilai OEE sebesar 74% dengan kategori nilai Passable. Selain itu pada Januari, Maret, Mei, Juli, dan November diperoleh kategori nilai Pretty Good. Indikator utama yang mempengaruhi nilai ini adalah pada nilai Availability dan Performance. Penyelesaian atas permasalahan yang ada dilakukan dengan menganalisis faktor penyebab dengan menggunakan diagram sebab akibat dan metode 5W+1H serta memberikan usulan perbaikan yang dapat dilakukan.

PT XYZ is an agribusiness company engaged in the distribution and marketing of fertilizers to farmers across Indonesia. The annual production target of PT XYZ can be achieved with the smoothness of production process activities. One of the main factors in production process activities is the condition of production machines and other supporting equipment. Based on observations and analyses conducted, it was found that the fertilizer production rate at Plant I was lower compared to Plant II. Therefore, one of the main factors to be further analyzed is the performance of Plant I, viewed from the effectiveness level of machines and equipment using performance calculations with Overall Equipment Effectiveness (OEE). The analysis results indicate that the lowest Overall Equipment Effectiveness value occurred in December with an OEE value of 74% in the Passable value category. Additionally, in January, March, May, July, and November, the Pretty Good score category was obtained. The main indicators influencing this value are the Availability and Performance values. Resolution of existing problems is carried out by analyzing causal factors using cause and effect diagrams and the 5W+1H method, also providing suggestions for improvements that can be made.

Analisis Pengendalian Kualitas Persentase Kadar Air Jenis Teh Hitam PT XYZ dengan Pendekatan Statistical Process Control

Fedrico, Anggreani Ongga, Beatrice Nathania, Muhammad Setiawan, Vannesa — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Kenaikan konsumsi teh secara global telah mendorong pertumbuhan industri pengolahan teh di Indonesia agar dapat bersaing di pasar internasional. Salah satu aspek yang berpengaruh terhadap nilai dan daya saing produk adalah kualitasnya. Pengendalian kualitas bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk serta memastikan keamanannya. Penelitian ini menggunakan metode Statistical Process Control dengan berbagai alat seperti lembar pemeriksaan, diagram kendali, dan diagram tulang ikan untuk mengidentifikasi penyebab penurunan kualitas bubuk the hitam. Tujuannya adalah agar proses selanjutnya dapat mengurangi tingkat penurunan kualitas produk. Penelitian ini fokus pada menemukan faktor utama yang menyebabkan penurunan kualitas teh terkait kadar air dalam teh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor utama yang menyebabkan penurunan kualitas teh adalah tingginya kadar air dalam bubuk teh kering. Jenis kerusakan ini dapat disebabkan oleh kesalahan manusia dan berbagai faktor lainnya seperti kondisi bahan baku, pengawasan proses, dan mesin.

The global increase in tea consumption has propelled the growth of the tea processing industry in Indonesia to compete in the international market. One of the crucial aspects influencing the value and competitiveness of products is their quality. Quality control aims to uphold and enhance product quality while ensuring safety. This research employs the Statistical Process Control method with various tools such as check sheets, control charts, and fishbone diagrams to identify the causes of the decline in the quality of black tea powder. The objective is to minimize the decline in product quality in subsequent processes. The study focuses on identifying the primary factors contributing to the decrease in tea quality, particularly concerning the moisture content in tea. The findings reveal that the predominant factor causing the decline in tea quality is the high moisture content in dry tea powder. Such deterioration may stem from human error and various other factors including raw material conditions, process supervision, and machinery.

Metode Nigel Cross: Perancangan Produk Bantal Duduk Relaksasi dengan Alat Pijat Penggetar dan Heat Pack

Audityo Mikha Ananda Putra, Sekar Anggraini — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Proses penuaan menyebabkan berbagai gangguan pada fungsi organ orang tua, termasuk gangguan penglihatan, penurunan fungsi sel saraf, serta disfungsi pada sistem muskuloskeletal, yang dapat mengakibatkan masalah seperti nyeri otot atau myalgia. Nyeri otot sering terjadi pada orang tua tanpa pengobatan yang efektif. Sebagai solusi, penulis mengembangkan solusi baru dengan menambahkan alat pemijat dan penghangat pada alas duduk. Proses perancangan produk ini menggunakan metode Nigel Cross, yang merupakan gabungan dari desain produk dan strategi pemasaran berbasis logika. Tahapan awal dalam metode ini melibatkan pembuatan dan penyebaran kuesioner Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menguraikan situasi yang kompleks dan tidak terstruktur menjadi bagian-bagiannya, menyusun berbagai variabel sesuai dengan hierarkinya, serta menyintesis pertimbangan-pertimbangan tersebut untuk menentukan variabel mana yang memiliki dampak terbesar pada hasil situasi.Hasil akhir yang didapatkan pada klasifikasi tujuan terdapat 3 level. Pada tahap penetapan fungsi, didapatkan 3 sub fungsi. Tahap penyusunan kebutuhan didapat 8 wish dan 2 demand pada atribut produk. Penetapan karakteristik didapatkan 7 karakteristik teknik. Pembangkitan alternatif terdapat 3 alternatif yang dapat dipilih sebagai alternatif. Pada evaluasi alternatif, terpilih yaitu alternatif kelompok IV. Tahap terakhir yaitu pengembangan rancangan diperoleh harga total komponen yaitu sebesar Rp374.000.

The aging process leads to various impairments in the organ functions of the elderly, including vision impairment, declining nerve cell function, and musculoskeletal system dysfunction, which can result in issues such as muscle pain or myalgia. Muscle pain often occurs in the elderly without effective treatment. As a solution, the author developed a new solution by adding a massager and heater to the seat cushion. This product design process uses the Nigel Cross method, which combines product design and logic-based marketing strategies. The initial stages of this method involve creating and distributing Analytical Hierarchy Process (AHP) questionnaires to break down complex and unstructured situations into their components, organizing various variables according to their hierarchy, and synthesizing these considerations to determine which variables have the greatest impact on the situation's outcome. The final classification of objectives resulted in three levels. In the function determination stage, three sub-functions were identified. In the requirement development stage, eight wishes and two demands were identified for product attributes. Seven technical characteristics were identified in the characteristic determination stage. Three alternatives were generated in the alternative generation stage, with alternative group IV being selected in the alternative evaluation stage. In the final stage, the total component cost was determined to be Rp374,000.

Pengembangan Produk Alat Pendeteksi Kanker Payudara dengan Survei Pasar

Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Saat merancang suatu produk maka hal yang pertama dilakukan adalah survei pasar. Survei pasar ini dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengetahui minat pasar dan kebutuhan terhadap produk alat pendeteksi kanker payudara. Survei pasar ini dilaksanakan dengan menghimpun data dari sejumlah sampel melalui kuesioner. Penelitian ini menerapkan kuesioner yang terdiri dari 2 jenis yaitu kuesioner terbuka dan tertutup. Setelah disusun, kuesioner tersebut disebar kepada 36 responden dari kelompok perempuan berusia 25 tahun ke atas, yang merupakan bagian dari populasi yang dituju. Hasil dari kuesioner terbuka akan diperoleh modus berupa banyaknya nilai yang muncul dalam setiap atributnya. Hasil dari penelitian ini yaitu warna produk merah, dimensi produk 90 cm, berat produk 80 gr, sumber daya berupa listrik, bahan produk yang digunakan kain flanel, bahan pendeteksi yag digunakan tembaga, bahan perekat yang digunakan velcro tape, peletakan busa berada di dalam kain, resleting yang digunakan resleting jepang, dan bahan tambahan produk yang digunakan kain linen. Hasil dari kuesioner tertutup dibuktikan dengan dilakukannya uji validitas dimana semua data yang dihasilkan lebih besar atau berada di wilayah r = 0,329 dan uji reliabilitas dimana koefisien Alpha Croanbach nya cukup tinggi atau lebih besar dari 0,329 pada harga r ktitis pada n = 36 dengan taraf signifikansi 5 %, maka data disebut valid dan reliable.

When designing a product, the first thing to do is market survey. This market survey was carried out with the aim of knowing market interest and needs for breast cancer detection products. This market survey was carried out by collecting data from a number of samples through questionnaires. This research applies a questionnaire consisting of 2 types, namely open and closed questionnaires. After being compiled, the questionnaire was distributed to 36 respondents from the group of women aged 25 years and over, who are part of the target population. The results of the open questionnaire will show the mode in the form of the number of values that appear in each attribute. The results of this research are the color of the product is red, the product dimensions are 90 cm, the weight of the product is 80 grams, the power source is electricity, the product material used is flannel, the detection material used is copper, the adhesive material used is Velcro tape, the placement of the foam is in the fabric, the zipper is used Japanese zipper, and the additional product material is used linen fabric. The results of the closed questionnaire were proven by carrying out a validity test where all the data produced was greater or in the area of r = 0.329 and a reliability test where the Croanbach Alpha coefficient was quite high or greater than 0.329 at a value of r ktitis at n = 36 with a significance level of 5 %, then the data is called valid and reliable.

