Peramalan Permintaan Ragum pada Tahun 2020 dan 2021 dengan Menggunakan Metode Time Series dan Causal
Authors | ||
Issue | Vol 3 No 2 (2020): Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE) | |
Section | Articles | |
Section |
Copyright (c) 2020 Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE) This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License. |
|
Galley | ||
DOI: | https://doi.org/10.32734/ee.v3i2.993 | |
Keywords: | Peramalan 7 langkah peramalan metode causal koefisien korelasi | |
Published | 2020-11-30 |
Abstract
Sering kali produsen ragum memproduksi produknya dengan jumlah yang jauh berbeda dengan jumlah permintaannya dipasar sehingga menyebabkan adanya produk yang tidak terjual dalam skala besar (overload) atau tidak tersedianya suatu produk karena diproduksi jauh dibawah jumlah permintaannya sehingga membuat perusahaan mengalami kerugian. Hal ini juga menyebabkan produsen kesulitan dan tidak pasti dalam melakukan produksi sebab khawatir apakah produknya akan overload atau berada jauh di bawah angka permintaan. Untuk memberikan kepastian terhadap management dalam melakukan produksi hal ini dapat dilakukan dengan melakukan peramalan yang akan meredam ketidakpastian produksi dan memerikan keputusan terhadap produksi. Peramalan adalah pemikiran terhadap suatu besaran, contohnya permintaan terhadap suatu produk pada periode yang akan datang dan bersifat suatu taksiran atau dugaan. Peramalan merupakan bagian awal dari proses pengambilan keputusan. Peramalan adalah alat yang efektif dan efisien dalam perencanaan [1]. Tahapan yang harus dilalui untuk melakukan peramalan penjualan ragum pada tahun 2020 dan 2021 di kota balikpapan adalah menghitung atau meramalkan besaran dari ketiga variabel yang memiliki keterkaitan dengan permintaan ragum dengan metode time series atau tujuh langkah peramalan. Kemudian menghitung permintaan ragum pada pada tahun 2020 dan 2021 dengan menggunakan metode causal. Setelah didapatkan angka peramalan management harus menghitung koefisien korelasi untuk menghitung hubungan antara ketiga variabel tersebut dengan penjualan ragum.
Frequently, vise producers produce products with quantities that are far different from the number of requests in the market, resulting in products that are not sold on a large scale (overload) or the unavailability of a product because it is produced far below the demand, which makes the company suffer losses. This also causes producers difficulties and uncertainty in production because they are worried whether their product will overload or be far below the demand figure. To provide certainty for management in producing this can be done by forecasting which will reduce production uncertainty and describe the decision on production. Forecasting is the thought of a quantity, for example the demand for a product in the coming period and is an estimate or guess. Forecasting is the initial part of the decision making process. Forecasting is an effective and efficient tool in planning. Stages that must be traversed to forecast sales of visions in 2020 and 2021 in Balikpapan City are to calculate or predict the magnitude of the three variables that are related to the demand for vise with the time series method or the seven steps forecast. Then calculate the vise demand in 2020 and 2021 using the causal method. Having obtained forecasting numbers management must calculate the correlation coefficient to calculate the relationship between the three variables with sales vise.