Perancangan Pengembangan Produk Relaxation Mouse Care dalam Meminimalisir Carpal Tunnel Syndrome dengan Metode Brainstorming

Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Perkembangan teknologi telah meningkatkan ketergantungan pekerjaan di lingkungan perkantoran pada penggunaan komputer, monitor, keyboard, dan mouse. Namun, penggunaan teknologi ini juga membawa risiko terhadap kesehatan dan kenyamanan pekerja jika tidak dikelola dengan baik. Salah satu masalah umum adalah Carpal Tunnel Syndrome (CTS), yang dapat disebabkan oleh penggunaan mouse dan keyboard secara berulang. Untuk mengatasi masalah ini, perlu adanya solusi yang efektif. Penelitian ini mengusulkan pengembangan produk baru yang disebut Relaxation Mouse Care, yang menambahkan inovasi getaran terapi vibrasi untuk menenangkan otot-otot pergelangan tangan dan sensor Photoplethysmograph (PPG) untuk mendeteksi perubahan denyut jantung. Produk ini akan memberikan sinyal jika pekerja mencapai titik kelelahan yang dapat mengganggu produktivitas kerja. Dengan demikian, produk ini diharapkan dapat membantu mengurangi risiko terjadinya CTS dan meningkatkan kesejahteraan pekerja di lingkungan perkantoran.

The development of technology has increased the dependence of office work on the use of computers, monitors, keyboards, and mice. However, the use of this technology also poses risks to the health and comfort of workers if not managed properly. One common issue is Carpal Tunnel Syndrome (CTS), which can be caused by repeated use of mice and keyboards. To address this problem, an effective solution is needed. This study proposes the development of a new product called Relaxation Mouse Care, which adds the innovation of vibration therapy to soothe the muscles of the wrists and a Photoplethysmograph (PPG) sensor to detect changes in heart rate. This product will provide a signal when workers reach a point of fatigue that may impair work productivity. Thus, this product is expected to help reduce the risk of CTS and improve the well-being of workers in office environments.

Sustainable and Green System Management: Meningkatkan Efiensi Energi dan Mencapai Net Zero Emission dengan Mengurangi Penggunaan Bahan Bakar Fossil dengan Ammonia

Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Jurnal ini membahas strategi untuk meningkatkan efisiensi energi dan mencapai nol emisi bersih dengan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil melalui penerapan amonia sebagai alternatif yang berkelanjutan. Ketergantungan global terhadap bahan bakar fosil telah menjadi sumber utama emisi gas rumah kaca, yang memicu perubahan iklim yang signifikan. Penelitian ini fokus pada eksplorasi penggunaan amonia sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan dan berpotensi mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Kami menyajikan analisis komprehensif tentang efek substitusi amonia terhadap bahan bakar fosil dalam berbagai sektor industri dan transportasi. Dengan mengintegrasikan teknologi terbaru, penelitian ini merinci bagaimana penggunaan amonia dapat meningkatkan efisiensi energi secara keseluruhan sambil mencapai target net zero emisi. Temuan ini memiliki dampak positif terhadap pembangunan berkelanjutan dan memberikan kontribusi penting terhadap mitigasi perubahan iklim.

This journal discusses strategies to improve energy efficiency and achieve net-zero emissions by reducing the use of fossil fuels through the application of ammonia as a sustainable alternative. Global dependence on fossil fuels has become a primary source of greenhouse gas emissions, triggering significant climate change. This research focuses on exploring the use of ammonia as an environmentally friendly fuel, with the potential to reduce negative impacts on the environment. We present a comprehensive analysis of the substitution effects of ammonia for fossil fuels in various industrial and transportation sectors. By integrating the latest technologies, this research details how the use of ammonia can enhance overall energy efficiency while achieving net-zero emission targets. These findings have a positive impact on sustainable development and provide a significant contribution to climate change mitigation.

Perbandingan Metode Peramalan Metode Siklis dan Moving Average Pada Permintaan Produksi Art Board pada PT. XYZ

Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

PT.XYZ, merupakan perusahaan bidang industri manufaktur yang memproduksi produk kertas dan tissue. Art Board yang diproduksi PT. XYZ cukup diminati oleh beberapa konsumen sehingga permintaan menjadi fluktuatif. Oleh karena itu, PT. XYZ harus dapat membuat perencanaan yang matang agar tidak terjadi overproduction yang membuat perusahaan merugi. Dengan mengintegrasikan informasi yang relevan dari masa lalu dan masa kini, peramalan bertujuan untuk mengurangi ruang kesalahan ketika mengevaluasi kejadian di masa depan. Memprediksi masa depan sangat penting bagi perusahaan karena memberikan landasan dalam mengambil keputusan. Meskipun demikian, ada beberapa pendekatan dalam peramalan; jadi, sangat penting untuk memilih strategi yang sesuai dengan data historis perusahaan untuk mendapatkan hasil terbaik. Pada penelitian ini, awalnya dibuat diagram scatter dari data historis perusahaan agar dapat dilihat pola apa yang terbentuk. Pola yang terbentuk dapat menunjukkan metode apa saja yang cocok dipakai dalam penelitian. Setelah itu, didapat beberapa metode yang sesuai dengan pola data historis. Metode dibandingkan tingkat error-nya menggunakan metode MSE (Mean Square Error). Metode Moving Average dipilih dibandingkan metode siklis sebagai pendekatan peramalan karena mempunyai standar error yang lebih kecil. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan Ftabel = F(α,V1,V2) = F(0.05,10,9) = 3.14. Dengan kata lain Fhitung lebih kecil atau sama dengan Ftabel.

PT.XYZ is a manufacturing company that produces paper and tissue products. The Art Board produced by PT. XYZ is quite popular among consumers, leading to fluctuating demand. Therefore, PT. XYZ must be able to make careful planning to avoid overproduction, which could lead to financial losses. Forecasting is an approach to determining future actions more effectively and in more detail based on a collection of historical data information from previous periods to the present to minimize the error rate. In business, forecasting is quite important because it is the basis for decision-making. However, there are many methods available for forecasting, so the method chosen must be truly suitable for the company's historical data so that the forecasting results can be maximized or approach the actual data. In this study, a scatter diagram was initially created from the company's historical data to see what patterns emerged. The patterns that emerge can indicate which methods are suitable for the study. After that, several methods were found to be suitable for the historical data pattern. The methods were compared for their error rates using the MSE (Mean Square Error) method. The forecasting method used is the Moving Average method, where the selection is based on method comparison, namely the cyclical method. The hypothesis testing results show that Ftabel = F(α,V1,V2) = F(0.05,10,9) = 3.14, Fhitung ≤ Ftabel, indicating that the Moving Average method was selected with a smaller standard error than the cyclical method.

Peramalan Permintaan Ragum dengan Metode Time Series dengan Perhitungan Error MSE

Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Peramalan adalah proses memprediksi kemungkinan situasi di masa depan dengan memeriksa data masa lalu berdasarkan analisis data historis. Manfaat dari peramalan tercermin dalam proses pengambilan keputusan. Keputusan yang didasarkan atas pertimbangan dari periode sebelumnya merupakan suatu keputusan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peramalan terhadap data permintaan produk ragum masa lalu dalam 15 periode sebelumnya untuk mempediksi jumlah permintaan ragum selama 6 periode kedepan dengan menggunakan metode Mean Squared Error (MSE). Peramalan ini dilakukan secara manual dengan menerapkan ketujuh langkah peramalan, yaitu megidentifikasi target ramalan, membuat gambaran plot sebar, Dapat mengklasifikasikan beberapa metode, menghitung parameter, menghitung error setiap metode, mendapatkan metode dengan nilai terendah, dan meninjau data perkiraan akan memastikan bahwa pola perkiraan yang dipilih sesuai untuk enam periode berikutnya bahwa permintaan tersebut cukup mewakili. Peramalan deret waktu dilakukan dengan metode linier dan siklis. perolehan perkiraan memperlihatkan metode siklis terpilih karena memperoleh jumlah kesalahan paling rendah dibandingkan metode Mean Squared Error (MSE) bernilai 5725,1769. Hasil penelitian ini dapat membantu untuk menjadi pedoman bagi sebuah perusahaan dalam meningkatkan efektivitas suatu rencana bisnis untuk menghindari terjadinya kelebihan produksi dan mempertahankan kualitas produksi agar tidak mengalami penurunan.

The method of forecasting involves looking at historical data and using that analysis to predict potential future circumstances. The benefits of forecasting are reflected in decision-making processes. Decisions based on considerations from previous periods are considered good decisions. This study aims to analyze forecasting against past demand data for ragum products in the last 15 periods to predict the amount of ragum demand for the next 6 periods using the Mean Squared Error (MSE) method. This forecasting is done manually by applying seven forecasting steps, namely identifying the forecast target, creating a scatter plot overview, being able to classify several methods, calculating parameters, calculating the error for each method, obtaining the method with the lowest value, and reviewing the forecasted data to ensure that the selected forecast pattern is suitable for the next six periods and sufficiently represents the demand. Time series forecasting is done using linear and cyclic methods. The forecast acquisition shows that the cyclic method is selected because it obtains the lowest error compared to the Mean Squared Error (MSE) method, which is valued at 5725.1769. The results of this study can help guide a company in improving the effectiveness of a business plan to avoid overproduction and maintain production quality to prevent a decrease.

Pembuatan Alat Pijat Lumbar Back Support dengan Heater, Cooling Pad, dan Vibration Menggunakan Metode Brainstorming

Abel Ageshwara Dhyra, Suci Asmidar Harahap, Aulichya Nadine Stephanie Nasution — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Seiring dengan perkembangan teknologi yang canggih kebutuhan untuk kesehatan terus meningkat menyebabkan tingginya tingkat persaingan industri dan menjadikan adanya tuntutan untuk peningkatan kualitas dan performa guna mencapai tingkat efektivitas dan efesiensi yang tinggi dalam menghasilkan barang produksi. Akibat dari tuntutan pekerjaan dapat mengakibatkan kelelahan pada pekerja utamanya sering terjadi pada punggung bawah. Orang yang mengalami nyeri punggung bawah cenderung bekerja dalam pekerjaan yang memerlukan aktivitas fisik tinggi, namun kurang melakukan aktivitas fisik saat beristirahat atau waktu luang. LBP dapat disebabkan oleh strain otot. Beberapa hal dapat meredakan nyeri tersebut ialah dengan menggunakan lumbar back support yang memiliki fitur-fitur seperti penghangat, pendingin, dan alat pijat, namun untuk mendapatkan manfaat tersebut ditemukan pada alat yang berbeda-beda sehingga pada saat pembelian produk harus terpisah-pisah yang harganya cukup mahal. Hasil akhir dari brainstorming ialah produk akhir yang memiliki spesifikasi seperti produk berwarna hitam, memiliki kapasitas baterai sebesar 200mAh, memiliki dimensi panjang sebesar 110 cm, lebar 22 cm, dan ketebalan 0,3 cm, cooling pad gel memiliki berat sebesar 200g, cooling pad gel memiliki panjang 15 cm, magnet tourmaline memiliki panjang 1,5 cm, memiliki alat fitur vibration massage dengan 3 level getaran, memiliki fitur cooling pad gel dengan suhu 5-20˚ C, memiliki velcro tape dengan panjang 26 cm, dan menggunakan magnet tourmaline sebagai fitur penghangat.

Alongside the advancement of complex technology, the need for health continues to increase, causing high levels of industrial competition and creating demands for increased quality and performance to attain a heightened level of efficacy and efficiency in producing manufactured goods. The consequences of work demands can cause fatigue in workers, especially in the lower back. Individuals with LBP are more likely to have jobs that require high levels of physical activity at work, but less exercise in leisure time. LBP can be caused by muscle strains. Several things can relieve this pain like lumbar back support which have main features, such as heaters, coolers and massage tools, but to get these benefits they are found in different tools so that when purchasing the products you have to buy them separately, which is quite expensive. Therefore, the end result of brainstorming which have spesifications such as black color for the product, has a battery capacity of 200mAh, has dimensions of 110 cm in length, 22 cm in width, and 0,3 cm in thickness, cooling pad gel weighs 200g, cooling pad gel with a length of 15 cm, tourmaline magnet has a length of 1,5 cm, has a vibration massage feature tool with 3 levels of vibration, has a cooling pad gel feature with a temperature of 5-20° C, has velcro tape with a length of 26 cm, and uses tourmaline magnets as a heating feature.

Implementasi Survei Pasar dalam Perancangan dan Pengembangan Produk Plantar Fasciitis Brace

Cipta Kasih Jonathan, Dhaifina Muthiadity, Nadzwa Zacherly — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Langkah yang dilakukan dalam mengetahui kebutuhan dan keinginan calon pelanggan salah satunya melalui survei pasar (riset pasar). Survei pasar (riset pasar) sangat penting dilakukan saat seorang perancang melakukan perancangan dan pengenalan produk yang dirancang, hingga nanti produk siap diproduksi dan dilakukan pemasaran. Kuesioner adalah salah satu metode memperoleh sekumpulan informasi atau data melalui media formulir yang didalamnya terdapat beberapa pertanyaan untuk kelompok/orang dengan harapan pihak tersebut memberikan tanggapan atau jawaban untuk selanjutnya dilakukan analisa oleh pembuat kuesioner. Selama melaksanakan penyebaran kuesioner, peneliti juga melakukan tahap perencanaan pemasaran produk yang sedang dirancang menggunakan teknik segmentation, targeting, dan positioning. Bauran pemasaran menekankan pada empat aspek utama yaitu produk, harga, promosi dan tempat untuk memaksimalkan penjualan dan memberikan kepuasan pada pelanggan. Pengujian reliabilitas dilakukan untuk melihat apakah kuesioner konsisten dan dapat dipercaya sebagai alat ukur. Penerapan metode survei pasar dalam perancangan dan pengembangan produk Plantar Fasciitis Brace telah memberikan masukan bagi peneliti dalam melakukan perancangan produk sesuai keinginan dan kebutuhan pasar yaitu bahwa kinerja dan harapan dari atribut yang ada dapat memuaskan pelanggan.

One of the steps taken to find potential customers is through market surveys. Market surveys are very important to carry out when a designer is designing and introducing the product being designed, until the product is ready to be produced and marketed. A questionnaire is a method of obtaining a collection of information or data through a media form in which there are several questions for a group/person with the hope that the party will provide responses or answers for further analysis by the questionnaire maker. While distributing the questionnaire, the researcher also carried out the marketing planning stage for the product being designed using segmentation, targeting and positioning techniques. Reliability testing is carried out to see whether the questionnaire is consistent and reliable as a measuring tool. Utilizing market research techniques in product development and design, researchers have benefit from Plantar Fasciitis Brace's insights into how to build products that meet consumer expectations and market demands while also performing well and performing up to current standards.

Perancangan Produk Cuddle Face Massage Menggunakan Metode Brainstorming

Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Cuddle Face Massage merupakan bantal pijat yang dapat mengurai stress, nyeri kepala, dan kelelahan yang terjadi akibat penggunaan komputer terlalu lama serta lingkungan kerja yang tidak nyaman yang membuat pekerja tidak dapat beristirahat dengan baik. Proses perancangan produk Cuddle Face Massage dilakukan dengan metode brainstorming. Brainstorming adalah metode yang dilakukan untuk menghasilkan gagasan atau ide sebanyak mungkin secara singkat sebagai suatu solusi untuk mengatasi masalah yang ada. Dalam brainstorming, semua bebas memberi masukan apapun, baik ide yang biasa maupun tidak biasa dan akhirnya semua ide tersebut akan dikombinasikan menjadi suatu ide baru yang dapat menyelesaikan masalah yang diangkat. Dari brainstorming didapatkan 10 atribut yang akan digunakan sebagai acuan dalam perancangan produk Cuddle Face Massage, seperti isi bantal yang terbuat dari dacron, sarung bantal yang terbuat dari polyester, bantal pijat berwarna abu-abu, bentuk produk yang menyerupai huruf U, stand holder yang terbuat dari stainless steel, stand holder dapat disesuaikan, dilengkapi dengan sumber daya baterai dan kabel USB, memiliki dimensi 255 x 250 x 125 mm, terdapat mesin pijat yang bentuk alat pijatnya menyerupai bola.

Cuddle Face Massage is a massage pillow that can relieve stress, headaches and fatigue that occur due to using computers for too long and an uncomfortable work environment that prevents workers from getting a good rest. Using the brainstorming method, the Cuddle Face Massage product design process was completed. The goal of brainstorming is to quickly come up with as many ideas as you can to solve current problems. In brainstorming, everyone is free to provide any input, both ordinary and unusual ideas and finally all these ideas will be combined into a new idea that can solve the problem raised. From the brainstorming, 10 attributes were obtained that will be used as a reference in designing Cuddle Face Massage products, such as pillow contents made of Dacron, pillowcases made of polyester, gray massage pillows, product shapes that resemble the letter U, stand holders made of made of stainless steel, the stand holder can be adjusted, equipped with a battery power source and USB cable, has dimensions of 255 x 250 x 125 mm, there is a massage machine whose shape resembles a ball.

Perancangan Produk Air Sole Pillow with Massage and Heater dengan Metode Survei Pasar

Alya Zhafira Nasution, Dinda Rahma Aulia Harahap, Boas Harianja — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Survei pasar adalah strategi marketing yang umum digunakan oleh perusahaan sebelum memasarkan sebuah produk. Survei pasar bertujuan untuk menentukan keinginan pasar terhadap barang yang akan dijual. Oleh karena itu, untuk mengetahui keinginan konsumen terhadap produk Air Sole Pillow with Massage and Heater dilakukan survei pasar. Survei pasar didistribusikan secara bertahap kepada pelanggan, tahap pertama yaitu metode kuesioner terbuka dan tahap selanjutanya yaitu metode kuesioner tertutup. Kuesioner ialah cara untuk mempermudah peneliti dalam mengakumulasikan data tentang sikap, keyakinan, dan perilaku individu dalam organisasi serta karakteristik yang dapat dipengaruhi oleh sistem yang sudah ada atau yang akan dibuat. Setelah itu, metode uji validitas serta uji realibilitas akan digunakan dalam menguji skor dan konsistensi data hasil kuesioner. Jumlah sampel yang digunakan untuk produk Air Sole Pillow with Massage and Heater adalah sampel probabilitas sederhana. Metode Slovin digunakan sebagai perhitungan kuantitas sampel. Dari data yang sudah diperoleh berdasarkan data kuesioner, diharapkan produk ini dapat diterima dan bermanfaat bagi masyarakat.

Market surveys are a marketing strategy commonly used by companies before marketing a product. Market surveys aim to determine market desires for goods to be sold. Therefore, to find out consumer desires for the Air Sole Pillow with Massage and Heater product, a market survey was conducted. The market survey is distributed in stages to customers, the first stage is the open questionnaire method and the next stage is the closed questionnaire method. Questionnaires facilitate the collection of data on individual attitudes, beliefs, and behaviors within organizations, as well as characteristics that may be affected by current or prospective systems. After that, validity test methods and reliability tests will be used to test the scores and consistency of the questionnaire results data. The number of samples used for the Air Sole Pillow with Massage and Heater product is a simple probability sample. The Slovin method is employed for determining the sample size. From the data that has been obtained based on questionnaire data, it is hoped that this product will be accepted and useful for society.

Perencanaan dan Pengendalian Produksi Tas dengan Metode Forecasting Linear Regression dan Metode Algoritma Wagner-Within (AWW)

Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model perencanaan dan pengendalian produksi tas yang efisien dan efektif dengan menggunakan metode Forecasting Linear Regression dan algoritma Wagner-Within (AWW). Model ini diharapkan dapat membantu industri pembuatan tas dalam menentukan waktu dan jumlah pesanan yang paling efisien untuk jadwal produksi tas. Data penjualan tas terdahulu dianalisis dengan menggunakan metode Forecasting Linear Regression untuk memprediksi permintaan tas di masa depan. Hasil prediksi ini kemudian digunakan sebagai dasar untuk menghitung kebutuhan produksi tas dengan menggunakan algoritma Wagner-Within (AWW). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode Wagner-Within membantu PT X dalam meminimalkan biaya penyimpanan, menjaga kelancaran proses produksi, dan memastikan ketersediaan produk sesuai dengan permintaan pasar. Selain itu, penggunaan metode forecasting linear regression juga membantu dalam meramalkan permintaan tas di masa depan, sehingga perusahaan dapat menentukan waktu dan jumlah pesanan yang efisien untuk jadwal produksi tas. Dengan kombinasi metode tersebut, PT X dapat mengoptimalkan produksi, manajemen persediaan bahan baku, dan biaya produksi secara keseluruhan.

This research aims to develop an efficient and effective production planning and control model for bag production using the Forecasting Linear Regression method and the Wagner-Within (AWW) algorithm. This model is expected to help the bag manufacturing industry in determining the most efficient time and quantity of orders for bag production schedules. Previous bag sales data were analyzed using the Forecasting Linear Regression method to predict future bag demand. This predicted result is then used as a basis for calculating bag production requirements using the Wagner-Within (AWW) algorithm. The study's findings demonstrated that applying the Wagner-Within technique helped PT X minimize storage costs, maintain a smooth production process, and ensure product availability according to market demand. In addition, the use of the forecasting linear regression method also helps in forecasting future bag demand so that companies can determine the efficient time and quantity of orders for bag production schedules. With a combination of these methods, PT X can optimize production, raw material inventory management, and overall production costs.

Pengembangan Produk Smart Mosquito Trap dengan UV LED, Speaker, dan Aplikasi dengan Survey Pasar

Rheinica Gisela Siagian, Marthin Paulido Siahaan, Rezky Kakana Sinuraya — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Nyamuk adalah hewan yang berkembangbiak dengan cepat di iklim tropis seperti negara Indonesia dan yang berudara lembap. Bahkan pada saat manusia tertidur, nyamuk-nyamuk ini masih berkembang biak dan mengganggu manusia. Smart Mosquito Trap merupakan produk yang memiliki berbagai inovasi yang dirancang untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ditimbulkan oleh nyamuk. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan mendapatkan kebutuhan juga harapan pelanggan mengenai produk yang nantinya akan dirancang dan juga diinovasikan. Metode riset pasar difungsikan pada penelitian ini untuk memutuskan bagaimana produk ini dirancang agar memenuhi kebutuhan dan kebutuhan konsumen. Untuk mempromosikan barang dan jasanya kepada calon pembeli, perusahaan melakukan tindakan yang dikenal sebagai kegiatan pemasaran sebelum penjualan. Pemasaran perusahaan harus mencapai beberapa tujuan, baik jangka pendek ataupun jangka panjang. Oleh karena itu, dilakukan strategi pemasaran oleh perusahaan karena sangat penting untuk keberhasilannya. Berhubungan dengan hal itu, peneliti melakukan penyebaran kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup untuk mengumpulkan informasi yang diinginkan konsumen kemudian diuji validitas dan reliabilitas pada produk Smart Mosquito Trap. Karakteristik produk hasil riset pasar meliputi bentuk produk, warna produk, material produk, ukuran produk, ukuran produk, daya baterai, dan tegangan setrum, kawat penyengat, posisi UV LED, speaker, dan fitur aplikasi. Survei pasar pada fitur produk Smart Mosquito Trap membuktikan bahwa seluruh informasi yang diterima valid dan reliable.

Mosquitoes are animals that breed quickly in tropical climates like Indonesia and in humid air. Even when humans are asleep, these mosquitoes still breed and disturb humans. Smart Mosquito Trap is a product that has various innovations designed to solve the problems caused by mosquitoes. This research aims to find and obtain customer needs and expectations regarding products that will be designed and innovated. The market research method is used in this research to decide how this product is designed to meet the needs and needs of consumers. To promote its goods and services to potential buyers, the company takes actions known as marketing activities before sales. A company's marketing must achieve several goals, both short-term and long-term. Therefore, a marketing strategy is carried out by the company because it is very important for its success. In order to gather the information that customers wanted, the researcher distributed both open-ended and closed-ended questionnaires. After that, the validity and dependability of the Smart Mosquito Trap devices were examined. Product characteristics resulting from market research include product shape, product color, product material, product size, product size, battery power, and stun voltage, sting wire, UV LED position, speaker, and application features.

Pengoptimalan Tenaga Kerja Dengan Metode Perencanaan Pengendalian Produksi Jangka Panjang pada Produksi Ragum

Abraham Siagian, Christian Herlim, Rahel Anastassya Hutapea — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Untuk berbagai perencanaan konstruksi, produksi tenaga kerja berkontribusi pada jadwal proyek, kualitas, dan biaya. Faktor penting dalam meningkatkan keuntungan dan nilai perusahaan adalah ketersediaan sumber daya manusia yang ideal. Sumber daya manusia yang kompeten, terampil, dan berkualitas tinggi dapat sangat menguntungkan perusahaan. Performa karyawan sangat penting untuk mencapai tujuan perusahaan. Perencanaan membantu suatu organisasi mencapai tujuan mereka, mengarahkan perilaku, dan memberikan standar yang dapat mengontrol tindakan kelompok dan individu dalam organisasi. Metode pendekatan perencanaan pengendalian produksi yang dipakai di dalam penelitian ini yakni menggunakan metode Resource Requirement Planning (RRP). Parameter yang akan dicari dalam penelitian ini adalah Reguler Time Capacity, Overtime Capacity, dan subkontrak. Perhitungan Kapasitas Produksi per Periode dengan Jumlah Tenaga Kerja usulan 1 memperoleh hasil waktu standar 0,6481, regular time 37.732, Overtime 957.289, subkontrak 1.000.000. perhitungan Kapasitas Produksi per Periode dengan Jumlah Tenaga Kerja usulan 2 memperoleh hasil waktu standar 0,3360, regular time 28.256, Overtime 447.284, subkontrak 1.000.000. maka yang terpilih ada perhitungan Kapasitas Produksi per Periode Jumlah Tenaga Kerja usulan 2.

Labor production is critical to various construction planning, which contributes to project schedule, quality, and cost. An important factor in increasing company profits and value is the availability of ideal human resources. Competent, skilled, and high-quality human resources can greatly benefit the company. Employee performance is critical to achieving company goals. Planning helps an organization achieve their goals, directs behavior, and provides standards that can control the actions of groups and individuals within the organization. The production control planning approach method used in this research is the Resource Requirement Planning (RRP) method. The parameters that will be looked for in this research are Regular Time Capacity, Overtime Capacity, and subcontracts. Calculation of Production Capacity per Period with the proposed Number of Workers 1 obtained standard time 0.6481, regular time 37,732, Overtime 957,289, subcontract 1,000,000. Calculation of Production Capacity per Period with the proposed Number of Workers 2 results in standard time 0.3360, regular time 28,256, Overtime 447,284, subcontract 1,000,000. then the chosen one is the calculation of Production Capacity per Period Number of proposed Workers 2.

Perancangan Sleep Mask Relaxation untuk Mengatasi Kesulitan Tidur Bagi Penderita Insomnia dengan Brainstorming

Willsen Huang, Tanya Crisanta Manalu, Safira Azizah Harahap — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Tidur adalah hal penting bagi semua orang. Dengan tidur, seseorang dapat memulihkan energi setelah seharian beraktivitas. Tidur dapat memberikan banyak manfaat seperti mengurangi stres hingga meningkatkan daya tahan tubuh. Seseorang yang kekurangan tidur akan mempengaruhi emosi dan menimbulkan masalah bagi tubuh. Tidur yang tidak cukup akan menyebabkan seseorang terbangun dengan perasaan lelah sehingga menyebabkan kurang semangat, dan konsetrasi. Salah satu faktor penyebab kesulitan tidur adalah stres yang berlebihan. Stres adalah hal yang tidak terhindarkan oleh seseorang selama menjalankan aktivitas dan kehidupan sehari-hari. Apabila stres terjadi secara berkelanjutan, maka akan memicu kesulitan tidur atau Insomnia. Stres dan Insomnia merupakan hal yang saling berhubungan lurus. Insomnia merupakan ketidakmampuan seseorang untuk dapat tertidur dengan baik. Insomnia akan mempengaruhi kinerja seseorang dalam kegiatan sehari-hari. Maka dari itu, diperlukan suatu inovasi yang berguna untuk mengatasi Insomnia yang disebabkan oleh stres yang berlebih. Dengan stres yang dapat diredakan dengan media relaksasi, maka penulis mengusulkan produk “Sleep Mask Relaxation”, yaitu penutup mata yang dilengkapi dengan fitur-fitur seperti alat pijat dan lampu LED berwarna biru pada rentang spektrum warna 475-485 nm yang bertujuan untuk dapat membuat tubuh penderita yang menggunakan produk ini agar menjadi lebih rileks dan membantu usaha tidur. Pada proses perancangan produk ini, digunakan metode Brainstorming sebagai metode yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk mengumpulkan ide dan gagasan suatu rancangan. Perancangan produk dengan menggunakan metode Brainstorming bertujuan untuk menghasil produk Sleep Mask Relaxation dengan rancangan yang dapat dimaksimalkan.

Sleep is an important aspect for everyone. Through sleep, one can replenish energy after a day of activities. Sleep can provide many benefits such as reducing stress and boosting immune system. Lack of sleep will affect emotions and cause problems for the body. Insufficient sleep will result in waking up feeling tired, leading to lack of enthusiasm and concentration. One of the factors causing sleep difficulties is excessive stress. Stress is something unavoidable during daily activities and life. If stress occurs continuously, it will trigger sleep difficulties or insomnia. Stress and insomnia are directly related. Insomnia is the inability to sleep well. Insomnia will affect one's performance in daily activities. Therefore, an innovation is needed to address insomnia caused by excessive stress. With stress being alleviated through relaxation media, the author proposes the product "Sleep Mask Relaxation", which is a eye mask equipped with features such as massage tools and LED lights in the blue spectrum range of 475-485 nm, aimed at making the user's body more relaxed and aiding sleep efforts. In the product design process, the Brainstorming method is used as a method performed by a group of people to gather ideas and concepts for a design. Product design using the Brainstorming method aims to produce the Sleep Mask Relaxation product with a design that can be maximized.

Perancangan Smart Heart Bracelet Bagi Penderita Penyakit Jantung dengan Metode Brainstorming

Ray Martin Asta Kho, Enjelika Marselina Ruth Rosana, Zaid Asyakarillah — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Salah satu masalah utama kesehatan yang signifikan hingga dapat menyebabkan kematian adalah penyakit jantung. Menurut World Health Organization (WHO) dari 17,9 juta kematian disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler, yang dimana 85% disebabkan oleh serangan jantung. Penyakit jantung menyebabkan dampak bagi fisik dan juga psikis. Dampak pada fisik umumnya nyeri dada, sesak nafas, kelelahan dan lain sebagainya, sementara masalah psikis yang ditimbulkan dalam penyakit jantung meliputi kecemasan, depresi serta stress berkepanjangan. penderita sakit jantung tidak boleh melakukan aktivitas berat yang dapat menyebabkan kelelahan berlebihan. Kelelahan yang terjadi secara terus menerus tentunya tidaklah baik untuk kesehatan jantung, baik dalam jangka pendek ataupun jangka panjang. Maka dari itu, diperlukan sebuah teknologi sebagai pengingat bagi penderita jantung sebagai upaya mengontrol aktivitas fisik sesuai dengan kemampuan fisiknya. Agar para penderita penyakit jantung dapat memonitoring tingkat kelelahan tubuh sehingga dapat mengetahui batas lelahnya ketika sedang beraktivitas maka penulis mengusulkan “Smart Heart Bracelet”, yakni sebuah gelang untuk memonitoring kesehatan jantung yang dapat memonitoring tingkat kelelahan tubuh serta memberikan peringatan dini kepada pengguna. Pada proses perancangan produk ini, kami menerapkan metode Brainstorming yang memungkinkan kami untuk mendapatkan ide-ide dan inovasi yang bersifat abstrak serta mendorong kreativitas.

One of the main health problems that is significant and can cause death is heart disease. The World Health Organization (WHO) states that of the 17.9 million deaths caused by cardiovascular disease, 85% of them were caused by heart attacks. Heart disease causes physical and psychological impacts. The physical impacts are generally chest pain, shortness of breath, fatigue and so on, while the psychological problems caused by heart disease include anxiety, depression and prolonged stress. Heart disease sufferers should not do strenuous activities that can cause excessive fatigue. Fatigue that occurs continuously is certainly not good for heart health, either in the short or long term. Therefore, technology is needed as a reminder for heart sufferers in an effort to control physical activity according to their physical abilities. So that heart disease sufferers can monitor their body's level of fatigue so that they can know their fatigue limit when doing activities, the author proposes a "Smart Heart Bracelet", namely a bracelet for monitoring heart health that can monitor the body's level of fatigue and provide early warning to the user. In the product design process, we applied the Brainstorming method which allows us to get abstract ideas and innovations and encourages creativity.

Perancangan Electric Bamboo Toothbrush Menggunakan Metode Survei Pasar

Indah Threeana, Siti Ayu Putri Mentari, Chairunnisa Andaristi — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Perancangan suatu produk dapat dikatakan berhasil jika mampu bersaing di pasar. Survei pasar dilakukan untuk mampu bersaing di pasar. Survei pasar berfungsi menghubungkan konsumen, pelanggan, dan masyarakat dengan pemasaran. Informasi yang dikumpulkan dari survei pasar tersebut dihasilkan dari penyebaran kuesioner terbuka dan tertutup. Dari penentuan jumlah sampel, diambil 40 jumlah populasi untuk penelitian ini dan menggunakan metode Slovin untuk mengetahui jumlah sampel. Kuesioner terbuka dan tertutup disebar kepada 37 responden yang berjumlah 29 orang perempuan dan 8 orang laki-laki berusia 18-24 tahun. Hasil dari penyebaran kuesioner terbuka didapat nilai modus dari setiap atribut produk Electric Bamboo Toothbrush. Hasil yang diperoleh, yaitu daya sebesar 0,6 W, frekuensi getar sebesar 37.000 Hz/s, panjang gagang 15 cm, warna coklat, bentuk kepala sikat gigi bulat, bahan bulu sikat gigi dari serat kayu siwak, pengisi daya baterai, durasi getar 2 menit, fitur kepala sikat gigi dapat dilepas pasang, dan timer internal selama 30 detik. Hasil dari kuesioner tertutup dibuktikan dengan melakukan uji validitas di mana semua data yang dihasilkan lebih besar atau berada di wilayah r = 0,325 dan reliabilitas lebih besar dari 0,325 pada jumlah responden 37 dengan taraf signifikansi 5%, maka data yang didapatkan valid dan reliable.

The design of a product compete in the market. Market surveys are carried out to be able to compete in the market. Market surveys function to connect consumers, customers and society with marketing. The information collected from the market survey resulted from distributing open and closed questionnaires. Before distributing questionnaires in a market survey, it is necessary to determine the sample size using sampling techniques. From determining the number of samples, 40 populations were taken for this research and used the Slovin method to determine the number of samples. Open and closed questionnaires were distributed to 37 respondents, totaling 29 women and 8 men aged 18-24 years. Distributing an open questionnaire obtained the mode value of each attribute of the Electric Bamboo Toothbrush product. The results obtained are 0.6 W power, vibration frequency 37,000 Hz/s, handle length 15 cm, brown color, round toothbrush head shape, toothbrush bristles made from miswak wood fiber, battery charger, vibration duration 2 minutes, features a removable toothbrush head, and an internal timer for 30 seconds. The results of the closed questionnaire were proven by carrying out a validity test where all the data produced was greater or was in the area of r = 0.325 and reliability was greater than 0.325 for the number of respondents 37 with a significance level of 5%, so the data obtained was valid and reliable.

Perancangan Safety Eyeglasses untuk Pekerja Pengelasan Menggunakan Metode Brainstorming

Eka Maulidya, Chairunissa, Leonora Hilda Sabrina Pradnya Paramita — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Alat Pelindung Diri (APD) merupakan kumpulan peralatan yang dipakai oleh pekerja untuk melindungi sebagian atau seluruh tubuh dari risiko kecelakaan di tempat kerja. Banyak pekerja, khususnya di industri pengelasan, menganggap penggunaan APD tidak terlalu penting. Kepatuhan pekerja terhadap penggunaan alat pelindung diri masih kurang, sehingga tingkat risiko kejadian kecelakaan kerja tinggi dan dapat membahayakan mereka. Menurut data Bureau of Labor Statistic (BLS), mengenai cidera dan penyakit yang terjadi saat bekerja menunjukkan bahwa Sebanyak 37% dari keseluruhan insiden cedera kepala adalah kasus cedera pada mata. Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa tukang las, solder, dan pemotong logam mengalami sebanyak 1790 kasus cedera mata, yang merupakan sekitar 1390 kasus yang dialami merupakan akibat dari percikan api yang berasal dari pengelasan yang menyebabkan fotokeratis. Berdasarkan hal tersebut penulis merancang suatu produk APD yang ditujukan pada pekerja las, yaitu Safety Eyeglasses. Safety Eyeglasses adalah suatu alat pelindungan diri untuk melindungi mata dari percikan api pengelasan, radiasi atau efek pencahayaan berlebihan yang masuk ke dalam mata, dengan tujuan untuk menghadirkan kenyamanan bagi pekerja las dalam melakukan pekerjaan. Safety Eyeglasses dirancang dengan menggunakan metode Brainstorming yang menghasilkan 10 atribut yang telah disetujui oleh semua anggota kelompok, dimana terdapat 3 fitur di dalamnya yaitu fitur penerangan, fitur kenyamanan, dan fitur tambahan.

Personal Protective Equipment consists of various tools that workers use to safeguard their body or specific parts of it from potential hazards associated with workplace accidents. Despite its importance, many workers, particularly those in industrial fields like welding, often underestimate the need for such protective gear. Workers' discipline in using Personal Protective Equipment is still relatively low so the risk of work accidents that could endanger workers is quite large. According to Bureau of Labor Statistics (BLS) data regarding injuries and illnesses that occur while working, it shows that as many as 37% of all head injury cases are eye injuries. In the report there were 1790 cases of eye injuries experienced by welders, solders and metal cutters, there were around 1390 cases of eye injuries experienced as a result of sparks originating from welding which caused photokeratis. Based on this, the author designed a Personal Protective Equipment product aimed at welding workers, namely Safety Glasses. Safety glasses are personal protective equipment to protect the eyes from welding sparks, radiation or excessive lighting effects entering the eyes, with the aim of providing comfort for welding workers when carrying out work. Safety Eyeglasses are designed using the Brainstorming method which produces 10 attributes that have been approved by all group members, where there are 3 features in it, namely lighting features, comfort features, and additional features.

Perancangan Produk Lightness Humidifier Therapy dengan Metode Brainstorming

Almira Mawaddah Lubis, Sulis Setyowati, Muhammad Naufal Afiq — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Humidifikasi mekanis adalah penyediaan kelembaban dan kehangatan pada saluran nafas untuk mencegah terjadinya sekret sekresi dengan adanya pipa endotrakeal dan trakea. Sindrom pernapasan akut dapat terjadi dikarenakan adanya kemungkinan gangguan pada organ pernapasan yang berasal dari udara yang terpapar pada seseorang dalam aktivitas sehari-hari. Infeksi Oksigen merupakan hal yang paling utama dalam kebutuhan manusia yang tidak dapat ditunda. Terapi oksigen harus diberikan segera pada pasien hipoksia. Penanganan yang perlu dilakukan yaitu terapi oksigen. Tangki oksigen cenderung dalam keadaan kering sehingga dappat menyebabkan gangguan tepat pada saluran pernapassan. Upaya untuk mminimalkan masalah ini antara lain dengan menggunakan humidifier, penggunaan humidifier dapat sebagai alat untuk melembabkan udara dengan kadar tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk merancang inovasi produk Lightness Humidifier Therapy yang berfungsi untuk mengatur udara ruangan agar tetap lembap, dengan tambahan fitur multifungsi yaitu dapat digunakan sebagai pengisi daya berupa powerbank dengan daya 10000 mAH, dan juga terdapat laci portable berbahan kayu yang dapat digunakan sebagai tempat penyimpanan. Pada rancangan produk lightness humidifie rtherapy produk terbuat dari lampu bekas, dengan tambahan lampu LED dengan variasi dua warna, memiliki besi penyangga sebagai tempat lampu, dengan essential oil yang dapat diganti sesuai dengan keinginan pengguna.

Mechanical humidification is the provision of moisture and warmth to the respiratory tract to prevent secretions from occurring with the presence of an endotracheal tube and trachea. Acute respiratory syndrome can be caused by respiratory system disorders caused by the air a person is exposed to in daily life. Infection Oxxygen is a basic human need that can’t be postponed. The treatment that should be administered immediately to patients suffering from hypoxia is oxygen therapy. Oxygen cylinders teend to dry out which can cause irriitation along the respiratory trcact.An effort to miniimize this problem is by using a humidifier, using a humidifier as a tool to humidify the air at a certain level. This research aims to design an innovative Lightness Humidifier Therapy product which functions to regulate room air to keep it humid, with additional multifunctional features, namely that can be used as a charger in the fom a power bank with a power of 10,000 mAH, and there is also a portable wooden drawer that can be used as a storage area. . In the design of the Lightness Humidifier Therapy product, the product is made from used lamps, with the addition of LED lamps with two color variations, has an iron support as a lamp holder, with essential oil that can be replaced according to the user's wishes.

Perancangan dan Pengembangan Produk Energy Saving Power Plant dengan Metode Survei Pasar

Keisha Anabel Manurung, Muhammad Fitra Tanjung, Raihan Fatahillah — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Dalam era perkembangan industri yang cepat saat ini, para pengusaha dari berbagai skala industri dituntut untuk menjadi lebih inovatif guna meningkatkan daya saing mereka. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengembangkan produk yang selaras dengan minat pasar. Survei pasar menjadi salah satu kunci utama dalam memahami target pasar dan kebutuhan konsumen. Proses survei pasar meliputi rekognisi, akumulasi, ulasan, dan pengedaran informasi secara terstruktur dan faktual untuk membantu pengambilan kepastian pada pemasaran. Dalam pengumpulan data pada survei pasar biasanya digunakan metode kuesioner. Kuesioner amerupakan metode memperoleh sekumpulan informasi atau data melalui media formulir yang didalamnya terdapat beberapa pertanyaan dengan harapan pihak tersebut memberikan tanggapan atau jawaban untuk selanjutnya dilakukan analisa oleh pembuat kuesioner. Metode kuesioner terbagi menjadi 2 jenis, yaitu kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. Metode kuesioner, baik terbuka maupun tertutup digunakan untuk mengumpulkan data pada survei pasar. Setelah semua data terkumpul, selanjutnya dilakukan tahap pengetesan, yang terdiri atas uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguatkan akurasi dan keandalan data yang diperoleh. Dalam penelitian ini, survei pasar digunakan untuk mendukung desain produk Energy Saving Power Plant, dengan tujuan memenuhi kebutuhan dan preferensi konsumen. Populasi orang yang dijadikan sebagai sampel adalah sebanyak 40 orang, dengan kategori atribut penilaian sebanyak 10 kategori.

In today's era of rapid industrial development, entrepreneurs of various industrial scales are required to be more innovative in order to increase their competitiveness. One of the efforts was to develop products that fit market interests. Market surveys become one of the key to understanding target markets and consumer needs. The market survey process involves the precise and objective recognizable proof, assortment, investigation, and dispersal of data to help promoting independent direction. A questionnaire is a method of obtaining a set of information or data through a form medium containing a number of questions in the hope that the party will provide a response or answers for further analysis by the questionnaires. Questionnaire methods are divided into two types, open and closed questionnaire. After all the data is collected, the next test phase is carried out, which consists of validity and reliability tests. In this study, market surveys are used to support the design of Energy Saving Power Plant products, with the aim of meeting consumer needs and preferences. The population taken in this study was as many as 40 people, with the rating attribute category of 10 categories.

Perancangan Produk Reflection Hand Gloves dengan Menggunakan Metode Brainstorming dan Mind Mapping

Patrice Yolanda Kezia Panggabean, Rafa Maritza Tabina, Sandy Virgo Pramulya — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Electrical Stimulation ialah suatu alat elektronika yang memungkinkan adanya rangsangan listrik dalam tubuh menggunakan intensitas, bentuk gelombang, dan frekuensi tertentu. Dewasa ini, satu di antara pengaplikasian alat elektrostimulator ialah terdapat dalam terapi akupuntur, dengan menerapkan pemijatan pada titik saraf tertentu yang ditujukan guna melancarkan peredaran darah. Salah satu produk yang berhubungan dengan ini ialah dengan perancangan sarung tangan refleksi (Reflection Hand Gloves) menggunakan metode brainstorming dan mind mapping. Brainstorming ialah suatu metode yang ditujukan guna membangun sekumpulan ide menjadi karakteristik awal dari suatu produk, sedangkan mind mapping adalah proses pemetaan pikiran terhadap konsep-konsep permasalahan tertentu dari cabang-cabang sel saraf yang kemudian dihubungkan untuk mendapatkan keterkaitan antar konsep, sehingga akan diraih suatu pemahaman tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk menciptakan inovasi baru, yaitu sarung tangan yang memiliki fitur penghangat, alat pijat sesuai titik akupuntur, dan penggetar, yang dapat digunakan untuk mengatasi sakit dan nyeri di sekitar telapak tangan. Atribut produk yang terdapat pada sarung tangan ini adalah dengan menggunakan bahan kain nilon, memiliki dimensi 20 x 2,5 cm dengan berat 250 gram, warna abu-abu, sumber energi baterai, alat sumber energi berbentuk balok, terdapat tombol on/off, dilengkapi dengan lampu LED, dan model sarung tangan ialah tertutup.

Electrical Stimulation is an electronic device that allows electrical stimulation in the body using a certain intensity, waveform, and frequency. Today, one of the applications of electrostimulators is in acupuncture therapy, by applying massage to certain nerve points aimed at improving blood circulation. One of the products related to this is the design of reflection gloves (Reflection Hand Gloves) using brainstorming and mind mapping methods. Brainstorming is a method aimed at building a set of ideas into the initial characteristics of a product, while mind mapping is the process of mapping thoughts on certain problem concepts from nerve cell branches which are then connected to get the connection between concepts, so that a certain understanding will be achieved. The purpose of this research is to create a new innovation, namely gloves that have warming features, massage tools according to acupuncture points, and vibrators, which can be used to overcome aches and pains around the palms. The product attributes contained in this glove are using nylon fabric material, has dimensions of 20 x 2.5 cm with a weight of 250 grams, gray color, battery energy source, block-shaped energy source tool, there is an on/off button, equipped with LED lights, and the glove model is closed.

Pengembangan Survei Pasar pada Proses Perancangan Warmflex Sensorsole Ankle Foot Orthosis (AFO)

Inka Grace Pasaribu, Dio Irwansyah, Febrida Anggie Ramalah Hasibuan — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Stroke adalah suatu penyakit menyerang pembuluh darah di otak dan dapat merusak pembuluh darah serta metabolism sel-sel otak. Stroke dapat menyebabkan masalah pada kemampuan motorik penderitanya. Warmflex Sensorsole Ankle Foot Orthosis (AFO) dikembangkan untuk melatih keterampilan motorik pasien stroke dan dapat digunakan sebagai perangkat rehabilitasi untuk memulihkan keterampilan motorik. Metode dalam penelitian ini menggunakan survei pasar. Tujuan dari pengembangan survei ini adalah agar produk yang dirancang yaitu Warmflex Sensorsole Ankle Foot Orthosis (AFO) yang sesuai dengan kebutuhan pengguna sehingga dapat memudahkan konsumen dalam penggunaannya. Pengembangan alat ini memerlukan survei pasar dengan mendistribusikan kuesioner tertutup dan terbuka untuk mengidentifikasi kebutuhan konsumen. Kuesioner adalah metode pengumpulan data survei di mana pertanyaan-pertanyaan yang telah dirancang sesuai dengan tujuan survei disebar kepada responden. Kuesioner disebarkan kepada 37 responden. Pemasaran adalah proses mengelola suatu rancangan untuk mendapatkan keinginan konsumen. Artinya dalam perancangan, penyediaan, dan pergantian produk yang bernilai kepada pihak lain. Pada kuesioner terbuka responden diminta untuk memberikan tanggapan berdasarkan pendapat mereka, sedangkan pada kuesioner tertutup peserta diminta untuk memberikan tanggapan berdasarkan pilihan yang diberikan kepada mereka. Setelah mengumpulkan data dari kuesioner, dilakukan ujiivaliditas dan reliabilitassmenggunakan alat Warmflex Sensorsole Ankle Foot Orthosis (AFO) dan menentukan tingkat keakuratan data yang diperoleh dari hasil kuesioner baik secara manual maupun dengan software SPSS. Pengolahan data dengan instrument kuesioner menunjukkan bahwa seluruh karakteristik yang valid dan reliabel.

Stroke is an ailment that affects the blood vessels within the brain, potentially causing harm to both these vessels and the metabolic functions of brain cells. This condition often results in impairments to the individual's motor abilities. The Warmflex Sensorsole Ankle Foot Orthosis (AFO) has been developed specifically to aid in the rehabilitation of motor skills in stroke patients. Utilizing a market survey approach, this research endeavors to ensure that the Warmflex Sensorsole AFO is tailored to meet the needs of its users, thereby facilitating its adoption by consumers. The development process entails the distribution of both closed and open questionnaires to gather insights into consumer preferences and requirements. With 37 respondents participating, these questionnaires serve as a means to collect data pertinent to the product's design and functionality. Marketing, on theeother hand, is the strategiccmanagement of a plan aimed at fulfilling consumer demands, encompassing the design, provision, and transfer of valuable products to relevant stakeholders. In this study, open-ended questions prompt respondents to offer subjective opinions, while closed questions elicit responses based on predetermined options. Following the data collection phase, validity and reliability tests are conducted using both manual methods and SPSS software to ensure the accuracy of the questionnaire results. The analysis confirms that the characteristics assessed through the questionnaire instrument exhibit both validity and reliability.

Perancangan dan Pengembangan Produk Therapy Knee Brace dengan Metode Brainstorming

Vieni Angelina Hanatio, Bryan Ignatius, Gabriel Haposan — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Osteoarthritis salah satu jenis penyakit yang menyerang berbagai sendi pada tubuh khususnya sendi pada lutut. Penyakit ini telah menyerang 1-2 juta usia lanjut usia dan menyebabkan kecacatan OA lutut. Nyeri lutut akibat Osteoarthritis ini dapat menyebabkan kelumpuhan, membatasi fungsi gerak aktivitas fisik seperti kemampuan untuk aktivitas berjalan, gangguan kesehatan mental, dan menurunkan kualitas hidup suatu kelompok masyarakat. Usaha dalam penyembuhan Osteoarthritis banyak melalui tindakan perawatan jenis nonfarmakologis yang berfungsi untuk meringankan rasa nyeri salah satunya dengan penggunaan kompres panas yang memberikan keuntungan berupa meningkatkannya aliran darah dari suatu area ke area lain dan dapat membantu meringankan nyeri dan mempercepat proses penyembuhan akibat Osteoarthritis. Maka usaha yang dilakukan adalah dengan dirancangnya sebuah alat yang dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan Osteoarthritis, dimana penulis memperkenalkan sebuah rancangan produk yaitu ”Therapy Knee Brace”. Therapy Knee Brace ini dirancang dengan bahan gero tex yang waterproof, kemudian bahan utama akan bersifat anti selip dan adjustable. Dengan ukuran 15 x 20 x 2 cm dan penambahan velcro dapat memaksimalkan balutan dari therapy knee brace ini untuk membantu penyembuhan nyeri sendi lutut. Dalam mempertahankan sustainable, produk dibuat rechargable dengan daya baterai 10 V untuk mengaktifkan fitur infrared dan vibration massager yang dapat membantu memperlancar peredaran darah. Perancangan produk Therapy Knee Brace dilakukan dengan menggunakan metode brainstorming yang merupakan kegiatan yang meliputi pembangkitan ide -ide besar untuk membuat karakteristik awal dari sebuah desain produk dalam kegiatan perancangan dan pengembangan produk.

Osteoarthritis is a type of disease that attacks various joints in the body, especially the knee joints. This disease has attacked 1-2 million elderly people and causes knee OA disability. Knee pain due to osteoarthritis can cause paralysis, limit the function of physical activity such as the ability to walk, mental health problems, and reduce the quality life a group of people. Many efforts to cure osteoarthritis involve non-pharmacological nursing measures to relieve pain, one of which is the use of hot compresses which provide the other advantages by increasing blood flow to the knee area and help the patients to reducing pain by speeding up healing. Therefore, we need a tool that can solve problems related to Osteoarthritis, where the author introduces a product design, namely "Therapy Knee Brace". This Therapy Knee Brace is designed with waterproof gero tex material, then the main material is anti-slip and adjustable. With dimensions of 15 x 20 x 2 cm and the addition of Velcro, this therapy knee brace can maximize the wrapping to help heal knee joint pain. In order to maintain sustainability, the product is made rechargable with 10 V battery power to activate the infrared and vibration massager features which can help improve blood circulation. The Therapy Knee Brace product design was carried out using the brainstorming method, which is an activity that includes generating big ideas to create the initial characteristics of a product design in product design and development activities.

Penerapan Metode Survei Pasar dalam Pengembangan Produk Portable Hot Tumbler

Syah Najwa, Rendyansyah Putra Surya Meiza Harahap, Mutiah Amma — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Portable Hot Tumbler adalah alat botol minum yang bisa memasakan air panas tanpa menggunakan listrik, namun menggunakan energi dari baterai dan panel surya. Dilakukannya survei pasr untuk mengetahui/mengidentifikasi segmen pasar yang belum tersentuh. Mengetahui kebutuhan konsumen dan dapat secara langsung mengantisipasi perubahan tren yang terjadi dimasyarakat. Agar terpenuhinya kebutuhan pasar, digunakan metode penyebaran kuesioner, menentukan ukuran sampel, dan menguji validitas dan reliabilitas untuk mengetahui tingkat kesesuaian antara karakteristik produk dengan preferensi konsumen. Kuesioner yang disebarkan berupa kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup dengan skala interval dan skala likert. Berdasarkan metode pengambilan sampel mennggunakan simple random sampling, 37 responden mengisi kuesioner yang berdistribusikan secara lokal bagi peneliti. Setelahmendapat hasil modus melalui kuesioner tertutup, lalu melanjutkan perhitungan uji validitas dan uji reabilitas untuk mengetahui hasil data sudah valid atau tidak. Validitas kuesioner yang disebarkan dilakukan dengan metode pearson product moment serta uji reliabilitas menggunakan metode Alpha Cronbach. Uji validitas instrumen bahwa 10 pertanyaan bersamaan nilai kolerasi lebiih besar dari 0,325 dapat dinyatakan valid. Pengujian reliabilitas menunjukkan nilai Cronbach alpa sebesar 0,5951 sehingga dianggap reliabel. Berdasarkan hasil data, didapakan bahwa produk Portable Hot Tumblermemiliki nilai validitas dan reliabilitas sesuai harapan konsumen.

Portable Hot Tumbler is a drinking bottle device that can cook hot water without using electricity, but uses energy from batteries and solar panels. Conducting a market survey to identify untapped market segments. Knowing consumer needs and can directly anticipate changes in trends that occur in the community. In order to fulfill the market needs, the method of distributing questionnaires, determining the sample size, and testing the validity and reliability to determine the level of conformity between product characteristics and consumer preferences was used. The questionnaires were distributed in the form of open and closed questionnaires with an interval scale and Likert scale. Based on the sampling method using simple random sampling, 37 respondents filled out questionnaires that were distributed locally to researchers. After obtaining the mode results through a closed questionnaire, then proceed to calculate the validity test and reliability test to determine whether the data results are valid or not. The validity of the questionnaire distributed was carried out using the Pearson product moment method and the reliability test using the Cronbach Alpha method. Instrument validity test that 10 questions together with a colleration value greater than 0.325 can be declared valid. Reliability testing shows the Cronbach alpa value of 0.5951 so that it is considered reliable. Based on the results of the data, it is found that Portable Hot Tumbler products have validity and reliability values.

Pengembangan Produk Menstrual Corset with Warm Pillow and Massage dengan Metode Survei Pasar

Tazkia Izzaty Munaya Tafient, Chayla Dennisa Surya, Dedi Candra Siahaan — Tue, 22 Oct 2024 00:00:00 +0700

Dismenore yaitu satu permasalahan paling umum yang berhubungan dengan haid, merupakan nyeri perut yang biasanya dialami oleh wanita saat menstruasi, yang dapat berlangsung hingga dua hingga tiga hari, dimulai sehari sebelum haid. Menstrual Corset with Warm Pillow and Massage adalah produk yang dikembangkan untuk membantu mengurangi nyeri haid. Tujuan produk ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan menggunakan survei pasar. Survei pasar adalah jenis penelitian sederhana yang bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan, harapan, dan keinginan konsumen terhadap produk yang akan diproduksi. Survei pasar berguna untuk mengetahui keinginan pelanggan terhadap Menstrual Corset with Warm Pillow and Massage karena membantu kompetitor mengetahui taktik yang paling efektif untuk memasarkan produk mereka. Strategi yang digunakan dalam riset pasar yaitu segmentation, targetting, dan positioning. Metode sampling non-probability dan random sampling sederhana digunakan dalam pengembangan ini. Semua unit sampling berpeluang sama untuk dipilih menjadi subjek yang dapat mewakilkan populasinya. Untuk mengukur sampel, rumus Slovin dipakai dan 37 orang dipilih sebagai responden. Untuk mengembangkan produk Menstrual Corset with Warm Pillow and Massage, kuesioner terbuka dan tertutup dibagikan kepada wanita yang sedang dalam fase menstruasi, kemudian diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil produk Menstrual Corset with Warm Pillow and Massage telah menghasilkan inovasi baru dengan menempatkan bantal hangat di bawah perut dan alat pijat elektrik kecil untuk merelaksasi otot pinggang. Hasil survei pasar menunjukkan bahwa seluruh data yang dikumpulkan valid dan reliable.

Dysmenorrhea is one of most common problems associated with menstruation, which is abdominal pain that women usually experience during menstruation, which can last up to two to three days, starting the day before menstruation. Menstrual Corset with Warm Pillow and Massage is a product developed to help reduce menstrual pain. The aim of this product is designed to meet consumer needs and desires using market surveys. Market surveys are a simple type of research that aims to identify consumers' needs, hopes and desires for the products to be produced. Market surveys are useful for finding out customer desires for Menstrual Corsets with Warm Pillow and Massage because they help competitors find out the most effective tactics for marketing their products. Segmentation, targeting, and positioning are marketing strategies used in this market research. In this adcancement, basic random sampling and non-probability sampling techniques were applied. There is an equal possibility for each sampling unit to be chosen as representative sample of population. To measure the sample, the Slovin formula was used and 37 people were selected as respondents. To develop the Menstrual Corset with Warm Pillow and Massage product, open and closed questionnaires were distributed to women who were in the menstrual phase, then tested for validity and reliability. The results of the Menstrual Corset with Warm Pillow and Massage product have produced new innovations by placing a warm pillow on the lower abdomen and a small electric massager to relax the waist muscles. The market survey results show all data collected are valid and reliable.